Bel pulang sekolah sudah berbunyi, semua murid keluar dari kelasnya.
"Gaes, hari ini kita jalan yuk," ucap Ariel.
"Sorry Riel, gue ada urusan. Gue balik dulu ya," ucap Zico langsung berjalan meninggalkan mereka.
"Urusan apalagi sih?!" ucap Seno.
"Perasaan akhir-akhir ini dia sering ada urusan deh," ucap Arlix.
"Iya, kira-kira urusan apa ya," ucap Esta.
"Udahlah gak usah kepo. Eh, tapi gue juga penasaran sih," ucap Eric.
Dengan reflek Ariel langsung memukul kepala Eric.
"Kita kerumahnya aja gimana?!" ucap Fakhri.
"Ada yang tahu rumahnya?!" ucap Eric.
"Eric Ih, tumben lu lemot. Kita kan udah bareng dari SMP. Gimana sih?!" ucap Arlix.
"Hehe sorry. Gara-gara di tampol sama si Ariel nih," ucap Eric.
"WOY, LU UDAH LEMOT SEBELUM GUE TAMPOL. MAIN NYALAHIN AJA, NGAJAK BERANTEM?!" Teriak Ariel.
"Ngegas tuh," ucap Seno.
"Sen, dedeq takut," ucap Eric sambil bersembunyi dibalik tubuh Seno.
"Sen, pendek banget sih lu," ucap Eric.
"RIEL, YUK BUNUH ERIC," ucap Seno yang ikut ngegas.
"Ya allah, lindungi hamba dari ancaman dua setan ini." ucap Eric sambil menadahkan doa.
"Alay lu," cibir Arlix.
"Haha, dibilang alay sama anak kecil." ucap Fakhri sambil merangkul Esta.
"Udah ih, kasian si Eric dinistain mulu." ucap Esta yang ini ikut berbicara.
"Aa, Esta gue sayang sama lu." ucap Eric memeluk Esta.
"Jangan peluk-peluk Esta gue," ucap Fakhri sambil menyingkirkan tubuh Eric dari Esta.
Eric hanya menunduk dan mengerucutkan bibirnya.
"Gimana kita kerumah Zico aja gimana?!" ucap Ariel.
"Yuk," ucap Fakhri semangat.
"Lu ikut nggak?!" ucap Ariel pada Eric.
"Gak ikut gue pulang sama siapa?!" ucap Eric.
"Angkutan banyak gak usah manja," ucap Ariel.
Yang lain hanya tertawa kecil saat Eric di nistakan oleh kembarannya sendiri.
"Kakak jahat. Adek benci," ucap Eric dengan mata berkaca-kaca.
Ya memang Eric ini badannya aja yang kekar tapi hatinya mudah rapuh.
"Ya ampun, Kakak bercanda. Ututu jangan nangis ih, malu dilihatin yang lain tuh. Masa sih ketua kelas cengeng gini," ucap Ariel menghibur Eric.
Yang lain tertawa kecil lalu langsung mendapat tatapan tajam dari Ariel dan yang lain langsung diam ketakutan.
Air mata Eric tidak dapat tertahan jadi dia menangis di pelukan Ariel.
"Ututu lucu banget sih, Couple Mermaid lagi akur gini," ucap Fakhri.
Semua langsung menatap Fakhri. Biasanya yang ngomong seperti ini Zico. Ini malah si Nana alias Fakhri.
"Kenapa?!" ucap Fakhri bingung.
"Kangen Zico," ucap Arlix.
Yang lain hanya mengangguk lemah.
"Yaudah, gak usah basa-basi kita langsung kerumah Zico. Ayo, Cito!!" ucap Seno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja ● Mark Lee
Teen Fiction🍁Book 1 Senja berhasil mempertemukanku dengannya Sosok lelaki tak sempurna namun bisa melakukan apa saja Esta namanya, lelaki buta yang selalu membuatku tertegun dengan kata-katanya #2 tunanetra #513 indonesiamembaca #955 persahabatan #872 nctdrea...