Vongola's Lost Princess [OC x Hibari Kyoya] A KHR Fanfic [COMPLETED]

Chapter 53: Unveiled Truth

Verda yang telah mengingkari perjanjian Arcobaleno menyerang semuanya dengan membabi buta. Dia tidak perduli dengan hal lain, dia hanya memperdulikan penelitiannya sendiri. Cavaliere Nero boss dan para guardiannya hanya bisa melihat dari kejauhan tanpa berbuat apapun. Dan, Verde bermain curang dengan mengambil semua deathperation flame dari Tsuna dan guardiannya sementera Reborn dan para Arcobaleno terkena non-trinisette.

"Verde terkadang tidak bisa diprediksi." ucap Tsukino.

"Kita harus segera pulang sebenarnya sih. Setelah hal ini, kita akan kembali lagi ke masa depan." ucap Juri.

"Ada apa, Juri-senpai?" tanya Tsubame.

"Ah, aku tidak apa-apa." ucapnya. 

Setelah beberapa jam, Tsuna mendapatkan kembali resolusinya untuk melindungi semua teman-temannya. Dia membebaskan Reborn dari Trinisette. Tetapi, Verde dengan kejamnya meledakkan mereka semua yang ternyata hanyalah Ilusi. Tsuna akhirnya bisa mengalahkan Verde dengan mudahnya dan menemukan tempat persembunyiannya berada. Reborn memberikan segel terakhirnya karena Tsuna telah memberikan jawabannya sendiri. 

Reborn dan rombongannya pun pulang, Aria sebelum pergi memeluk Juri dan Mei Li yang membuat keduanya kaget dan langsung pulang. Malam ini, mereka tidak langsung pulang ke kediaman Hibari. Tapi, pergi ke base Cavaliere Nero untuk bertemu Azhari agar bisa kembali lagi ke masa depan. Gizella ada disana untuk memberikan salam dan membiarkan pergi terlebih dulu ketika sampai, ia langsung ketempat dimana Irie Shoichi berada.

"Oh, kalian sudah lebih dulu ya?" ucap Shoichi

"Iya. Aku akan menunggu disini sampai Tsuna dan lainnya tiba." ucap Juri.

"Sudah berapa jam lewat?" tanya Tsukino

"Baru sejam." kata Spanner.

 "Oh, gitu." kata Tsukino

Setelah mereka menunggu beberapa lama, Kyoya sampai terlebih dahulu. Juri tidak langsung menemuinya yang bahkan membuat para guardiannya curiga. Tetapi, mereka tidak berani berbicara. Tsuna dan lainnya tiba beberapa saat kemudian. Mereka berbincang sebentar dan membiarkan Haru dan Kyoko dijemput oleh Bianchi dan Futa.

"Kenapa dia?" tanya Mei Li

"Aku tidak tahu." bisik Hari

"Lho. Mereka kayaknya berantem kali ya?" bisik Tsubame

"Kalian ini bisik-bisik apa?" tanya Juri tersenyum

Mereka langsung bersiul seperti orang bodoh. 

"Jadi gimana? Apakah kau bisa membuka Vongola Sky box sekarang?" tanya Spanner

"Oh, aku belum coba sih." ucap Tsuna

"Jika kamu mempunyai semua segel Arcobaleno berarti itu bagus. Tetapim kami harus menyiapkan kalian semua untuk bertarung dengan Byakuran nantinya." ucap Irie tersenyum

"Tsuna!" panggil Reborn

Mereka semua mengangguk bersamaan.

"Kita tidak boleh kalah. Itulah mengapa kita semua kembali." ucap Tsuna

"Kami akan membantu kalian kalau kalian bermasalah." ucap Juri.

"Nee-san, aku sudah berpikir sejak lama. Aku belum pernah melihatmu bertarung sama sekali." tanya Tsuna curiga.

"Itu.. aku selalu melakukannya diam-diam. Dan kau seharusnya tahu. Apiku memiliki atribut sama denganmu. Aku ini mempunyai 2 api yang berbeda didalam diriku. Tetapi satunya lagi, maaf aku takkan memberitahukanmu karena itu bukan waktunya." ucap Juri.

"Jadi sebenarnya kau benar-benar sepupuku atau bukan?" tanya Tsuna lagi.

"Jelas-jelas bukan. Aku adalah cucu dari Vongola Primo. Kau seharusnya tahu bahwa Primo mengungsi ke jepang setelah Secondo mengambil alih kekuasaan di Vongola. Ibuku ada putri satu-satunya Vongola Primo, yaitu Jiyu Sawada." ucap Juri memberitahu.

Mereka semua kaget.

"Kalau nee-san adalah leluhurku kenapa nee-san bisa disini?" tanya Tsuna

"Karena Ibuku menggunakan Dying Will Zero Point Breakthough untuk membekukanku seperti Xanxus, Vongola Nono, atau Timeteo ojii-sama yang melepaskanku dari segel bersamaan dengan Mei Li. Aku memberitahukan ini karena aku ingin Tsuna dan lainnya tidak curiga pada aku dan Mei Li. Untuk yang lainnya, tunggu sampai waktunya tiba." ucap Juri. 

"Tetapi kami senang bisa hidup dizaman ini, Tsuna.." ucap Mei Li.

Mereka bertiga berpelukan bersama. Tsuna menjadi tenang setelah mendengarkan jawaban dari mereka berdua. Tetapi, masih ada satu rintangan lagi yang menghadang, yaitu Byakuran.