23.🎡-Cinderella

72 12 17
                                    

🎡Pengen daftar di ikatan jomblo bahagia sakinah mawahdah warahmah🎡

Kafeel merubah posisi duduk nyaman nya, punggung nya menempel pada bagian belakang kursi. Pandangan nya masih fokus pada kelompok Romeo dan Juliet yang masih sibuk berakting di panggung kecil milik kelas. Kafeel melirik kertas yang ada di genggaman nya lalu membaca ulang argumen-argumen yang terdapat di kertas.

Beberapa menit lagi kelompok nya maju ke depan, Kafeel harap kali ini Antariksa dan Farhan tidak memalukan!. Iya, Kafeel satu kelompok dengan kedua makhluk ajaib itu, keren bukan?.

"Kafeel, nanti disana lo jangan malu-maluin ya" bisik Antariksa, Kafeel melotot. Apa katanya jangan malu-maluin? Ini bukan nya terbalik ya Antariksa, baru saja tadi Kafeel wanti-wanti soal ini.

"Terima kasih atas perhatiannya, lebih dan kelebihan nya kami minta maaf..." ujar Maveen namun terhenti saat perempuan di sebelahnya menginjak jari kaki nya, " kurang dan lebih nya, Veen"

Maveen yang menyadari langsung terkekeh kecil, "oh iya kurang dan lebih nya teman-teman. Bye, sampai jumpa bertemu di mimpi lagi guys" tutup Maveen melantur, lalu turun dari panggung diikuti oleh teman sekelompok nya.

Bu Fatma membenarkan letak kacamatanya yang sedikit menurun, "Kelompok Cinderella" sahut nya.

Kafeel dan teman sekelompok nya langsung bangkit dari duduknya, dengan cepat mereka naik ke atas panggung sebelum Bu Fatma mengeluarkan kata kata indahnya yang dapat menohok saat di dengar. Dina maju untuk menjelaskan maksud tujuan mereka ada di atas panggung ini lalu memperkenalkan diri nya dan teman-teman nya.

"Oke mungkin perkenalan nya cukup sampai sini, sekarang kita langsung aja masuk ke cerita. Tapi sebelum itu di cerita ini kita tambahin argumen-argumen baru, scene scene baru yang nggak ada di dalam cerita asli nya ya" jelas Dina, lalu menyeret langkah nya ke ujung panggung.

"Pada jaman dahulu kala hiduplah seorang gadis cantik bernama Cinderella" Agnes yang berperan menjadi Cinderella dengan cepat maju ke depan dengan langkah anggun.

"Karna kebaikan hatinya membuat semua orang menyayanginya, Cinderella tinggal bersama kedua kakak dan ibu tirinya. Dikarenakan ayah dan ibu kandung nya sudah meninggal dunia" ujar Dina, ia berdeham kecil sejenak saat telah mengucapkan kalimat terakhir.

"Setiap hari nya ia selalu di perintah oleh ibu dan kedua kakak tirinya, tetapi ia tetap menyangi ibu dan kedua kakak tirinya walaupun telah jahat padanya"

"CINDERELLA KOK BAIK SIH MAU JADI ISTRI ABANG NGGAK?"

"JANGAN MAU SAMA FARHAN NENG RELLA. MENDING SAMA ABANG ANTA YANG KECE INI. YUK NENG"

Antariksa dan Farhan tiba-tiba menyeletuk lantang. Membuat Dina yang sedang memperhatikan teks menatap Farhan dan Antariksa tajam, argumen mereka tidak ada di dalam teks. Antariksa dan Farhan hanya cengengesan membalas tatapan tajam dari Dina, dengan cepat Antariksa menyenggol bahu Farhan.

"Lo sih, Han. Tiba-tiba teriak kan gue jadi ngikut" bisik Antariksa saat Dina telah melanjutkan teks nya.

"Lah, kok gue sih. Lagian lo juga mau aja ngikut-ngikut? Nggak punya tujuan Idup ya lo"

"Dih. Nista lo sama gue, Han"

"Bodoamat si ya, secara kan lo itu tetep kalah sama gue soal ke gantengan nya. Liat, jambul gue keren gini, nah, kalo lo? Itu jambul apa kemoceng kelas kok warna warni gitu" Farhan mengusap jambul nya dengan sela-sela jarinya.

Athifa - s e l e s a i -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang