"Jadi, dia kekasihmu sekarang?" Sebuah pertanyaan muncul dari Ayah Kai, membuat Sehun cukup terkejut.
"Iya" jawab Kai singkat membuat Sehun lebih terkejut.
"Tanpa ku beritahu, ayah selalu tau siapa kekasih dan mantanku" jelas Kai saat melihat Sehun yang tampak bingung.
"Dia yang membuatmu ingin pindah sekolah?"
"Iya" Kai kembali menjawab dengan singkat.
"Maaf" ujar Sehun membuat Kai dan ayahnya menoleh ke arahnya.
"Kenapa?" Tanya ayah Sehun.
"Maaf membuat anak anda ingin pindah sekolah" ujar Sehun.
"Tidak masalah. Hanya saja...." Ayah Kai menggantung ucapannya.
"Aku tidak akan keluar asrama" ucap Kai
"Meskipun dengan Sehun?" Sontak kalimat tanya ini membuat Kai dan Sehun terkejut serta langsung mendongakkan kepalanya.
"Apa maksud ayah?" Tanya Kai.
"Wah sepertinya acara makannya sudah mulai?" Seorang pria paruh baya menginterupsi acara makan mereka.
"Ayah!?" Sehun langsung berdiri dari duduknya.
"Lama tak berjumpa nak!" Ternyata pria tersebut adalah ayah Sehun.
"Ah, Paman Oh?" Kai bangun dari duduknya.
"Wah, Kai... Lama kita tak bertemu" Kai memeluk ayah Sehun, mendahului Sehun yang masih termenung.
"Tunggu! Jadi paman adalah ayah Sehun?" Tanya Kai melonggarkan pelukannya
"Begitulah..." Ayah Sehun menunjukkan senyumnya sebelum mendudukkan dirinya di samping ayah Kai.
"Ah begitu. Pantas!" Ucap Kai yang ikut duduk di tempatnya tadi.
"Pantas kenapa?" Sehun menoleh
"Pantas paman Oh selalu membanggakan putranya yang tampan dan pintar. Ternyata memang tampan" Kai menunjukkan senyumnya didepan Sehun, membuat rona memerah di pipi Sehun.
"Aih, kau berani menggoda putraku didepan ayahnya?" Ayah Sehun yang berbicara
"Heheeee" Kai hanya terkekeh.
"Ah, apa Paman Oh tau jika aku dan Sehun akan tinggal bersama?" Tanya Kai.
"Siapa? Tadi katanya tidak mau keluar dari asrama?" Goda ayah Kai.
"Ayah tak bilang jika bersama Sehun! Tentu saja aku mau!" Bantah Kai,
"Nah tentu saja paman tau, ayahmu ini akan menjanjikan bisnis bersama di Italy jika aku mengijinkan Sehun tinggal bersamamu" ujar Ayah Sehun.
"Baiklah, kami akan tinggal bersama, besok kami akan pindah." Putus Kai.
.
.Hari sudah larut saat Kai dan Sehun bersiap tidur. Tentu saja Kai menyusul di ranjang Sehun, meskipun Sehun sudah menolaknya.
Sehun memunggungi Kai, tak ingin bersuara sedikit pun.
"Kau kenapa? Sejak kita pulang tadi, kau trrus diam?" Tanya Kai memecah keheningan.
Tak ada jawaban dari Sehun, seolah ia sudah tertidur.
"Aku tau kau belum tidur, jadi katakan ada apa?" Tanya Kai sekali lagi, namun Sehun tetap pada diamnya.
Kai mendudukkan dirinya, lalu menjatuhkan dirinya di pojok ranjang antara Sehun dan tembok. Cukup membuat Sehun terkejut, tapi Kai hanya menyengir, menunjukkan rentetan giginya.