Tiga Tahun Kemudian
Banyak orang bilang, cinta di masa SMA hanyalah cinta monyet. Tidak akan bertahan lama tapi Jingga dan Senja berhasil menepis persepsi itu. Nyatanya, mereka masih bertahan sampai sekarang walau hubungan mereka bukanlah hubungan normal seperti yang lainnya.
Senja kini adalah mahasiswi di sebuah Institut Teknologi nomor 1 di Indonesia. Ia diterima di jurusan Teknik Sipil. Hebat bukan ? Tentu saja Senja berusaha mati-matian untuk bisa diterima disana. Apalagi dulu Ayah dan Bunda nya alumni disana maka itu jadi motivasi terbesarnya.
Lalu apa kabar dengan Jingga ? Dia baik-baik saja seperti hubungannya dengan Senja yang juga baik-baik saja. Setelah menyelesaikan sekolah bahasa Jepangnya, ia akhirnya memilih jurusan Arsitektur. Kalian belum tahu ya Universitas apa yang menerima beasiswa Jingga ? Dia diterima di Universitas Tokyo atau nama gaulnya Todai. Anak pintar mah bebas ya kan ?
Hubungan jarak jauh dengan Senja memang tidak selalu berjalan mulus. Mereka memang sudah tidak setiap hari melulu harus telfon dan vidcall. Mereka sadar dan saling paham dengan kesibukan masing-masing. Setidaknya, mengabari lewat pesan saja sudah cukup bagi mereka berdua.
Jingga hanya kembali ke Indonesia saat liburan semester saja, sisanya ia tidak bisa karena sistem kuliahnya yang sangat mempertimbangkan kehadiran. Itu membuatnya tidak pernah bisa hadir di ulang tahun Senja hingga sekarang. Senja sempat merasa kesal tapi ya mau bagaimana lagi.
Jingga yang menyebalkan masih saja menyebalkan tapi sifat sabar dan dewasanya selalu bisa meluluhkan hati Senja yang terkadang masih seperti anak kecil. Jingga tetaplah Jingga yang romantis dengan penuh kejutan yang tak pernah Senja bisa tebak. Contohnya ia tiba-tiba membelikan Senja tiket untuk pergi ke Jepang menemuinya. Tidak hanya sekali tapi ini sudah keempat kalinya dihitung dengan hari ini.
Siang ini Senja akan berangkat ke Jepang menggunakan tiket yang Jingga belikan untuknya. Kali ini ia lebih excited karena ia akan pertama kalinya menginap di apartment Jingga. Sebelumnya Jingga tinggal di asrama kampusnya, ia baru saja pindah ke apartment tak jauh dari kampusnya. Selama ini jika Senja berkunjung kesana menginap di apartment Karina karena asrama Jingga hanya boleh ditempati oleh si penghuni saja.
"Kenapa lo senyam senyum sendiri ?" Tanya perempuan berkacamata kepada Senja.
"Uhm, gapapa kok"
"Seneng ya mau nyusul pacar lo ke Jepang ?" Kini giliran perempuan dengan behel putih bertanya.
"Hmm iya"
Mari kita berkenalan singkat dengan kedua perempuan ini. Si perempuan berkacamata adalah Lala sedangkan perempuan berbehel putih adalah Yuna. Mereka berdua adalah teman Senja sejak awal masuk kuliah dan berada di jurusan yang sama. Masih ada satu perempuan lagi namanya Citra tapi ia sedang tidak ada disini.
"Uhm, guys, gue ke toilet bentar ya sekalian naruh tugas sebentar ke ruang dosen," ijin Senja kepada kedua temannya ini.
"Titip jagian tas sama laptop gue ya ?"
"Siap. Boleh pinjam laptopnya buat ngedit tugas gue nggak, Nja ?" Tanya Lala.
"Boleh kok tapi jangan dibuka-buka ya foldernya. Privasi, hehe"
"Siap. Tenang aja"
"Okee makasih"
Senja akhirnya pergi ke ruang dosen untuk mengumpulkan tugas terlebih dahulu kemudian ke toilet. Setelah dari toilet, ia segera kembali ke gazebo dimana Lala dan Yuna berada.
"Makasih ya udah jagain barang gue"
"S-sama sama Nja," jawab Yuna dengan sedikit terbata membuat Senja heran. Eskpresi wajah Lala dan Yuna seolah ketakutan saat melihatnya datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga Untuk Senja
Romance[Budayakan membaca deskripsi & tags] -GxG Story- Seperti langit senja yang selalu berwarna jingga, aku mau kita bersama seperti itu selamanya. Selamat membaca! Salam JuS! *cheers* *Selamat datang kembali di cerita pertama saya! *Pernah ramai pada ma...