"Assalamualaikuuum! Assalamualaikuuum!"
Pagi itu sekitaran jam delapan lewat beberapa menit terdengar suara berat lelaki dari pintu depan rumah Jungwoo. Keluarga Jungwoo yang sedang duduk bercengkrama di ruang keluarga pun menyahut salam yang diberikan. Ibu Jungwoo segera ke depan untuk mempersilakan tamu masuk dan duduk di ruang tamu mereka.
"Eh, Lucas." Kata Ibu Jungwoo begitu melihat siapa yang sejak tadi memberi salam. Lucas yang melihat Ibu Jungwoo, menyalami seraya berucap mohon maaf lahir batin. Tidak lupa mencium tangan mantan guru SDnya tersebut.
"Ayo masuk, masuk. Jungwooooooo!!" Sambut Ibu Jungwoo ramah dan segera memanggil Jungwoo lalu melongokkan kepalanya ke ruang keluarga yang terpisah dari ruang tamu.
"Iya Bu, kenapa?" Tanya Jungwoo sambil mendekati Ibunya. Masih berdiri di ruang keluarga, melihat Ibunya yang berdiri di antara ruang keluarga dan ruang tamu.
Ibunya sambil berbisik, "itu Lucas, temenin dulu Ibu mau buatin minum." Jungwoo mengangguk saja dan meraih ponselnya di atas meja sebelum menemui Lucas.
Ibu Jungwoo mengembalikan perhatiannya pada Lucas yang telah duduk dan sejak tadi tersenyum saja. "Dibuka ya kuenya, Ibu buatin air dulu."
Begitu sang Ibu beranjak dari ruang tamu, Jungwoo datang dan menyalami Lucas.
"Lahir batin ya, Cas." Kata Jungwoo sambil mengulurkan tangannya.
Lucas menyambut tangan Jungwoo dan menciumnya. "Maaf lahir batin juga, Bang." Lucas mengangkat kepala dan melepas tangannya. Tersenyum-senyum melihat Jungwoo.
Jungwoo pun duduk di hadapan Lucas yang dipisahkan oleh sebuah meja di antara mereka.
"Kamu apa kabar Cas? Lama gak pernah liat kamu lagi." Ucap Jungwoo ramah. Membalas senyum Lucas.
"Baik Bang. Abang sih, kuliah lupa mudik jadinya kita lama gak ketemu lagi." Jawab Lucas dengan cengengesannya.
Jungwoo tertawa mendengar penuturan Lucas. Lucas yang mengenakan baju koko dan celana jeans terlihat berbeda di mata Jungwoo, padahal tidak ada perubahan yang signifikan dari Lucas yang dulu. Mungkin saja efek sudah beberapa lama tidak melihatnya menjadikan Lucas terlihat berbeda.
"Abang makin ganteng aja, Bang." Celetuk Lucas.
"Ya?" Jungwoo mengangkat kedua alisnya. Senyum ramah masih belum luntur dari wajahnya.
Lucas menggaruk kepalanya. "Itu-"
"Jadi gimana Lucas? Mama dan Papa sehat?" Tiba-tiba Ibu Jungwoo datang membawa segelas air dan langsung memotong omongan mereka.
"Oh, mereka sehat-sehat saja Buk. Eh iya, tadi Mama nitip Bolu, bentar ya Lucas ambilin di gantungan sepeda."
Lucas segera meluncur keluar rumah dan dalam sekejap sudah kembali ke dalam rumah. "Ini Bu." Katanya sambil menyerahkannya kepada Ibu Jungwoo.
"Ah, Mama kamu repot-repot segala. Makasih banyak ya." Kemudian Ibu Jungwoo kembali ke dapur untuk memotong bolu yang dibawakan Lucas.
Sekali lagi Lucas dan Jungwoo berdua saja di ruang tamu.
"Sendiri aja, Cas?"
Lucas meneguk minumnya sebelum menjawab, "iya nih Bang. Lucas denger Abang sampe semalem?"
"Iya, semalem sampenya."
"Gak sempet bantu-bantu beresin rumah dong?"
"Iya, tapi ada Mbak dan suaminya yang bantuin Ibu dan Ayah."
Lucas mengangguk ringan mendengar Jungwoo. "Naik sepeda bareng Lucas yuk, Bang?"
Jungwoo terlihat ragu. "Sekarang? Emang mau ke mana?" Tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikut Abang
FanfictionYang Lucas inginkan hanya mengikuti Jungwoo. Not a romance religy story.