AWAL YANG BARU

101 10 1
                                    

~Terbiasa karena Istiqomah~

   Gelap yang telah meninggalkan senja, kini ia sedang menghampiri fajar. Yap, sekarang jam putih yang menempel di dinding menunjukkan jam setengah empat.

   Para ustadz dan ustadzah pun mengerjakan kewajibannya untuk membangunkan para santri di asramanya masing-masing.

Bagi santri yang sudah terbiasa melaksanakan sholat tahajud. Mereka sudah terbiasa bangun lebih awal di sepertiga malam, sehingga hal itu meringankan para ustadz dan ustadzah untuk membangunkan santri yang amat banyak dengan sifatnya yang berbeda-beda.

Shubuh adalah salah satu waktu diantara beberapa waktu, dimana Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk mengerjakan shalat kala itu. Allah SWT berfirman:

أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآَنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآَنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

"Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh tu disaksikan (oleh malaikat)." (Qs. Al-Isra': 78).

ALFATH POV.

( TENGGGG - TENGGGG -TENGGGG)

   Pukulan batu sedang yang dipukulkan pada gagang pintu asrama yang terbuat dari besi mampu menimbulkan suara yang cukup keras, hal ini sudah menjadi ciri khas para ustadz maupun ustadzah di pesantren ini untuk membangunkan para santri yang masih terlelap tidur.

"Ayooo bangun! Qum! Qum!" Teriak ustadz Fajar sambil menggoyang-goyangkan tubuh para santri yang masih tertutup selimut.

"Aduhhh berisik banget sih, gak tau apa gue lagi ngantuk." Gerutu Riko sembari mengucek matanya yang masih merah.

"Duh apaan sih? Berisik banget." Keluh Jodi setengah sadar.

   Sementara itu, ustadz Fajar hanya menggelengkan kepalanya melihat Riko dan Jodi yang sepertinya belum terbiasa bangun subuh.

"Ayo bangun! Kita sholat subuh." Ajak ustadz Fajar sambil menepuk-nepuk pundak para santri.

   Berbeda dengan Riko dan Jodi yang mulai tersadar dari tidurnya, Alfath sedari tadi tidak terusik sedikitpun. Ia masih betah tertidur lelap di kasurnya.

"Nak Alfath, ayo bangun! Kita sholat subuh berjamaah dulu di masjid." Ajak ustadz Fajar sembari menggoyang-goyangkan tubuh Alfath.

   Riko dan Jodi yang melihat Alfath masih pulas tertidur dengan mimpinya. Seketika mereka langsung bangun dari ranjang mereka masing-masing dan berjalan ke arah ranjang Alfath.

"Udah ustadz! Biar kita aja." Ucap Jodi kepada ustadz Fajar yang sedari tadi berusaha membangunkan Alfath.

"Ya udah, ustadz lanjut bangunin santri yang lain ya." Ucap ustadz Fajar sambil berjalan keluar ke arah pintu asrama.

   Setiap asrama terdiri dari enam orang santri. Sehingga hal itu membuat para ustadz harus bergerak cepat, berpindah dari satu asrama ke asrama yang lainnya.

   Jodi dan Riko melanjutkan inisiatifnya untuk membangunkan Alfath.

"Hoamm, heh bro bangun!" Ucap Jodi sambil menarik selimut yang menutupi tubuh Alfath.

   Satu detik, dua detik, tiga detik masih tidak ada sedikitpun reaksi terusik dari Alfath.

"Wah gak bisa dibiarin, kebluk ini mah." Celetuk Riko kepada Jodi.

PERIHAL SECERCAH RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang