*1. tawaran

2.5K 50 1
                                    

Pagi ini aku sudah siap untuk pergi sekolah, aku mengayuh sepeda kesayangan ku dengan wajah berseri-seri, kenapa berseri-seri? Entahlah hari ini aku merasa bahagia sekali.

Setelah sampai di sekolah, aku langsung menjajarkan sepedaku di barisan depan, tentunya di parkiran.

"Hei Sasa" setelah mendengar seseorang menyebut namaku, aku langsung mencari pemilik suara itu.dan aku menemukan nya. Aku melihat Aini sedang melambaikan tangan padaku, dan aku pun langsung menghampiri nya.

"Eh Aini, tumben pagi-pagi udah nyampe?" Tanyaku sambil melangkahkan kaki menuju kelas.

Aini. Ia teman satu kelasku bahkan satu bangku. Dia anak yang pandai, cantik, pendiam, baik hati dan tidak sombong serta rajin menabung, dia hebat dalam menari.

"Yee, emang biasanya pagi"   ucap Aini dengan pandangan kedepan

"Hehehe iya juga sih" kataku bernada meledek. Aini hanya membalikkan bola matanya, itulah kebiasaan dia kalo lagi pura-pura marah.

Aku dan Aini sudah sampai di kelas
Ku kira masih sedikit anak yang datang, eh ternyata udah hampir semuanya udah datang. Aku baru sadar kalo jam dinding menunjukkan pukul 06:57  dan 3 menit lagi bel masuk berbunyi.

Tetttt... tetttt...tetttt

Bel masuk pun berbunyi dan  pelajaran di kelas dimulai seperti biasanya.

________________________________________

Sekarang aku sudah berada dirumah, tepatnya pulang dari sekolah, dan aku langsung merebahkan tubuhku di kasur empuk kesayangan ku. Aku lalu memejamkan mata.

"Sasa" panggil bundaku dari ruang keluarga

Aku langsung membuka mata dan duduk di kasur "iya bunda, ada apa?" Tanyaku langsung menghampiri bunda yang duduk di sofa sambil menonton TV

"Jam berapa ini?" Tanya bundaku sambil melihat ke arah jam dinding

"Jam setengah 2 bunda, kenapa Bun?" Tanyaku santai sambil mengambil cemilan di meja

"Kamu nggak madrasah apa?"

"Enggak deh Bun males" jawabku sambil memakan cemilan

"Males aja terus,udah berapa hari berapa Minggu kamu bolos terus Sasa?! nggak kasian apa sama ayah kamu, cari uang buat anaknya, biar bisa cari ilmu yang bener, buruan gih siap-siap berangkat" suruh bunda yang terlihat mengganti channel TV

"Toni mana bun? Dia udah berangkat les? Terus Dion kemana?" Tanyaku

Toni adalah adik pertama ku, ia masih sekolah kelas 2 SD, dan biasanya Toni jam segini pergi les matematika. Sedangkan Dion adik paling bontot ia masih berusia 2 tahun.

"Toni udah berangkat dari tadi, Dion tidur. Udah jangan mengalihkan pembicaraan, siap-siap sana!!" Ucap bunda sambil mematikan TV

"Iya iya bunda" jawabku sambil menuju ke kamar dengan malasnya.

Pukul 13:50 aku sudah sampai di  madrasah.
Sudah kuduga pasti aku sendiri lagi, aku melihat teman-teman lagi kumpul2 tuh di bangku depan. Aku sendiri berada di bangku belakang.

"Assalamu'alaikum anak-anak" tiba tiba suara tersebut mengejutkanku.

Dari arah samping terlihat seorang laki-laki masuk. kenapa dari samping? Ya memang pintu masuk lewat belakang.

"Wa'alaikumsalam pak" semua anak berhamburan ketempat masing-masing.

Laki-laki itu berjalan kedepan dan mulai memulai pelajaran.

Aku bingung, siapa dia? Daripada bingung sendiri, aku tanya aja sama Nia.

"Nia, tuh orang siapa sih, kok nyelonong masuk aja. Sok sok jadi ustadz lagi" bisikku pada Nia.

Nia adalah salah satu temen kecilku yang biasanya duduk dengan ku di madrasah.

"Elah masa' lu kagak tau, tuh orang ustadz baru kita" ucap Nia, sambil memperhatikan laki-laki itu menjelaskan.

"Ooh, ustadz baru, yayaya. Eh btw namanya siapa?" Tanyaku penasaran.

"Pak Firman" lagi-lagi Nia tidak menatap ku saat berbicara, ya karena memperhatikan laki-laki itu menjelaskan.

"Isshh, tumben lu dengerin penjelasan ustadz?"

"Eh gapapa dong hehehe, lagian pak Firman ganteng banget tau, masa' lu ga ngerasa si Sa?" Kali ini Nia menatap ku saat berbicara

"Ha? Ganteng?" Aku menoleh kearah pak Firman, dan tanpa sengaja pak Firman menoleh ke arahku, dan aku langsung mengalihkan pandangan ku ke arah Nia. "Ganteng? B aja" kataku cuek.

"Ganteng gitu dibilang b aja, matanya buram ya neng?" Ujar Nia, dan ia kembali memfokuskan dirinya pada pak Firman lagi.

Bel istirahat berbunyi.

Semua santri pergi keluar untuk membeli makanan bersama teman-temannya, dan aku? Aku hanya berada dalam kelas. Bukannya aku nggak bawa uang, tapi aku males aja beli beli, lagian sendirian mana asik, aku juga ga mau gabung sama mereka. Huh.

"Eh Sasa, ngapain masih disini nggak mau beli beli?" Tiba tiba suara seseorang terdengar sangat dekat.

Lalu aku menoleh "eh bapak, enggak pak males" ujarku sambil cengengesan .

"Oh iya, saya baru tau kamu. Kamu murid baru?" Tanya pak Firman,lalu duduk di kursi sebelahku sedikit menjauh.

"Eh, engga pak, saya sudah lama, tapi jarang masuk pak, hehe" sekali lagi aku mengeluarkan cengiran.

"Oh, jadi Sasa ini yang di bicarakan sering ga masuk , tapi kenapa kamu sering ngga masuk?" Tanya pak Firman lagi

"Isshh nih orang, tanya mulu kaya Dora aja, baru kenal juga" ujarku dalam hati.

"Eh nggak papa pak, males aja" jawabku tanpa ragu.

"Astaghfirullah, saya kasih tau ya, kamu itu masih panjang perjalanan kedepannya. Kalo kamu males menuntut ilmu, terus mau bawa bekal apa besok? Kasian orang tua kamu yang biayain mahal, anaknya malah males malesan gini" ujar pak Firman "ceramah lagi, elaah" ujarku dalam hati

"Maaf pak, bukannya saya malas untuk mencari ilmu, tapi..." Kataku ragu untuk menjelaskan nya

"Tapi kenapa?" tanya pak Firman

"Mm..itu, saya males aja, juga kalo dikelas saya ga punya temen pak. Ya salah saya juga sih ga mau gabung sama mereka, hehe" Sasa menjelaskan dengan mengeluarkan cengirannya

"Lah itu.. seharusnya kamu gabung sama mereka, biar ga sendirian kayak gini, untung saya nyamperin kalo enggak,pasti sekarang ngelamun ga jelas" ujar pak Firman

"Hehe iya makasih pak, tapi saya males pak kumpul-kumpul gitu. Lagian biasanya ada yang suka gosip gosip ga jelas gitu pak, jadi saya tambah males" ujarku menjelaskan pada pak Firman yang membuka buku absen.

"Hmm yaudah sesenengnya kamu ajalah. Oh iya,nih lihat. Kamu banyak alpha, ntar ga lulus gimana? Jadi besok besok masuk terus ya!" Pak Firman menunjukkan nama bertuliskan namaku dan disampingnya terdapat barisan huruf "A" yang berarti alpha.

"Ya pak ustadz kok gitu sih bilangnya, ucapan adalah do'a loh pak" ucapku sambil memanyunkan bibirku

"Saya cuma menyadarkan kamu aja Sasa, yaudah intinya jangan sering bolos lagi. Gini aja deh, daripada kamu sendirian di kelas, trus ngelamun, mending kalo istirahat kamu cari saya aja, terus tanya tanya pelajaran yang nggak paham, jadi waktu istirahat kamu nggak kebayang sia-sia, gimana?" Pak Firman sambil memasukkan buku absen kedalam tasnya.

"Mmm..oke pak, siap" kataku semangat

"Baiklah, saya permisi keruangan dulu, assalamu'alaikum" pak Firman berdiri dari duduknya dan melangkahkan kakinya untuk keluar kelas

"Wa'alaikumsalam pak" jawab salamnya dariku

TBC...
Maaf ya kalo banyak kesalahan,hehe
maklum kan baru belajar:)

Don't forget vote and Comment yaa;-)

UstadzkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang