#11✔️

4.3K 326 7
                                    

Mata elang itu fokus melihat jalanan. Lalu lalang yang ramai di jam pulang kantor ini membuatnya harus pintar memilih jalan. Ia menginjak rem saat berada di Lampu merah.

Sesekali matanya melirik ke arah spion melihat gadis cerewet yang akhir-akhir ini justru seperti kehabisan kata. Gadis itu sibuk memegangi rambut nya yang terurai. Beginilah kalau jalan naik motor rambut terurai bisa berantakan. Alex memang tidak pernah membawa dua helm toh ia tidak berniat mengajak siapapun naik di atas Tole (nama Ninja hitam miliknya) ini.

Sampai di pekarangan rumah Salsa. Gadis itu turun dengan susah payah dari motor hitam besar itu. Setelah 15 menit tangannya memegang rambut yang terurai akhirnya selesai sudah.

Salsa berdiri menunduk didepan Alex tanpa berani membuka pembicaraan atau pun melihat wajah Alex. Bisa luluh nanti hati Salsa. Setelah berhari-hari berhasil menjauh dari Alex masa mau kalah karena sekarang melihat wajah Alex. Gengsi lah !

Sama seperti Salsa, Alex pun ikut hanyut terdiam. Bedanya kalau Salsa tunduk sambil ngeremes jaket hitam yang melingkar menutupi sobekan roknya, nah kalau Alex justru memperhatikan Salsa. Ia menunggu gadis di hadapannya mengatakan sesuatu.

Alex melihat jam tangan yang melingkar di tangan kanan nya. Waktu semakin sore dan dia sudah menghabiskan 10 menit saling berdiam disini. Alex mengangkat bahu acuh kemudian ia menyalakan mesin motor dan pergi dari hadapan Salsa.

"Huuffftt ... Tahan nafas gue!"

"Arggghhh"

Salsa mencak-mencak kegirangan berlari masuk ke dalam kamar tanpa memperdulikan sapaan Ayah dan Ibu.

🥀🥀🥀

Setelah mengantar Salsa pulang Alex langsung tancap gas ke basecamp dimana teman-temannya sudah berkumpul.

Bug.

Bug.

"Gue udah pernah bilang. Pastiin semua murid Gemilang gak ada di sekolah waktu kita lagi tawuran!"

Bug.

Bug.

"Kenapa masih ada murid Gemilang keliaran"

Semua teman-teman Alex hanya bisa meringis ngeri melihat Alex menghajar dua anak buahnya yang merupakan anggota terpenting OSIS - Ali dan Kemal.

Setelah puas membuat dua anak buahnya tumbang. Alex mengambil sebatang rokok dan menyalakan dengan penatik. Sementara sebagian teman yang lain mengurus Ali dan Kemal  yang tumbang.

Galang tersenyum geli melihat kelakuan Alex.

"Kenapa lo!"

Alex hanya mengangkat sebelah alisnya seperti bertanya 'maksdunya ?'

"Anak orang Lo bikin babak belur kek gitu. Cuma gara-gara ada murid gemilang yang keliaran pas Lo lagi di keroyok--"

"Tawuran!!" Tekan Alex

"Iya deh tawuran, yah walaupun sebenarnya Lo lagi di keroyok. Lagian tadi kan gak ada anak-anak Gemilang yang keliaran. Semua bersih pada pulang. Cuma Salsa doang. Elah!"

Alex mencecap susu coklat yang telah ia pesan.

"Takut banget Salsa kenapa-kenapa"

Uhuk!

Perkataan Galang membuat susu yang tadi meluncur mulus dari mulut ke tenggorokan menjadi putar arah kembali keluar mulut + lewat hidung--a.k.a keselek.

"Keselek bangsat" umpat Alex.

"Ck. Ck. Grogi bet dah. Oh atau Lo malu kalo sampe Salsa tau Lo tadi lagi dikeroyok hahaha kocak lo"

All About You(COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang