Tiinn!
"Ayah!! Awas!!"
Bruk!
"Sana..... Lari....."
Sana kecil berlari dan turun dari mobil dengan luka di sekujur tubuhnya.
Orang tuanya meninggal?
Yatim piatu?
Kecelakaan atau pembunuhan?
Ini pasti skandal perebutan harta warisan...
"Ayah!! Ibu!! Jangan tinggalkan aku!!"
Tiba-tiba Sana kecil terjatuh kedalam lubang besar yang berisi air.
"Siapapun tolong aku!!" Teriak Sana kecil lagi.
Sana kecil pasrah karna tidak ada yang bisa menolongnya.
Greb!
Ada sebuah tangan yang terulur untuk menarik Sana agar keluar dari lubang air tersebut.
"Tenanglah Sana ada Dahyun disini, kau akan baik-baik saja." Dahyun memegang kuat pergelangan tangan Sana.
Sepersekian detik kemudian tubuh Dahyun perlahan-lahan menghilang begitu saja.
"Dahyun?"
"Dahyun?!"
EGGNOID
Deg!
"Dahyun..."
Ugh.. Mimpi buruk lagi..
Sana mengusap wajahnya dengan kasar.
Malas bangun..
Tetapi dari kehilangan kedua orang tuaku, aku belajar seburuk apapun kejadian yang kualami, dunia akan tetap berputar dan hari baru akan tetap datang.
Sekarang yang harus kulakukan adalah melupakan semuanya dan bersikap kalau semuanya akan baik-baik saja.
Drap! Drap! Drap!
Sana mendengar suara langkah kaki diluar, Sana sudah tau siapa pelakunya, siapa lagi kalau bukan Tzuyu.
Ceklek!
"Sana!" Tzuyu berlari kearah kasur lalu melompat-lompat diatas kasur.
"Bangun! Bangun! Banguunn!" Tzuyu berteriak sambil terus melompat-lompat diatas kasur.
"Tzuyu hentikan! Pusing nih! Aku sudah bangun ta-" Ucapan Sana terpotong saat dirinya dan Tzuyu tidak sengaja terjatuh kelantai dengan posisi Sana diatas Tzuyu.
Deg.. Deg.. Deg..
Detak jantung keduanya berpacu saat mata mereka bertemu.
Blush!
Pipi Sana merona karna dirinya dapat dengan jelas melihat dada bidang milik Tzuyu.
"Ups! Sorry!"
"???"
Sana berdiri dan duduk di tepi ranjang.
