~ Insecure ~

44 1 0
                                    

Hello again, insecurity!

Sudah lama ya kita tidak berjumpa setelah sekian lama aku selalu percaya diri dengan semua kenyataan di dunia ini. Jujur aku sangat tidak percaya untuk menerima kenyataan kalau kita akan bertemu lagi di dalam keadaan aku lagi bahagia2nya. Awalnya aku merasa kalo aku bisa buat melawan kamu dan tetap percaya diri, tapi... semakin aku mencoba untuk melawan kamu, semakin bertambah juga rasa itu datang. Semuanya bermula dari tahun lalu, saat pertama kali aku mulai membuka hati lagi. tbtb kamu datang dengan seenaknya dan meruntuhkan semua kepercayaan diri aku sampai saat ini. Setiap kali dia menceritakan tentang masa lalunya, kamu dengan cepat muncul dan mencuri semuanya seakan-akan kamu lah yang pantas untuk menangani masalah itu.

Aku tahu kalau aku sangat lemah. Aku tahu itu. Tapi apa yang bisa aku perbuat disaat kamu datang dan mengambil semuanya? Aku hanya bisa diam seolah-olah tidak ada apa-apa dan selalu beranggapan aku bisa lebih baik dari masa lalunya. Huft, aku tau kalau aku memang bisa untuk menunjukkan kalau aku memang lebih baik dari masa lalunya, tapi semua itu hanya sebuah angan yang nyatanya sangat susah untuk aku benar-benar menghilangkan dia—masa lalunya dari semua kehidupannya.

Serakah? Egois? Memang. Aku memang egois, aku memang serakah dan selalu ingin menang, apalagi jika sudah berhubungan masa lalunya. Entah bagaimana bisa semua itu terjadi. Entah bagaimana aku bisa benci sekali dengan masa lalunya yang pdhl aku sama sekali tidak kenal dgn dia?

Apakah itu karna aku merasa dia begitu sempurna untuk menjadi pasangannya dibandingkan dengan aku? Walaupun aku tahu beberapa kejelekannya, tetapi itu semua tidak bisa menutup kemungkinan aku untuk tidak membencinya.

Tapi, kamu penasaran tidak sih dengan ke-insecure-an aku dengan masa lalunya? Mengapa aku begitu tidak suka dengan dia sampai aku selalu menangis setiap kali ia membahas masa lalunya? Oke baik, aku akan ceritanya hal-hal yang membuat kamu muncul lagi di kehidupan ku.

Hubungan masa lalunya dengan orang tua dia. Aku benar-benar sangat iri melihat bagaimana dekatnya mereka setiap kali dia menceritakan ttg masa lalunya dan orang tuanya. Entah kenapa, aku merasa sangat iri dan itu selalu membuat aku merasa sebagai manusia yang hopeless. Jika boleh dkatakan jujur, aku sangat ingin memiliki hubungan seperti mereka—masa lalunya dan orang tuanya. Aku sangat ingin menunjukkan kalau aku jauh lebih baik dari dia, aku ingin menunjukkan kalau aku memang pantas untuk anaknya, aku ingin akui dan sama dibanggakannya dengan masa lalunya dia itu, tetapi sepertinya susah ya, masa lalunya begitu pintar dan sangat sepadan dengan anaknya. Tidak seperti aku. Apa yang aku punya pasti sudah jauh lebih dulu dimiliki olehnya. Aku tidak sepintar dia, aku tidak secantik dia, aku benar-benar jauh dari kata sempurna.

(Oh tidak, aku mohon jangan mencuri semuanya, jangan membuat aku semakin tidak berguna. aku mohon.)

Aku Bercerita Tentang Hari IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang