Selesai makan, anak-anak pergi ke destinasi utama yakni kuil Kwan Kung. Syaoran dan Meilin bergantian menjelaskan kuil yang dibangun pada tahun 1973 ini. Bangunan yang didekasikan untuk dewa perang dan kekayaan Kwan Tai. Pedangnya, The Kwan Dou juga ditampilkan di Paviliun Kwan Kung. Kuil tersebut berisi patung Kwan Tai setinggi delapan kaki yang dibuat dari sepotong kayu kamper.
“Menakjubkan sekali,” ujar Sakura sambil berdecak kagum. Ia berdiri dengan mata yang terus mengitari kuil dan pohon-pohon sakura di sekitarnya yang sudah rontok. “aku senang kita datang ke sini. *Arigatou, Syaoran!”
Kali ini Syaoran tersenyum lebar, ia senang karena rencananya berhasil membuat yang lain terlebih Sakura bahagia. Meski kelopak sakura di pohon hampir gundul.
“Nah, ayo kita berfoto!!!” seru Tomoyo mengacungkan kameranya, bersamaan dengan tiba-tiba petir terdengar lalu hujan turun dengan derasnya.
“HOEEEE??!!” pekik Sakura berlari dengan yang lain untuk berteduh. Syaoran mendecak, kebahagiaannya hanya berlangsung beberapa saat saja. “Padahal kita belum sempat mengambil gambar apa-apa.”
“Kau ini bicara apa? Kita bisa menggunakan kartu RAIN untuk menghentikan hujannya sebentar, bukan?” tanya Kero sibuk dengan camilannya.
“**DAME!” seru Syaoran menatap jengkel kepada Kero yang juga mendelik tajam melihatnya. Matanya meliriki Sakura serta Tomoyo yang sibuk membersihkan rok dari air kotor. “Cih, kenapa bisa begini?”
Mendengar keluhan itu, Sakura benar-benar tak bisa menahan dirinya untuk menggunakan sihir. Tapi sebagai sesama pengguna kekuatan, Sakura kurang yakin apakah ia bisa lolos dari cegahannya? Kalau ia mengerahkan sihirnya, maka ada kemungkinan Syaoran pun akan melakukannya.
Mengingat dia adalah orang yang sangat keras kepala.
“Tomoyo-chan, aku ingin melakukan sesuatu,” bisik Sakura yang disahuti senyuman oleh temannya. “bantu aku.”
“Tentu saja, Sakura-chan!” sahut Tomoyo. “Ano … ***minna-san! Kami mau pergi ke toilet dulu untuk membersihkan rok.”
“Aku ikut!” seru Meilin yang langsung didorong oleh Tomoyo sebagai bentuk pencegahan. “Eh~? ****Nande?”
Tomoyo hanya menggerakkan tangannya sebagai bentuk penolakan lalu berlari menuju toilet terdekat.
NOTE:
(*) Terima kasih
(**) Tidak boleh
(***) Semuanya!
(****) Kenapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Trick For You
FanfictionLi Syaoran melarang Kinomoto Sakura menggunakan sihirnya selama di Hongkong. Tapi sambutan yang sudah disiapkannya tidak benar-benar berjalan mulus seperti apa yang sudah ia angan-angankan ketika perempuan ini mengunjunginya. Lantas Sakura tak enak...