FATAMORGANA

9.5K 933 223
                                    


Bagi Taehyung, dapat mencintai dan dicintai oleh Jungkook, bahkan memilikinya dalam dekapan adalah suatu kesempurnaan yang tidak akan bisa orang lain dapat dengan begitu mudahnya. Pemuda itu terlampau indah dan berkesan sehingga ia, teramat sangat yakin tidak ada Jungkook kedua atau ketiga dan seterusnya, bahkan jika ia menjadikan dirinya sendiri seorang musafir yang rela berkelana mengelilingi dunia hanya untuk mencari sosok lain yang memiliki kemiripan dengan kekasihnya.


Tidak ada. Taehyung yakin tidak akan ada.


Jeon Jungkook yang penurut.


Jeon Jungkook yang penyayang.


Jeon Jungkook yang setia.


Dan Jeon Jungkook yang selalu mengerti serta tidak pernah curiga sekaligus bertanya banyak hal ketika dirinya harus bermalam di studio ketika proses rekamannya mengalami kendala.


Bagi Kim Taehyung, Jungkook adalah cinta sejatinya, semestanya, separuh jiwanya. Bunuh aku jika dimasa depan nanti tidak bisa menjaga hatiku hanya untukmu, adalah kalimat yang kerap kali Taehyung rapalkan disetiap bangun tidur sembari sembari mengusap surai berantakan Jungkooknya.



Bermula sejak ibundanya memasuki ruang rawatnya ketika ia tergolek lemas diatas ranjang pesakitan akibat terserang tifus diusia delapan. Dengan senyum hangat mengiringi rautnya yang sumringah, ibunya melangkah anggun dengan satu bocah laki-laki berada dalam gendongan. Ia memiliki kulit putih seperti susu, matanya bulat serta pipi gembil yang menggemaskan tampak merangkul leher ibunya erat seraya menatapnya takut-takut.

Ibunya berkata, namanya Jeon Jungkook. Usianya enam tahun, diadopsi dari panti asuhan yatim piatu karena ibunya bilang pusing setiap hari hari mendengar ia merengek meminta adik yang pada saat itu kondisi ibu dan ayahnya baru saja bercerai.
Yang menyenangkan baginya, Jungkook bukan anak nakal. Ia menggemaskan, dan penurut, tidak pernah protes ketika ia memerintah untuk melakukan banyak hal untuknya, dan tidak pernah mengadu pada ibunya meskipun kerap kali menjadi sasaran kejahilannya.

Hingga keduanya sama-sama beranjak dewasa, Taehyung tidak pernah sekalipun mengalihkan pandangannya dari Jungkook. Dirumah, disekolah, dikampus. Memerhatikan segala tingkah Jungkook bahkan hingga pada hal terkecil sekalipun. Menjaga dari jauh, memastikan Jungkook selalu baik di dalam jangkauannya.

Setelah acara wisuda yang dihadiri ibunya dan juga Jungkook selesai, sekitar satu setengah tahun lalu, Taehyung memaksa mereka berdua supaya diam menurut ketika ia mengemudikan mobil menuju salah satu restoran masakan china untuk merayakan wisudanya. Makan siang mewah yang diiringi canda tawa dan kebahagiaan meski hanya ada tiga orang saja. Ia terlanjur membenci sosok ayahnya yang memilih menikah lagi dan meninggalkan keluarganya, karenanya ia sengaja tidak mengundangnya untuk hadir atas persetujuan sang ibu.


Sembari menunggu hidangan penutup datang, Taehyung dapat melihat ibunya menitikkan air mata ketika ia selesai mengutarakan keinginannya untuk menjaga dan memiliki Jungkook sampai akhir. Ibunya terisak dalam senyuman. Terlampau terkejut dan bahagia. Lalu ibunya berkata, tidak masalah apabila mereka berdua saling menyukai. Mereka orang yang baik, sebab ibunya pun terlampau paham perangai kedua putranya. Bahkan ibunya bilang teramat sangat bahagia jika orang yang dipilih putra semata wayangnya adalah Jeon Jungkook. Putra angkat yang dibesarkan dan disayangi seperti putra kandungnya sendiri.



Hubungan percintaan mereka berjalan begitu lancar tanpa halangan. Taehyung yang teramat sangat menyayangi Jungkook, dan Jungkook yang selalu mengerti segala keinginan Taehyung.
Taehyung yang selalu peduli, dan Jungkook yang selalu menceritakan segala yang dilalui setiap hari dengan senyum semanis gulali. Jungkook bilang, kunci hubungan supaya tetap berjalan lancar dimulai dari komunikasi yang lancar pula.

LOST STAR  ㅡ  kth + jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang