Udah cuma mau bilang
Happy Independence day🇮🇩
Jangan lupa Voment 😚
Happy Reading 🤓*****
Nana Pov
Pukul 7 pagi dan gue masih berada didalam rumah. Sebenarnya hari ini gue males banget ngapa-ngapain, apalagi kemarin habis dari Filipina untuk ngewakilin kak Vanessa di rapat tentang proyek pembangunan hotel di Cebu,Filipina. Meskipun tau pasti akan lelah tapi tetep bakal gue lakuin demi kak Vanessa.
"Kamu gak kerja Na?" Suara bunda cukup mengagetkan gue yang lagi bermalas-malasan di sofa yang ada di ruang keluarga.
"Lagi males bunda, lagian Nana masih capek karena baru mendarat di Indonesia jam 11 malam" Jawab gue sambil merapat ke bunda yang duduk di sebelah gue. Bunda hanya menggeleng kepala melihat tingkah laku gue yang manja.Ngomongin tentang kerja kok kayak nya ada yang gue lupain ya. Gue segera mengambil HP yang ada diatas meja dan membuka jadwal yang gue harus lakuin hari ini.
Senin
08.00: ke EHS untuk memantau sekolahMampuss. Kalo gak berangkat sekarang bisa-bisa telat gue. Buru buru gue berdiri dan berlari ke lantai 2 tempat kamar gue berada. Gue liat sekilas tadi bunda bingung kenapa gue tiba-tiba buru buru, tapi setelah melihat jadwal di HP-yang sengaja gue tinggal di meja agar tidak jatuh saat gue berlari- lalu menggeleng kepala sambil berdiri berlalu ke taman belakang.
Begitu sampai di kamar, gue cepet-cepet ganti baju menjadi lebih sopan. Segera turun keruang keluarga mengambil HP, lalu kegarasi. Gue masuk ke mobil setelah mengambil kunci yang emang ditaruh didekat garasi. Gak pakek lama gue langsung tancap gas menuju EHS.
*****
Saat gue sampai di EHS banyak siswa-siswi yang belum masuk ke kelas.
'Mungkin karena sehabis upacara jadi masih pada istirahat' batin gue sambil berjalan masuk kearah ruang kepala sekolah.
Saat di perjalanan menuju ruang kepsek gue tau gak sedikit yang ngeliatin gue dengan pandangan aneh. Emang sih masih banyak siswa-siswi disini yang belum kenal pemilik yayasan makanya banyak yang belum kenal. Lagipula biasanya yang kesini adalah orang khusus yang memang ditugaskan mengurus yayasan. Atau kalau nggak bu Ningsih salah satu guru disini yang memberikan laporan. Gue kesini juga karena kak Vanessa sekolah disini. Kalau bukan karena kak Vanessa tentu gue lebih memilih menunggu laporan dari orang-orang yang bertugas.
Tidak sedikit gunjingan yang gue denger, baik yang memuji maupun yang mencela.
'Bodo amat lah ya, namanya juga artis pasti punya fans dan haters' batin gue santai. Gue tetap berjalan dengan santai sampai ke kantor kepsek.
Entah keberuntungan atau kesialan, tepat saat gue akan mengetuk pintu gue mendengar pembicaraan yang menyangkut uang yayasan. Tangan gue yang tadinya akan mengetuk pintu segera turun dan menyalakan perekam yang ada di HP.
Haha kena lo, dengan begini gue udah bantu kak Vanessa. Jadi kak Vanessa gak perlu berlama-lama jadi nerd dan sekolah disini. Bukan karena apa gue bisa bicara kek gini. Karena gue tau nerd yang sekolah disini gak bisa hidup aman. Gue sangat gak mau kak Vanessa menjadi salah satunya. Gue ingin sebisa mungkin kak Vanessa nyelesaiin masalah ini sebelum tukang bully di sekolah ini menyentuh kak Vanessa.
Selain itu masalah paling penting adalah mereka orang paling berbahaya di hidup kak Vanessa sekolah disini. Kak Vanessa udah terlalu banyak merasakan peliknya hidup, jadi disaat ia telah bahagia tugasku adalah menjaga, menjaga agar ia tetap tersenyum.
Bruk
Oke pelajaran untuk gue, untuk tidak melamun di pagi hari atau engkau akan jatuh. Jatuh itu gak enak, apalagi kalo jatuh cinta sama dia yang gak pernah melihat kearah kita.
~author mulai melantur~"Loh miss Natasya? Inspeksi dadakan? Jadwal mengirim laporan masih lama kan ya?" Pertanyaan demi pertanyaan terlontar begitu saja dari seorang wanita berpakaian guru yang udah nabrak gue. Gue cepet-cepet berdiri dan melihat siapa yang udah buat gue jatuh di pagi hari yang indah ini.
Dan ternyata guru yang nabrak gue adalah bu Ningsih. Ya iyalah, guru disini yang kenal gue kan juga cuma bu Ningsih. Yah tak apalah sekalian saja minta diantar keliling.
"Eh nggak ko bu cuma ada keperluan sedikit disini. Soalnya bos besar nyuruh ngecek beberapa hal yang mengharuskan saya sendiri yang turun ke lapangan." Jelas gue panjang. Huft capek juga ngomong panjang kayak gini.
"Oh kalau begitu bagaimana kalo saya antar keliling sekolah aja sekalian miss?" Balas bu Ningsih. Ouh tau banget sih kalo emang itu yang akan gue minta. Karena gue capek dan biar keliatan cool jadi gue cuma nganggukin kepala. Hehe.
Kami jalan dengan bu Ningsih menjelaskan secara detail apa yang sedang kami lewati. Saat tiba di dekat kantin, kantin sendiri terlihat masih sangat ramai. Dan akhirnya pertanyaan yang sempat terlintas waktu gue baru dateng tadi terlontar begitu saja.
"Jam segini bukannya anak-anak seharusnya sudah masuk kelas ya bu?" Tanya gue sambil tetap berjalan melewati kantin.
"Kalau hari Senin sehabis upacara memang masih diberi waktu sebentar untuk istirahat mendinginkan kepala, hal ini sendiri sudah disepakati oleh guru dan kepala sekolah miss" Jelas bu Ningsih sambil mengikuti melewati kantin.Sekali lagi gue cuma nganggukin kepala untuk menjawab. Sok cool banget ya gue.
Baru berjalan sebentar setelah melewati kantin didekat tangga yang ada di ujung koridor, banyak anak-anak yang sedang berkumpul seperti menonton sesuatu. Oke perasaan gue udah mulai gak enak sehingga tanpa gue sadari kaki gue bergerak sendiri mendekati kerumunan murid tersebut.
Tinggal beberapa langkah lagi untuk mencapai kerumunan tersebut dan suara tamparan terdengar cukup keras memenuhi koridor.
"ADA APA INI?! Bukan kah sekarang sudah bel kenapa masih berkerumun disini?"
Dan bu Ningsih yang ada disebelah gue berteriak karena mungkin beliau juga mendengar suara tamparan yang keras tadi.
Dan lihat hasilnya, murid-murid segera kabur satu persatu dan tinggal menyisakan empat orang yang sepertinya tadi merupakan pusat perhatian dan...
WHAT?! Itu kak Vanessa?! Dengan pipi kirinya yang memerah dan jangan bilang kalo suara tamparan tadi adalah penyebab pipi kiri kak Vanessa merah. Kalau memang iya jangan harap hidupnya akan baik-baik saja!.
*****
Haii👋
Maaf kan author yang telat update...
Karena emang tiba-tiba ditengah chapter mendadak stuck gak ada ide...
Next chapter diusahain secepat mungkin update karena sekarang author udah kelas 9 jadi harus fokus belajar~P.Nao.L
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd
Teen FictionVanessa Adelila. Cantik?sangat, bak dewi Yunani malah. Pintar?umur 17 udah lulus S2 kok. Kaya?dia mah pengusaha muda yang sukses. Tapi segalanya gak bisa dinilai hanya dari coverkan?. Semua orang bilang kalau Vanessa sempurna, tapi dibalik itu sem...