Chapter 1

17K 927 78
                                    

Lampu warna-warni dan musik yang dimainkan oleh DJ meramaikan acara ulang tahun Gun yang ke-22 malam itu. Ia menyewa satu klub untuk merayakan ulang tahunnya, ia juga mengundang DJ terbaik di Bangkok dan menyediakan bir serta wine terbaik.

Orang-orang mengangkat gelas mereka dan menggerakan tubuhnya mengikuti irama musik. Diantara orang-orang yang menari itu, White adalah yang paling sibuk mencari sosok pemeran utama dari acara ini. Ia sudah kehilangan Gun sejak sejam yang lalu dan sebentar lagi kue ulang tahun akan dikeluarkan, ia harus segera meniup kue ulang tahunnya.

"Oi, dimana dia?" White menaruh kedua tangannya di pinggangnya, ia menggelengkan kepalanya saat melihat New yang sedang berciuman dengan pria di lorong toilet. Ia pun menghampirinya, menarik punggung pria itu dan tersenyum padanya. "Earth, kau dicari oleh P'Alice disana."

"Aku bisa bicara dengannya besok." Earth kembali mencium New, White merapatkan bibirnya dan kembali memisahkan mereka.

"Sekarang, ini penting."

Earth menghela nafasnya, dan menatap ke arah New. "Aku akan menelponmu."

"Ok, bye, sexy." Ucap New dengan nada mabuknya. Ia melirik White yang sedang memicingkan matanya ke arahnya. "He's cute."

"Kau masih memainkan game dari aplikasi itu? Sudah kukatakan itu hanya aplikasi percobaan." Kata White, ia sudah berkali-kali memberitahu sahabatnya soal itu tapi sepertinya New tidak tertarik untuk mendengarkannya dan terus memainkan aplikasi yang ia buat. "Omong-omong, apa kau melihat Gun? Aku sudah mencarinya kesana kemari, tapi aku tidak tahu ia ada dimana. Kue ulang tahun akan keluar sebentar lagi."

"Gun..?" Tanya New sedikit linglung. "Oh...tadi dia ada di dalam toilet...dengan seorang pria."

"Pria? Siapa?"

"Uh itu...mahasiswa seni, uh...siapa namanya aku lupa." New menggaruk dagunya dan menjentikan jarinya setelahnya. "Off Jumpol."

"Shit, Gun! Dari seluruh pria mengapa harus Off Jumpol?!" Ketusnya, White mengambil handphone New dan menarik pria itu lalu memberikannya kepada Krist.

"Aw! Kembalikan handphoneku!"

"Aku harus menyitanya terlebih dahulu, kau akan terus menggunakan aplikasi itu."

White kemudian pergi meninggalkan New setelah memastikannya aman, ia pergi keluar klub untuk menelpon sahabatnya yang satu lagi. "Ini semua salahku, salahku! Aku seharusnya tidak menggunakan New dan Gun sebagai uji coba untuk aplikasi."

Yang White maksud adalah aplikasi game buatannya, sebuah aplikasi tantangan untuk menguji pemakainya dengan menghitung jumlah orang yang ditidurinya. Tidak ada penghargaan untuk pemenangnya dan itu murni dibuat untuk orang-orang yang punya ambisi tinggi, New dan Gun adalah orang pertama yang mencoba aplikasi itu dan entah bagaimana keduanya menjadi ketagihan dengan aplikasi itu. 

"Nomor yang anda tuju untuk saat ini tidak dapat dihubungi..."

"Sial, ada dimana dia sekarang?" Bisik White.

***

Setelah mengucapkan terima kasih kepada pelayan hotel, Off menutup pintu kamar dan berjalan ke arah Gun yang sudah menatap kearahnya dengan tatapan seksinya saat ini. Off menyeringai, ia meletakan bir ke atas meja dan menghampiri Gun, dengan kecepatan kilat ia sudah mengunci Gun ke tembok.

"Sampai dimana kita tadi?"

"Sampai kau menciumku dan hampir merobek kemejaku."

"Ah, that."

Setelah mengatakan itu, Off mencium Gun. Ia mengulum, mengecap, mengigit, melakukan apapun untuk membuat Gun kehilangan pikirannya. Kepalanya bergerak ke kanan dan ke kiri, ia melepaskan kemeja Gun dengan kasar dan membuat beberapa kancing kemejanya terjatuh ke lantai, ia melempar kemejanya ke ujung ruangan.

My Dearest Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang