Syaoran yang merasakan kekuatan magis lantas segera menoleh ke arah Tomoyo dan Sakura palsu yang sedang melambaikan tangan. Hujan tiba-tiba berhenti, Eriol yang merasakan keanehan hanya bisa menggelengkan kepalanya.
“Di mana Sakura?” tanya Syaoran to the point dengan wajah yang datar, ia jengkel karena perempuan ini tak menuruti kemauannya. Sakura palsu hanya tersenyum manis sambil menggeleng. “Ck, aku akan mencarinya.”
Tapi Sakura palsu sontak memeluknya untuk menahan Syaoran.
“Hoi! Lepaskan!”
Sementara itu, Sakura tengah menatap kedua kartu yang ada di tangannya sambil menghela napas. Kero yang semula sudah mengingatkan Sakura untuk tak menggunakan sihir seperti yang Eriol pesankan sekarang tak mencegah lebih untuk keputusannya.
“Hanya saja setelah ini bocah itu pasti akan mengamuk padamu,” katanya terbang di depan Sakura sambil melihat kartu.
“Itu yang aku pikirkan sekarang. Tapi sungguh, selain tak ingin mengecewakannya, aku juga tak ingin membuat liburan kali ini tampak tidak menyenangkan. Gara-gara hujan, ayah bahkan belum bisa keluar dari gazebo karena berdebat dengan ibu Tomoyo.”
Kero mengangguk sambil menghela napas, tiba-tiba saja sebuah sayap besar tampak di samping mereka.
“Waaa!” teriak keduanya kompak dan mendapati Yue dengan wajah datarnya.
“Apa yang kalian bicarakan? Kalau mau pakai kekuatan ya pakai saja, Touya sudah menyadari bahwa yang di kuil bukanlah Sakura asli,” katanya membulatkan tekad Sakura.
“Yosh! Aku akan menunjukkan pada kalian bagaimana indahnya liburan di Hongkong!” katanya semangat. Kemudian tongkatnya ia ketukkan ke kartu WOOD sambil merapalkan sihirnya. “Tolong tambahkan pohon di sekitar kuil! WOOD!”
Syaoran, Meilin, Eriol dan Tomoyo terlonjak ketika beberapa pohon tumbuh di dekat mereka. Syaoran sendiri makin dongkol dan gencar kabur dari Sakura palsu di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Trick For You
FanfictionLi Syaoran melarang Kinomoto Sakura menggunakan sihirnya selama di Hongkong. Tapi sambutan yang sudah disiapkannya tidak benar-benar berjalan mulus seperti apa yang sudah ia angan-angankan ketika perempuan ini mengunjunginya. Lantas Sakura tak enak...