Tranquility

326 40 1
                                    

Disclaimer:

EXO © Yang di Atas, keluarganya, dan calon masa depannya. Yang jelas bukan punya saya padahal pengen :'(((

Peace © akashitetsuya3 a.k.a Arisu

Warning: OT12, semi-Canon.

Note: Untuk Inktober 2018 Day#2. Prompt: "Tranquil"

Happy Reading~~

Junmyeon mencintai keheningan.

Ketika trainee lain berkumpul dan bercanda bersama seusai melalui latihan yang berat dan melelahkan, Junmyeon lebih memilih untuk menolak ajakan mereka. Saat yang lain membicarakan soal makan bersama, Junmyeon akan menggelengkan kepala dengan alasan memilih pulang lebih cepat.

Walau alasan itu tidak sepenuhnya benar. Tiga puluh menit sebelum pulang ke rumah, Ia akan mengenda-endap menaiki gedung tempat latihan itu dan berhenti setelah mencapai atap.

Tidak ada orang di sana, dan Junmyeon tahu dimana spot yang tepat agar tidak tertangkap pegawai yang bekerja disana ----yang mungkin saja kebetulan mendatangi atap juga----.

Ia akan duduk bersantai di sana. Rasanya seperti memiliki markas rahasia untuk dirinya sendiri.

Seperti saat ini, Ia hanya duduk terpaku sambil bersandar di dinding itu. Mendongakkan kepala, menghirup semilir angin malam.

Hanya Ia, dan keheningan.

.

Terdengar suara gemerisik dari samping kirinya.

"Oops sorry".

Junmyeon melongo melihat orang itu. Ia tiba-tiba saja kaget karena tiba-tiba ada yang mendatangi tempat rahasianya. Sudah sekian lama Junmyeon mendapati spot ini tapi baru pertama kali ini ada orang lain yang melihatnya. Apa mungkin karena tubuh jangkungnya sehingga jangkauan pandangannya menjadi lebih luas?

Baru saja orang itu hendak pergi, Junmyeon cepat-cepat menangkap pergelangan tangannya. "Kau bisa diam disini. Ini tidak seperti aku pemilik tempat ini", ucapnya.

Pemuda tinggi itu tampak mempertimbangkan sejenak, sebelum akhirnya menurut.

Junmyeon sedikit mengenal siapa orang ini. Ia adalah trainee Kanada-China yang belakangan ini sering dibicarakan orang-orang, terutama kaum wanita.

Junmyeon menangkap kilatan merah yang tampak dari manik orang itu, "....apa kau baru saja menangis?".

Surai raven itu cepat-cepat memalingkan wajah dan mengusapnya. "Tidak, ada debu yang masuk ke mataku", balasnya. Aksennya masih terdengar berantakan.

Junmyeon tahu kalau anak itu baru saja berbohong. Tetapi Ia memilih untuk mengangguk saja, karena tidak mungkin memaksa orang yang baru saja ditemuinya tiga menit lalu itu untuk berbuka padanya.

Menyadari kepekaan Junmyeon , pemuda itu tersenyum. "Apa kau memang selalu di sini? Tidak ikut berkumpul bersama yang lain?"

Junmyeon menggeleng pelan, "terkadang ada orang yang lebih memilih bersama dengan ketenangan."

Terdengar suara tawa. Khawatir mengundang kesalahpahaman, si jangkung itu cepat-cepat menjelaskan, "Aku hanya kaget saja ternyata ada juga yang sepemikiran denganku."

Mereka pun mulai berkenalan.

Dan sejak saat itu, semuanya berubah menjadi Junmyeon, Yifan, dan ketenangan.

.

Raut wajah gugup tampak jelas memenuhi wajah keenam lelaki itu. Sehun berulang kali mengusap keringat dingin yang mengalir di wajahnya, Kai masih berupaya memanjatkan doa, D.O mati-matian ditemani Chanyeol berlatih untuk berbicara, dan Baekhyun yang benar-benar tidak tahan akhirnya mendadak melakukan push-up sebelum akhirnya diomeli oleh manager-noona.

PeaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang