"Yakin dad, anak kita sekolah disitu?" Kata seorang wanita paruh baya (Diana), namun tetap cantik dan sexy diusianya yang sudah berkepala tiga tersebut.
"Udah tenang aja, kita dulu juga pernah sekolah disitu. Ya walaupun pelajarannya tidak ada yang penting. Tapi aku yakin, anak kita bisa." Ucap (Albert) suami Diana.
"Tapi kan Tina masih 16 tahun pah, dia belum cukup umur untuk belajar disana."
"Kan dia baru mau kelas 10, pelajaran prakteknya baru nanti pas kelas 12." Ucap Al membenarkan.
"Semua kelas juga ada prakteknya sayang, kamu mau nanti anak kita gak bisa jaga nafsunya?"
"Udahlah, kayak kamu dulu gak gitu aja." Al mencium puncak kepala Ana sambil tersenyum.
Mereka tak menyadari kalau sendari tadi ada yang menguping pembicaraan mereka berdua.
Seorang gadis cantik yang niatnya ingin mengambil minum ke dapur, harus tertahan karena suara perdebatan orang tuanya. Athena mengintip di balik tirai dan berusaha mencerna perkataan orang tuanya.
'Apa maksudnya "gak bisa nahan nafsu?" Emang gue mau daftar sekolah dimana sih? Keknya ribet amat.' Batin Tina
Athena Zoekyra Rawland anak dari pasangan Diana Grace Holand dan Albert Zaynicol Rawland yang terkenal. Albert ialah seorang CEO di Rusia dan memiliki banyak cabang di perusahaan seluruh dunia. Sedangkan Diana sendiri adalah sekertaris Albert. Ya memang Al sendiri yang memintanya, agar ia dan istrinya selalu memiliki waktu bersama meskipun dalam waktu jam kerja.
Ana dan Al mempunyai dua anak yaitu Athena yang biasa di panggil Tina, dan Diego Geraldy Rawland biasa dipanggil Digo.
DORRRR...
"AAAAAAAA... SETANNNN!!!" teriak Tina kaget.
Seketika Ana dan Al menoleh ke arah sumber suara. Tamatlah riwayat Tina yang telah tercyduk orang tuanya karena menguping.
"Tina. Kamu kenapa nak, kenapa teriak?" Tanya ibunya khawatir dan menghampiri Tina yang tengah mengatur nafasnya.
"IHHHHH BANG DIGO NGAGETIN TINA MAH" teriak Tina lagi dengan nada kesal. Lalu ia memukuli Dio, kakaknya tersebut sehingga siempunya mengaduh kesakitan.
"Aduh...duh... mahh tolong mah...kingkong ngamuk." Kata Digo sembari melindungi badannya dari pukulan adiknya.
"Udah udahhh, kenapa si?" Tanya Ana mencoba menghentikan Tina yang terus memukuli kakanya itu.
"Tina nih mah tadi lagi nguping mamah sama papah ngomong." Ucap Digo.
"EHHH ENGGAK KO MAH." tegas Tina.
"Udahhhhhh jangan pake teriak. Pusing mamah dengernya, mana suara kamu tuh lebih cempreng daripada suara monyet di hutan." Ejek Ana.
"Ihhhh mamahhhhhh." Rengek Tina sambil menghentakkan kakinya.
"Tina, kamu besok udah masuk sekolah baru. Papah sama mamah udah daftarin kamu tadi." kata Al tiba-tiba menghampiri mereka.
"Hah?!!! Kok gak bilang sama aku duku si pah? Gimana sekolahnya? Bagus gak? Ada ac-nya gak? Trus gimana gurunya, pada galak semua gak?" Kata Tina bertubi-tubi.
"Kamu jangan khawatir, dijamin deh suka sama sekolahnya." Al tersenyum sambil mengelus rambut anak perempuannya tersebut.
"Emang beda sekolah sama abang?" Tanya Tina dan langsung di hadiahi jitakan oleh Digo.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Sex
RandomIni cerita mengandung unsur 18+ Harap berhati-hati yg masih anak2 ataupun yg polos. Maap kalonya nanti bakalan merasa jijik atau apalah, author gak tanggung jawab