Di Part ini akan ada beberapa narasi yang menyinggung cerita sebelumnya. Supaya yang belum baca cerita BaG, bisa sedikit mengerti. Dan untuk yang udah baca BaG bisa sedikit flashbck. Juga akan ada moment Fathir-Rafa sedikit. Jadi bisa menyembuhkan kerinduan kalian.
Lagipula, Fathir dan Rafa sangat berpengaruh untuk konflik cerita BaW. Karena kalian tahu sendiri musuh Darel sebenarnya adalah Fathir. Dan kedua pria itu belum ketemu.
Dan mereka akan ketemu nanti. Intinya nikmati aja alurnya ya 💋
⭐⭐⭐
Guru mata pelajaran terakhir keluar dari kelas. Para murid membereskan alat tulis yang tergeletak di atas meja. Memasukkannya ke dalam laci atau ke dalam tas dan beberapa disimpan di dalam loker. Merasa semua sudah beres, mereka pun balik ke rumah masing-masing tak terkecuali Jeni dan Logan. Kedua insan itu berjalan di koridor menenteng tas masing-masing.
"Fathir dan Rafa ga bawa kendaraan." Logan berkata sambil berjalan. Jeni yang berdiri di sampingnya langsung menoleh.
"Kok bisa?" Tanyanya.
"Tadi pagi Fathir gue suru bawa mobil. Abisnya males nyetir. Trus pas ke sekolah kita sekalian jemput Rafa, jadi dia juga ga bawa motor."
Jeni menyelipkan rambut panjangnya ke belakang telinga, lalu memegang tali tote bag yang ia pakai. "Trus gimana?"
"Kita pulang bereng mereka. Gapapa?"
Wanita itu terdiam sesaat, hingga di detik berikutnya ia tersenyum. "Iya, gagapa."
"Masih cemburu sama Rafa?" Logan bertanya.
Jeni mengangguk sekilas. "Masih. Tapi gue tau, gue gak boleh egois. Lagian lo bilang dia cuma temen, kan?"
Logan tersenyum, tangan kanannya meraih tangan kiri Jeni untuk di genggam sambil berjalan. Kelas Fathir dan Logan bersebelahan, jadi hanya butuh beberapa langkah untuk mereka sampai di kelas X IPA 3.
"Cieee, balikan. Suit... Suitt..." Suara Rafa langsung terdengar begitu Logan dan Jeni melangkah masuk ke dalam kelas mereka.
"Apa sih lo." Logan menoyor pelan jidat Rafa.
"Sst, sakit bego!" Umpat wanita itu.
Fathir yang tadi sibuk memencet ponsel, langsung meletakkanya ke dalam saku celana dan meraih tas lalu berdiri dari kursi. "Balik nih?"
"Iyalah. Emang lo mau ngapain lagi di sekolah?" Tanya Logan.
Mereka berempat berjalan bersama di koridor. Kedua wanita itu berdiri di tengah-tengah, dan di masing-masing samping mereka diapit oleh Logan dan Fathir. Mereka terlihat seperti perfect double couple.
Beberapa siswa yang melihat mereka merasa bahwa mereka adalah dua pasangan yang serasi. Fathir dengan tampilan acak-acakan berdiri di samping Rafa yang berpenampilan tomboy. Lalu Logan yang rapi berdiri di samping Jeni yang berpenampilan menarik. Jangan salah, walaupun baju Fathir tidak di kancing, rambutnya berantakan, dan di lengannya melingkar beberapa gelang, justru itu yang membuat para wanita terpesona. Sebab pria itu tipe pria badboy idaman wanita.
Mereka kemudian sampai di mobil. Jeni dan Rafa duduk di belakang. Lalu kedua pria bersaudara itu duduk di depan dengan Logan yang memegang kendali.
"Gue seneng banget liat lo sama Logan rujuk lagi." Rafa berkata setelah hening beberapa menit. Wanita itu menoleh pada Jeni yang duduk di samping kanannya
Logan yang sibuk mengemudi menyahut. "Lo kata kita cerai, sagala pake rujuk."
Rafa mendengus ke arah Logan. Lalu menoleh kembali ke arah Jeni. "Jen, maaf yah, soal yang kemarin-kemarin. Gue tau lo gak suka sama gue. Tapi serius Logan sama gue gada apa-apa kok. Kita cuma temenan aja. " Rafa berusaha menjelaskan pada Jeni agar wanita itu tidak salah paham dengan hubungan mereka. "Logan juga dari dulu nganggep gue temen doang. Iya gak, Gan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Black and White
Teen Fiction15+ (END) ✔ (SPIN OFF BAD & GOOD) Bisa dibaca terpisah. Tapi lebih disarankan untuk baca BAD & GOOD lebih dulu. Biar ngerti alurnya. GILAA!! Gatau mau ngomong aplagi soal crita ini. Critanya tu bagus banged (pake d). Alurnya ga ketebak aseli. Pengga...