PROLOG

11 3 2
                                    

Sinar mentari mengawali pagi ini yang cerah ini. Dering Kicauan burung  yang terdengar di sebuag kamar, mampu membuat sang pemilik handphone terusik memggeliat.

"Ganggu aja si nih handphone" gerutu sang pemiliknya

"LEAAA, BANGUNN KEBOO, DAH SIANG NIH"

"Ishh, sapa si teriak teriak ga jelas" gerutu Lea, sang gadis pemilik handphone yang baru saja bangun akibat teriakan dari sang ibu tercinta.

"LELEE, BANG--

"ASTAGA LEAAA, INI JAM BERAPA KEBOO, BANGUN WOY KEBO BANGUN" omel fani--ibu Lea-- yang kaget melihat anak gadisnya masih bangun tidur dengan keadaan yang tak enak dipandang

"Lele, ayo bangun, jadi anak susah amat dibangunin,"

"Iya iya ma, ni Lea bangun"ucap Lea dengan keadaan setengah sadar

Lea bangun dan menyender ke dinding kasurnya lalu menyesuaikan alam bawah sadarnya yang masih hilang.

"Bangun anak onta, katanya mau kerja, gimana si" gerutu Fani sambil menyiapkan baju untuk anaknya yang akan dipakai

"Hah? Kerja? Kerja apaan?" Tanya Lea kebingungan.

"Kerja kuli bangunan. Ya kerja magang jadi sekretaris di perusahan ternama dodol, gimana sih"

"OH IYA! YAAMPUN GUE LUPA, MAK MAU MANDI DULU. SIAPIN BAJU AING YA"

Lea yang sudah sadar sepenuhnya pun langsung lari terbirit birit ke dalam kamar mandi dan mandi secepat kilat.

10 menit kemudian, Lea sudah siap dengan segalanya. Dia pun turun kebawah dan pamitan kepada ibunya di dapur.

"Mak, anakmu yang cantik ini mu berangkat ye, doain lancar" pamit Lea

"Iye iye. Dah sana berangkat, tiati, naik apa?"

"Naik ojek online, nih Lea dah mesen, orangnya lagi nunggu di depan. Bai bai mak"

Lea pun menyalimi ibunya tercinta, lalu berangkat bersama ojek onlinenya.

"ATI ATI LE" teriak Fani, lalu pergi ke dalam rumah untuk melanjutkan masak memasaknya.

*****

Lea pun sampai di tempat kerjanya setelah 15 Menit kemudian. Ia pun turun dari motor dan memberikan ongkos kepada driver ojek onlinenya

"Ini pak, makasih ya"

"Sama sama neng"

Lea pun jalan menuju pintu utama perusahaan tempat dimana ia kerja nantinya.

Lea terpanga untuk sejenak melihat desain interior dan model arsitektur bangunan perusahaan milik bosnya.

"Bagus banget ya"gumam Lea takjub terhadap perusahaan bos nya

Lea pun jalan menuju lobby dan bertanya ke arah mana ia harus memulai kerja sebagai sekretaris bosnya.

Setelah di beri petunjuk, Lea pergi naik ke lantai 15, lantai paling atas untuk menemui Pak Edwan, asisten pribadi seorang Aldrich Almarrel Adam, bos perusahaannya.

"permisi, saya Alvalea Lewinda Aksa, yang waktu itu melamar kerja disini lalu keterima untuk menjadi sekretaris perusahaan Adam's corp." Ucap Lea kepada pria paruh baya yang diyakini Pak Edwan, asisten pribadi Pak Aldrich.

"Oiya mbak Lea, saya Pak Edwan, Edwan Hardikusumo, mbak Lea bisa mulai kerja disini. Ini tempat sekretarisnya, depannya pintu Pak Aldrich." Papar Pak Edwan sambil menunjukkan tempat sekretaris yang dimaksudnya

Pak Edwan menjelaskan beberapa peran sekretaris kepada Lea, lalu memberikan contoh cara mengerjakannya.

30 Menit berlalu, Pak Edwan menyudahi penjelasannya lalu berpamitan kepada Lea unthk menjemput Pak Aldrich.

"Saya tinggal dulu ya Lea, jika ada apa apa, telpon saya pakai telpon kantor"

"Iya pak, Terima Kasih atas penjelasannya tadi" ucap Lea dengan nada khasnya dan senyum manisnya

Pak Edwan pun pergi dan Lea kembali ke meja sekretarisnya untuk memulai awal kariernya.

"Okay Lea, hari pertama harus berjalan lancar. Semangat" ucap Lea menyemangati dirinya.




¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥


Anyeong anyeong, annyeonghaseyo (gatau tulisannya wkwkw) gimana? Penasaran ga? Iya dong, harus iya, kudu iya, wajib iya, hehehe.

Aing teh sengaja ga nampilin si bosnya dulu, biar penasaran. Tapi yang jelas dah tau kan bosnya sapa? Wkwkwkw

Votement nya jangan lupa euy. Mohon maap kalo ada tipo ya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CEO kutubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang