Erwin POV
Hari libur.
Libur yang tenang tentu saja.
Tapi tidak bagi jantungku.
Begitu aku bangun, setelah mandi dan lainnya.
Pertama kalinya, aku melihat [Name] memasak di dapur.
Selama ini, aku tidak lihat dia masak.
Sarapan paling sering dia yang buat dan selalu sudah tersaji di meja.
[Name] membuat omurice untuk sarapan.
Wajahnya serius saat membalik omurice yang sedikit susah.
"Wah...", matanya berbinar ketika dia berhasil.
[Name] terlihat sangat manis dengan celemek itu.
"Berhasil, hehe"
Dia...tersenyum!
Sejak aku melamarnya, ini pertama kali aku lihat lagi senyum manisnya.
"Gya!"
"Aku sudah dari tadi di sini", teriakkannya membuyarkan lamunanku.
"Aku buat omurice", sepiring omurice ia letakkan di depanku.
"Ittadakimasu"
Masakan buatannya selalu enak.
Aku menyukai masakannya juga.
Apalagi saat dia buat cake atau cookies.
"Smith-sensei"
"Erwin saja, [Name]"
Masih saja memanggilku sensei.
[Name] terlihat ingin mengatakan sesuatu.
"Katakan saja", dia selalu begini saat ragu.
Memainkan jarinya atau memainkan benda yang ia pegang.
"Ehm...hari ini senggang kan?"
"Iya, tidak ada jadwal mengajar sama sekali. Kerjaan yang lain juga selesai"
"A-aku mau...pergi ke suatu tempat boleh?"
"Tentu, aku akan menemanimu"
"Ma-maksudku...bagaimana kalau...", [Name] memberi jeda.
Dia terlihat gugup sekali.
"Bagaimana kalau kita...pergi ke suatu tempat?"
BOM!
Seakan ada bom mengenaiku.
"Maksudmu kencan?"
[Name] mengajakku kencan.
"Ehm...yah, semacam itu"
Lucu.
"Kau mau ke mana?"
Dia tampak berpikir.
"Bagaimana kalau...ke tempat yang ingin kau kunjungi saja?"
Eh?
Apa itu artinya dia ingin tahu tentangku?
Tempat yang ingin aku kunjungi ya?
Hm, terlalu banyak bagiku.
"Asal itu denganmu, di mana saja akan aku ikuti. Aku akan selalu temanimu ke manapun"
Ya, aku ingin mengajakmu di berbagai tempat.
Di manapun itu yang penting aku denganmu.
"A-aku serius"
"Aku juga, sayang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life With You
FanfictionAku jatuh ke dalam keputusasaan Dan kau menarik dari lubang gelap tersebut