Bagian Kedua : Kesan pertama
~•~
kring....
Bel istirahat berbunyi.
Seluruh murid menyelesailan pelajaran mereka
"Baiklah, hari ini pelajarannya sampai disini dulu, tapi sebelum ibu pergi, ibu ingin menyampaikan sesuatu hasil dari rapat kami seluruh guru bersama kepala sekolah kemarin."
Semua murid diam dan menyimak apa yng akan waili kelasnya sampaikan
"Untuk olimpiade tahun ini, kita akan mengganti peserta. Bukan dari 3 peringkt teratas."
Anya mendadak diam
"Tahun ini kita akan mengadakan kompetisi antar kelas dan satu kelas hany akan terpilih satu org, lalu setelah itu kami hnya akan memilih satu org dari seluruh kelas 11, hanya akan ada 3 org, 1 perwakilan dari kelas 10, 11 dan 12." Jelas Bu mala.
"Dan satu lagi, Anya kamu ikut ibu kekantor. Baiklah anak-anak itu saja yang dapat ibu sampaikan, selamat siang dan selamat melanjutkan pelajaran selanjutnya."
Anya langsung mengikuti wali kelasnya, sementara Keira tidak diperbolehkan Anya mengikutinya.
Jantung Anya berdetak begitu kencang, ada rasa kesal ketika dirinya tidak di tetapkan sebagai peserta olimpiade sains perwakilan dari sekolah.
"Anya, kmu dari kelas 10 selalu mendapat peringkat 1 terbaik umum, tapi ibu heran kenapa kemarin tiba-tiba nilai kamu menurun drastis, padahal ibu perhatikan kamu baik-baik saja." Ujar bu Mala menatap Anya dengan heran
Anya diam dan menunduk bingung akan menjawab apa karena selama ini, dia mendapat peringkt 1 umum terbaik karena dia menukar lembar jawabnnya lembar Keira, tanpa keira tidak bisa apa-apa.
"Anu bu, saya lagi gak fokus karena cari Keira hak msuk kekas" Jelas Anya
Mala, wali kelasnya tersenyum kecil lalu memgelurkan lembaar jawaban Keira
"Tadi pagi ibu manggil Keira keruang ibu, ibu suruh dia mengejarkan soal kemarin karena dia bolos kemarin." Sanggah Mala saat Anya berusaha membela dirinya
Anya kaget karena jawaban Keira benar semua, dia benar-benar merasa ada di kondisi yng tidak menguntungkannya.
"Apa selama ini kmu terus menyontek ulangan Keira?" Selidik Mala
"Coba deh ibuk cek lagi, selama ini jawaban kami sama gak?" Sangkal Anya
Anya menunduk mengambil handphonenya seperti mengirim pesan pada seseorang, mungkin Edrian.
"Untuk itu ibu juga kurang paham tapi, maaf untuk tahun ini kamu tidak terpilih masuk ke olimpiade sains sebagai perwakilan sekolah kita."
"Hanya karna satu kesalahan saya ibu sampai buat saya gak bisa ikut olimpiade lagi." Cibir Anya menatap jengkel wali kelasnya
"Anya, sudah ke 2 kali kamu mengikuti olimipiade sains, tapi apa sekolah kita tidak pernah menang."
Anya memutar bola mata malas
"Setiap kompetisi dance kami berhasil bawa piala yang banyak tap--"
"Itu karena Naraya yang memimpin kalian." Potong Mala.
"Ibu, harusnya timnya yang diganti bukan saya."
"Maaf, Anya. Ini sudah sesuai dengan keputusan kami."
Anya hanya tersenyum lalu berdiri
"Yasudah, baiklah jika itu yang diinginkan sekolah ini. Saya izin keluar dulu ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Can i be you
WerewolfNamaku Keira Azzara, ini kisahku. Tidak seperti remaja pada umumnya yang memiliki cerita hidup yang menyenangkan, berbanding balik dengan kisahku. Namun,,, Aku percaya bahwa seberat apapun beban yang aku hadapi, yakinlah bahwa semua itu tidak akan...