Biar asiq kasih rules dikit. Next?
Vote : 40
Comment : 30
Happy Holiday, everyone!🌥🌥🌥
"Apalagi ya, kurasa kita perlu tomat, selada, buncis, sosis.." ujar Daniel sambil terus memasukkan bahan makanan kedalam keranjang.
Yoona tidak menanggapi perkataannya, lelaki itu menoleh kesamping dan mendapati gadis itu menatapnya sambil tersenyum tulus.
Pandangan mereka bertemu beberapa detik lalu Daniel membalas senyuman Yoona.
"Apa kau begitu menyukai ketampananku?" Ujarnya tiba tiba membuat mata Yoona terbelalak.
"Cih, narsis sekali anda." Yoona membuang pandangan kearah samping dan berpura pura memilih bahan masakan yang lain.
"Tapi memang benar kau tampan." Gumamnya sangat pelan sehingga Daniel menolehkan lagi wajahnya penasaran.
"Kau bilang Apa? Aku tidak dengar." Tanyanya dengan dahi berkerut dan ekspresi lucu saat dia penasaran.
Yoona menggeleng cepat lalu menyeringai membuat Daniel tambah penasaran, "Nampan ini sangat lucu. Aku ingin membelinya." Ucapnya bohong lalu berjalan meninggalkan Daniel kekasir.
Mereka menunggu dikasir dengan antrian yang tidak terlalu banyak itu kemudian berjalan menuju mobil di parkiran.
Daniel sangat lega, mereka berjalan berdua dengan aman, tanpa blitz kamera dan gangguan sasaeng.
Daniel yang berada dibelakang Yoonapun mempercepat langkahnya dan menyamakan posisinya disamping gadis itu.
Diam-diam Daniel meraih telapak tangan Yoona dan menggenggamnya erat, "Terimakasih telah mengatakan aku tampan, faktanya suamimu ini memang tampan kan?"
Oh suami rupanya.
Yoona hampir lupa bahwa dirinya adalah istri idol sekaligus aktor papan atas ini.
Good Job, Daniel!
Karenamu, Pipi Yoona sudah memerah seperti bunga sakura.Untung saja Daniel tidak menyadari hal itu, lelaki itu tiba tiba diusik dengan deringan dan getaran ponsel disakunya. Lelaki itu menghela nafas kasar kemudian melirik Yoona sekilas.
"Sebentar ya, istri."
Oke. Cukup Kang Daniel. Yoona ingin sekali menjerit kesenangan sekarang. Lihat saja seberapa bucinnya Yoona yang memandang setia Daniel yang sedang merutuk rutuk kepada seseorang dari telfonnya.
Walau Daniel terlihat kesal setengah mati, Yoona mengulum senyum melihatnya. Bahu lebar, lengan yang kekar, dan jangan lupakan kaki yang sangat jenjang itu. Terlihat seperti pahatan seni, bukan?
"Maaf. Aku harus ke Jepang sekarang. Agensi memintaku hadir diacara peresmian cabang agensi di Jepang." Tatapan Daniel melembut menagkap mata Yoona yang membola karena terkejut dengan ucapannya.
Senyum Yoona luntur tiba tiba. Sesingkat itu kah kebahagiaan kecil ini? Padahal ia ingin melihat Daniel lebih lama lagi.
"Benarkah? Lalu barang barangmu bagaimana? Apa perlu kuambilkan dulu kerumah?" Tanya Yoona khawatir.
"Ah tidak usah. Aku beli disana saja nanti. Jadwal keberangkatan- tidak sampai sejam lagi." Jelas Daniel.
Yoona menunduk dan mengangguk pelan. Tidak bisa menutupi rasa kecewanya karena sebentar lagi dia akan ditinggal disini sendirian.
"Baiklah. Aku akan memesan taksi untuk pulang." Yoona menekan beberapa digit nomor dan menempelkan ponselnya ditelinganya.
Daniel yang merasa tidak tahan melihat raut sedih dari Yoona pun menghela nafas pelan dan mengusap mukanya. Dirinya menatap Yoona dan mengambil ponsel wanita itu dan menyembunyikannya disaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Did Well [Kang Daniel]
Fiksi Penggemar'When your heart give up on getting his love' • • • Pernah menunggu cinta seseorang dan merasa lelah? Bukan sebentar tapi dalam jangka waktu yang lama. Dua tahun. Dan kamu menangis karena dia telah bersama orang lain setelah dua tahun itu. Bukan...