Day #15
Supernatural Reincarnation - Minlix
by CathRsa"Felix, aku suka kamu. Mau jadi pacarku?"
Felix mengangkat sebelah alisnya menatap pemuda tinggi yang berdiri di depannya itu. Dia tersenyum, menatap lekat-lekat kedua bola mata pemuda tampan itu sembari mengulang sebuah kalimat yang sama dalam benaknya. 'Apa tujuanmu sebenarnya?'
Sebuah balasan terdengar seketika itu juga. 'Bertaruh dengan yang lain untuk menjadikanmu kekasih.'
Felix mendengus nyaris spontan saat suara itu terdengar. Pemuda itu buru-buru merapikan kertas tugasnya yang sebelumnya berserakan di atas meja dan mendekapnya. "Maaf ya, Hyunjin. Aku lagi nggak minat pacaran. Apalagi sama orang yang cuma jadiin aku taruhan, aku nggak punya waktu buat sakit hati."
Dia melangkah pergi, sama sekali tak melihat wajah terkejut pemuda yang baru mengutarakan perasaan padanya itu.
Felix tertawa dalam hati, tahu betul bahwa Hyunjin pasti bertanya-tanya dari mana Felix tahu tujuan aslinya. Pemuda bersurai pirang itu diam-diam berterima kasih pada kemampuannya.
Felix terlahir berbeda.
Dia tidak ingat sejak kapan, namun sepanjang ingatannya, dari kecil ia memiliki kemampuan yang tidak biasa. Hanya dengan memikirkan sebuah pertanyaan dan menatap seseorang tepat di mata, dia akan mendapatkan jawaban yang jujur saat itu juga. Felix tidak tahu apakah hanya dia yang memiliki kemampuan itu di dunia ini, namun dia bersyukur karena kemampuan itu sudah berkali-kali melindunginya.
Beberapa kali dia berhasil mengetahui motif buruk para senior yang mendekatinya. Dia juga terhindar dari para teman-teman wanitanya yang hanya mau memanfaatkannya. Semuanya hanya dengan memikirkan sebuah pertanyaan.
"Felix, pulang bareng?"
"Kak Chan!" Felix tersenyum ke salah satu senior favoritnya itu. "Ngerepotin gak?"
"Santai, kamu mana pernah ngerepotin." Chan merangkul bahu Felix akrab. Pemuda itu adalah satu dari sedikit orang yang Felix tahan untuk berteman dengannya, karena dia tidak pernah menemukan motif buruk dari Chan.
"Kak Chan keliatannya capek banget, gak usah aja ya?" Felix menatap kedua bola mata seniornya. 'Kenapa kamu mau peduli?'
'Karena kamu adik satu-satunya Jisung. Dia pesen buat jaga kamu.'
Felix mengerjap, sama sekali tidak menyangka akan mendapat jawaban itu. "Eng-kak Chan, bisa gak kita mampir dulu ke tempatnya Jisung?"
Chan berhenti mendadak, menoleh pada Felix dengan tatapan mata terluka. "Sure. Tapi maaf, aku gak ikut masuk, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINESIA • HAREM!FELIX
Fiksi Penggemar•×• 4TH COLLABORATION PROJECT •×• Harem!FELIX; Uke!FELIX Oneshoot • T - M [WARN! NC SCENE INCLUDED! MATURE CONTENTS! 18+ REQUIRED!] • Various Genre YAOI! STRAY KIDS IN YOUR AREA! DON'T REPORT OUR BOOK! PLEASE GO AWAY IF YOU HATE IT!