Dalam perjalanan keduanya hanya diam membisu,jika mars fokus untuk mengendarai sepeda motornya lain halnya dengan kara yang sedang sibuk dengan pikirannya.
Tanpa di duga hujan langsung mengguyur jalanan kota Bandung ,membuat semua orang yang sedang beraktivitas di luar ruangan bergegas untuk mencari tempat meneduh,tak terkecuali Mars, dia memberhentikan motornya di halte terdekat agar tidak kehujanan.
Selang 10 menit berlalu hujan tak kunjung reda,juga tak ada yang membuka suara diantara keduanya,sampai akhirnya mars membuka suara untuk memulai pembicaraan.
"Gimana nih mau tetep neduh? Kalo nunggu terus ujannya tambah gede" mendengar itu kara hanya mengangkat bahu tanda dia tak tahu,"Yaudah lah pulang aja lagian Lo juga kaya udah pucet" sambung mars,kara tak bergeming tetapi dia tetap mengikuti mars menuju motornya untuk melanjutkan perjalanan.
Lagi lagi selama perjalanan tiada yang membuka suara,hanya terdengar suara hujan turun di sertai petir yang menyambar²,tak berselang lama mereka akhirnya tiba di rumah kara.
"Makasih" hanya kata itu yang keluar dari mulut kara,dia langsung masuk ke dalam rumahnya dengan keadaan basah kuyup karena kehujanan tadi.
***
Setelah kara memasuki rumahnya Mars masih sibuk dengan segala pikirannya,iya pikirannya mengenai gadis yang baru saja dia antarkan pulang,siapa lagi jika bukan kara.Mars memikirkan sikap kara yang tiba-tiba berubah,jika di sekolah tadi kara sangat banyak bicara dan tertawa,berbeda dengan sikap kara barusan yang hanya banyak diam,muka kara juga tampak sangat pucat dan badannya gemetar.
Tapi akhirnya mars memutuskan untuk pulang dan menghiraukan segala pikiran nya mengenai gadis tadi 'mungkin dia emng canggung trs kedinginan juga tadi' batin mars.
***
Dua hari setelah mengantarkan kara pulang,mars tidak melihat kara lagi, dia hanya melihat sepupunya Fany yang notabenenya sebagai sahabat kara dan temannya yang lain.Kenan juga tidak membahas kejadian dua hari silam itu,dan juga tidak memberitahukan apapun mengenai kara,ya seharusnya mars tak usah memikirkan hal itu,tapi itu sangat mengganggu mars.
Mars memutuskan untuk pergi ke kantin menyusul kenan dkk dan juga bermaksud menanyai gadis itu iya gadis yang mengganggu pikirannya,kara.
Setelah sampai di kantin mars mengedarkan pandangannya mencari kenan,ya dia menemukannya,kenan sedang duduk di pojokan kantin bersama sepupunya,fany.
Dia langsung duduk di salah satu kursi kosong di meja yang kenan tempati bersama Fany,"woy mars katanya ga bakal ke kantin lo" tanya kenan sembari mengunyah batagor favoritnya "bosen di kelas" kenan hanya menganggukkan kepala merespon jawaban mars,sementara Fany masih sibuk menghabiskan semangkok baksonya.
"Oh ya Kara gimana kabarnya kak"pertanyaan Fany itu membuat kedua lelaki itu berhenti dari kegiatannya masing-masing,"Ya gitu dia masih demam kadang juga masih suka nangis tiba-tiba fan"jawab kenan dengan tatapan lesunya.
"Emang adek loh kenapa?"tanya Mars,karna mars memang tak mengetahui apa-apa,"Ade gua sakit keujaan pas pulang bareng Lo mars..." Mars hanya diam tak merespon apapun menunggu kalimat selanjutnya dari kenan"Kara juga punya trauma naek motor pas ujan" sambung kenan
Deg!
Seketika perasaan bersalah mars datang,dia memang tak mengetahui fakta itu sebelumnya tapi dia sangat merasa bersalah,rasa bersalah mars semakin bertambah setelah mendengar kenyataan² baru yang keluar dari mulut kenan selanjutnya.
"Dulu pas SMP dia pernah di bonceng temennya gitu pas udah kerja kelompok,jalanan waktu itu licin karena emang lagi ujan juga...." Kenan tampak menghela napas sebelum melanjutkan ceritanya itu,ya memang menceritakan itu sama saja dengan membuka luka lama,tapi kenan tak enak jika tak memberitahu itu kepada mars.
".... Terus waktu itu mereka ngebut banget karena emang udah sore juga,pas lagi ngebut temennya kara gak tau di sana ada tanggul yang lumayan tinggi,ya karena emang mereka ngebut banget di tambah jalan licin kepental lah temennya si kara sama motornya,sementara kara udah jatoh duluan sih yaa,kara waktu itu udah ga bisa apa² dia cuma bisa liat detik² temennya yang di tabrak mobil dari arah berlawanan" tanpa sadar kenan menitikan air mata setelah menceritakan semua itu.
"Terus keadaan kara gmn waktu itu? Terus juga temennya gmn?" Tanya Mars bertubi-tubi "Kara waktu itu cuma dapet cedera di kakinya juga luka-luka yang bisa dikatakan lumayan parah mars,tapi Dinda ga bisa selamet" jawaban itu bukan dari kenan melainkan dari Fany,wajah kenan menggambarkan kesedihan yang mendalam kenan berusaha menyembunyikan raut kesedihan itu,tapi Fany dan mars mengetahui bahwa kenan sempat menangis tadi.
"Semenjak itu Kara jadi trauma naik motor pas ujan gede gitu,kaya kemaren,ya dia masih ngerasa bersalah atas kepergian temennya,cinta pertama gue," ucap Kenan,yaa temen kara itu Adinda Nazriel cinta pertama nya Kenan,setelah kecelakaan itu bukan kara dan keluarga Dinda saja yang terguncang tetapi Kenan juga,namun Kenan berusaha menutupi itu semua dengan memakai topeng 'baik-baik saja'.
"Terus juga kalo kara naek motor keujanan usahain berhenti,karena trauma kara ga main² bahkan satu taun dia bulak balik ke dokter psikologi buat ilangin trauma dia,tapi kejadian kemarin2 trauma dia kambuh lagi jadi ya gitu,dia mulai nangis-nangisan lagi,trs juga dia sakit" kini Fany yang membuka suara.
Tak selang lama bell masuk pun berbunyi,membuat mars sadar dari lamunannya mengenai kara,dia langsung memutuskan masuk kelas dan berniat akan meminta maaf secara langsung kepada kara atas kejadian kemarin.
'Maafin gue kar,maaf karna ga tau lo trauma naek motor pas ujan,maaf udah maksain biar kita cepet pulang,maaf juga karena gua kira Lo ga suka Deket sama gua jadi gua langsung Anter Lo pulang,maaf kar maaf,gue nanti pasti minta maaf secara langsung dari Lo dan gue akan terus minta maaf sampe Lo maafin gue kar' Batin mars.
***
Gaje hiya-hiya Mon maaf deuh lagi pararusing gakgakgak. Maaf juga jarang up karena emng sibuk(so sibuk anjay padahal mah diem diem Bae:v) yaudah deuh da emng Saia mah Mun up ge keur mood na baik Bae 🤣
#nylkmla_
KAMU SEDANG MEMBACA
Kara
Teen Fiction"Sekalinya kepercayaan gue lo permainin gue ga akan pernah percaya lagi" -Katya Azura Syaquena "Aku bisa jelasin semuanya kar ini ga seperti yang kamu kira" -Fabian Agriansyah "Manis sih tapi aneh" -Malik Risyad Syaputra