Sinar matahari terasa hangat pagi ini. Burung berkicau merdu, dan orang orang tertawa gembira bersama keluarga, pacar dan teman mereka.
Lain lagi dengan Minseok.
Pagi ini ia tetap dingin walau tersirami sinar matahari. Dengan memakai jaket yang tipis, ia berjalan santai di antara kerubunan orang orang.
Entah apa maksudnya. Tidak biasanya ia datang ke kerumunan orang sendirian.
Langkah ringan ia lakukan untuk menghemat energi. Ayahnya menyita motornya untuk sementara waktu.
Bola mata manis itu menangkap suatu siluet indah di antara kerumunan orang. Ia menutupi senyumannya dengan jaket.
Langkah ringan berubah menjadi langkah yang cepat. Hawa dinginnya berubah menjadi hangat.
"Itu dia… Itu dia…"gumamnya sambil terus berjalan cepat.
Tangan diulurkan, hendak menepuk pundak seseorang. Seseorang yang telah lama ia rindui. Seseorang yang telah lama menghilang.
Tangannya berhasil menepuk pundak seseorang itu. Yang ditepuk hanya terdiam. Minseok mengatur nafasnya dan terus tersenyum lebar.
Seseorang itu berbalik. Mengukir senyuman indah di wajahnya. Tatapannya sendu. Juga menenangkan.
Minseok menurunkan jaketnya, memperlihatkan senyuman manis yang ia simpan selama bertahun tahun.
Menghilangkan image bahwa ia adalah calon tangan kanan bos mafia yang kejam. Dan mengubahnya menjadi sosok pria manis berhati lembut.
"Kau akhirnya menemukanku."
ujar pria yang ditepuknya. Dan memberikan senyuman yang hangat."Akhirnya, kau… hhhaah… Aku merindukanmu."Minseok mengatur nafasnya. Lalu kembali tersenyum pada pria di hadapannya.
"Benar kau merindukanku?"
"Ya benar! oleh karena itu, ayo…"
"…kita saling bunuh."Ujar Minseok dengan matanya yang berbinar binar.
Pria itu terkekeh. Merangkul Minseok dan mengajaknya berjalan santai.
"Ayo kita saling bunuh!"rengek Minseok berusaha melepaskan rangkulan pria di sebelahnya.
"Ayolah Minseok. Kita baru bertemu. Apa itu sambutanmu padaku?"Pria itu mendekatkan wajahnya pada Minseok.
"Hentikan itu Chen! Pertarungan kita sebelumnya menggantung! Aku ingin bertarung dengan penuh hasrat membunuh~ ayolah! Jangan segan membunuhku!"
Chen tersenyum. Dia menatap cafe di seberang.
Ready vip room
Chen mengeluarkan smirknya. Menatap Minseok sebentar. Lalu menatap cafe kembali.
"Kau bilang mau membunuhku kan? Kalau begitu
ayo saling bunuh"
~✠•✧TBC✧•✠~
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA●CHENMIN✔ [SEASON 1 COMPLETED]
FanfictionChoi Minseok. Anak semata wayang Kim Junmyeon. Sekaligus penerus tangan kanan yang baru untuk Choi Siwon. Ini cerita tentang pengorbanan, cinta, kepercayaan, dan kriminal. Bagaimana Minseok bertahan hidup di dunia yang kejam, sebagai mesin pembunuh...