Sooyaa

3K 410 68
                                    

Thailand, 4:00 PM

'Turunlah. Aku didalam mobil.'

Jennie membuka pesan itu dan langsung beranjak dari sofa. "Saayaang! Aku kebawah sebentar ya?!" Teriak Jennie pada Lisa yang berada di kamar mandi.

Tanpa menunggu jawaban, Jennie turun ke bawah.

Jennie melihat mobil sedan hitam yang terparkir didepan bangunan hotel daddy Lisa.

Ia membuka pintu mobil dan masuk kedalamnya, "Kemana aja sih?!"

Yang diajak bicara hanya diam sambil melepas kacamatanya.

"Dari Paris. Kakek meninggal." Ucapnya datar. Dan dingin.

"WHAT? Are you kidding me, sis?" Tatap Jennie terkejut.

"No, sis. Am I look joking to you?"

"K-kenapa bisa?"

"Namjoon sedang mengurusnya, tapi sekarang aku ingin menuntaskan dendam kakek dan keluarga Kim."

Jennie terkejut, lagi. "Maksudmu? Jisoo J-jangan bilang kalau ka-"

"Ya. Gadis itu harus mati." Jisoo menoleh pada Jennie.

'Sial! Mata hitam kelamnya muncul. Sooyaa serius kali ini.'

"Kau harus membantuku." Pinta Sooyaa.

"KAU GILA?! DIA KEKASIHMU!"

"Diam dan cukup ikuti rencanaku."

* * *

Malam ini rencananya Lisa akan kembali lagi ke Korea bersama Jennie, Rose, June dan Jey karena keadaan sudah cukup aman. Apalagi dengan Namjoon yang menyatakan restunya pada Jisoo dan Rose.

Namun Jisoo tidak lagi terlihat sampai saat ini. Rose sedikit tenang saat Jennie bilang 'mungkin orang bodoh itu sudah di Korea.'

Mereka naik pesawat komersial karena Hyunhyeong sedang menjemput Namjoon dan Jin dari Paris.

Sesampainya mereka di Korea, mereka langsung menuju rumah masing-masing. Rose duduk di kursi belakang bersama Lisa. Jennie didepan dengan supir disampingnya.

"Jennieyaa.. sepertinya aku ingin membeli persediaan bahan makanan untuk dikedai dulu. Turunkan aku didepan supermarket depan saja ya?"

Rose mendongak berkata pada Jennie.

"Sendiri?" Rose mengangguki pertanyaan Jennie.

"Humm okay. Tapi hati-hati ya. Ini sudah malam." Ucap Jennie.

"Iya. Lagipula kedai sudah dekat kok dari sini." Ucap Rose lalu turun dari mobil saat supir berhenti didepan supermarket.

Rose memasuki supermarket tersebut dan berbelanja untuk stok di kedai. Biasanya Jey dan bang June yang akan berbelanja, namun Rose kasihan pada mereka yang sudah menjaganya selama di Thailand.

Selesai berbelanja, Rose membayar belanjaannya dan keluar dari supermarket. Kedainya hanya berjarak 300 meter dari supermarket, maka dari itu dia memilih untuk berjalan kaki.

Sialnya, tapat di meter ke 170 dimana ia berjalan melewati gang sepi nan gelap. Dia dicegat.

"Kita bertemu lagi. Ditempat yang sama." Ucap bayangan hitam didepan Rose.

Deg

Rose mundur perlahan. Ia memposisikan belanjaan yang dibawanya di depan dada untuk melindunginya. Sayangnya itu hanya tepung, sayuran dan telur.

"K-kau kenapa? A-apa yang kau mau?" Tanya Rose ketakutan.















"Kematianmu."




-

Kim SistersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang