Usai disemayamkan, prosesi selanjutnya adalah memakamkan Ayahnya. Adara tak sanggup melihatnya, terlalu menyakitkan.
Ia memilih untuk tetap dimobil dan datang ke makam Ayahnya saat prosesi tabur bunga.Makam Ayahnya terletak di sebelah makam Ibunya. Adara berharap mereka telah bertemu dan bahagia di alam lain.
"Yang tabah, Dar." Ella membiarkan pundaknya dijadikan sandaran Adara untuk menangis lagi hingga wanita itu tertidur.
Ponsel Adara bergetar kemuudian terlepas dari tangannya dan jatuh ke kolong kursi mobil. Ella mengambilkan ponsel tersebut dan melihat siapa yang menghubungi Adara, alih-alih Dennies ternyata Deva.
Deva Abimanyu
Dar, r u ok?
Sy tunggu km
smlm but its ok.
Sy pikir km sdng
ada kepentingan
lain, tp smp skrng km
blm ngabarin sy
lagi. Sy khawatir.Ella tersenyum membaca kata demi kata yang dikirim Deva. Dia sangat bersyukur Adara memiliki orang lain yang peduli dengannya selain dirinya dan keluarga wanita itu. Kalau sudah seperti ini, dia akan mendukung hubungan Adara dan Deva sampai akhir.
Adara Maheswari
Dev, ini gue Ella bkn
Dara. Smlm om wisnu
pingsan dan hrs msk
UGD lalu mlmnya
om wisnu wafat. So,
Sorry krn udh buat
lo nunggu Dara tnp
kejelasan. Skrng kami
lg ada di TPU tmpt
alm. Ibu Dara
dimakam coz alm. om
Wisnu dimakam di
sana jg.Beberapa menit kemudian Deva membalas.
Deva Abimanyu
Astaga. Saya turut
berduka cita. Mksh sdh
ksh tau sy, Ella.
Gmn keadaan Dara?
ganggu kalau sy kesana?Adara Maheswari
Urwell.
Kyknya ga. Lo dtng aja
smg Dara bs lbh baik.
Dia terpukul bgt.Deva Abimanyu
Ok, sy otw ke sana.Kemudian datanglah panggilan dari Theo yang memberi tahu bahwa proses pemakaman telah selesai. Ella lalu membangun Adara dan menuntun wanita itu untuk menaburkan bunga diatas pusara Ayahnya.
Adara bersimpuh di samping nisan Ayahnya. Mengusap pelan. Kemudian mengambil mawar diplastik dan menaburi sedikit demi sedikit.
"Papa.." Sesekali ia bergumam.
Bagaimana bisa beberapa hari lalu begitu indah dan sekarang begitu menyiramkan untuknya. Waktu berputar begitu cepat dan tak terduga. Rentetan kejadian tak pernah ia kira-kira akan terjadi. Hati dan mentalnya belum siap menerima ini semua.
Ella juga ikut menaburkan bunga. Suasana pemakaman ramai dengan sanak keluarga dan teman-teman serta rekan kerja Ayahnya.
"I love Papa... Forever," ujarnya, lirih.
Semakin sore semakin berkurang para pelayat. Sekarang hanya tersisa orang-orang terdekat Adara.
"Dar, balik yuk. Kamu belum istirahat dari semalam." Dennies berusaha membujuk keponakannya.
"Om duluan aja."
Ella mengangguk. "Iya, Om duluan aja. Lagipula masih banyak keperluan yang harus diurus sama Om, kan. Biar aku sama Theo yang temani Dara."
Theo mengangguk juga. "Nanti saya yang antar mereka. Om nggak usah khawatir."
"Yasudah. Om titip Dara, ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You ✅
RomanceKeduanya telah melewati batas takdir. Deva dan Adara harusnya hanya terlibat dalam hubungan pekerjaan, tetapi rasa penasaran membawa mereka berjalan lebih jauh hingga melibatkan perasaan. Tak mudah untuk bertahan kala masalah terus menghadang. Akank...