SANTAU

6 2 0
                                    

Hujan masih lebat membingitkan lagi rumah yang kelihatan berpuaka itu . Sebuah patung yang terlekat sekeping gambar seorang lelaki kacak sedang diasapkan kemenyan .
" kau harus mengasapkannya setiap malam jumaat keliwon "
" baik tok . ada lagi syaratnya ? "
" setiap kali kau mengasapkannya , kau titiskan darah kau dipatung itu , kemudian kau sebut nama pemuda itu tiga kali "
Perempuan itu hanya tersenyum puas . Dia berjaya membalas dendam . Tapi , tanpa dia sedar ada mahluk berbulu juga sedang tersenyum , tanda dia berjaya menyesatkan lagi satu ciptaan Allah .

" Panas ! Panas !! " Akil mencampakkan baju t-shritnya ke lantai . Pelik . Malam ini sudah tiga kali dia mandi . Tapi masih terasa bahang . Sedangkan kawan serumahnya tidak merasa bahang sepertinya .
" Kau kenapa Kil ? Macam orang gila aku tengok . Kejap kejap mandi , terjerit jerit panas , panas " tanya Zaidi . Dia yang tadi hanya memerhati bersuara apabila melihat kawannya semakin bersifat pelik . " Entahlaa Zai , aku rasa panas sangat malam ni . Dalam bilik aku lagi terasa bahangnya . Macam aku ni tengah kena panggang rasanya " monolog Akil . Dia bingung .

Balqis , seorang perempuan yang sungguh ayu terlihat sedang membakar patung yang diberi oleh Tok Surianto tempoh hari menggunakan sebatang lilin . Dia tersenyum lalu ketawa . " Padan muka kau Kil , kalau aku tak dapat kau . Orang lain pun tak boleh sayang " tiba tiba air matanya mengalir . " Kau kejam Kil !!! " lantas dia mencucuk kaki patung itu dengan gunting kecil .

Akil tergolek secara tiba tiba . " Arghhhhhh ! sakit sakit . Ya Allah , sakitnyaaaa !!! " jeritnya sambil memegang kakinya . Pedih . Seperti ada besi mencucuk . Rakan rakan di pejabatnya segera membantu .  " Kau okay tak Kil ? "
" Aku okay . Cuma tadi terseliuh je "
Akil bertambah pelik akan dirinya sendiri . Sudah sebulan dia mengalami kesakitan , terasa panas tapi cuma seketika .

Seorang lelaki berkopiah terlanggar Akil ketika dia sedang tergopoh gapah mengejar waktu Asar . " Maafkan saya " dia merenung muka Akil . Kurus dan cengkung mukanya . Pakaiannya juga tidak terurus . Akil hanya tersenyum kelat . Dia sedang kesakitan saat itu . Ustad Harith berlalu pergi . Dia sedang mengejar waktu . Ingin solat berjemaah , kerana pahalanya berlipat kali ganja . Dia sekali menoleh kearah pemuda itu . Hatinya begitu kuat mengatakan pemuda itu mengalami masalah yang serius yang berkaitan alam ghaib . Tapi kakinya terus melangkah ke masjid .

" Anak mama , jangan tinggal mama macam papa tinggal mama tau , mama taknak hilang baby " Balqis mengusap usap perutnya yang sedang membesar itu . Kandungannya sekarang mencecah enam bulan . Patung yang tertancap gambar Akil ada di tangan kirinya . " Sayang , awak tengoklah anak kita tengah menendang " Dia melihat patung itu . " Kenapa kau diam ? Kau tak suka ke anak kita ni ? Jantan tak guna !! " dia menghempas patung itu apabila tiada reaksi apa apa darinya . Kawasan perumahan Balqis agak lengang dan dia hanya tinggal seorang diri membuatkan tiada siapa yang endah akan dirinya . Dia ketawa , lalu menangis . Disebelahnya ada mahluk berbulu sedang menjilat jilat lehernya tanpa dia sedari .

Akil sekarang hanya mampu terbaring lemah . Dia sudah tidak bekerja senjak seminggu lalu . Dia tidak mampu berjalan . Sedangkan mahu ke bilik air pun dipapah oleh Zaidi . Zaidi ada menyarankan dia agar berjumpa dengan orang orang alim kerana dia pasti rakannya disantau . Tetapi Akil tidak percaya dengan benda karut ini . Dia beranggapan bahawa dia terlalu penat . Itu saja . Dia juga tidak mahu mengadu kepada ibunya dikampung kerana tidak mahu ibunya risau .

" Makanla Kil , aku ada belikan kau bubur ni . Meyh aku suap " Zaidi berkata . Dia sayangkan kawannya . Dari kecil dia bersama Akil . Kemana pasti berdua . Tatkala bubur itu masuk kedalam tekak Akil , Akil muntah . Muntah darah ! " Ya Allah Akil ! " Zaidi sudah tidak tega melihat rakannya berkeadaan begitu . Esok mesti dia berjumpa dengan Ustad diseberang rumahnya itu . Pasti .

Balqis sedang mendukung seorang bayi perempuan . Comel . Tiba tiba muncul mahluk berbulu lalu merampasnya . Balqis terkejut . Tapi disebabkan anaknya dia menjadi berani . " Pulangkan anak aku !! " jeritnya . " Perjanjian tetap perjanjian . Anak kau akan aku ambil bila lelaki yang kau santau itu ditahap kritikal . Kau lupa ? " suara garau itu bersuara . Balqis menangis . " Tidak . Pulangkan anak aku . Tidak . Tidak !!!!!!!! " Balqis terjaga dari lenanya terus meraba perutnya . Masih besar . Dia tersenyum . " Jangan tinggal mama macam papa buat .

" Astagafirullahalazim " ucap Ustad Harith . Dia ingat akan lelaki yang terbaring diatas katil itu . Tidak sangka hanya dalam sebulan lelaki itu menjadi teramat kurus . Tiba tiba dia merasa ada sesuatu aura seperti dia rasa ketika dia bertembung dia Akil dulu . Dia sedar , Akil sudah disantau . Dia mengajak Zaidi keluar dari bilik Akil . Ingin membicarakan sesuatu tentang rakannya . Apabila mereka keluar  , Zaidi terus bertanya tentang Akil . Dia sudah ceritakan segalanya kepada Ustad Harith pagi tadi . Ustad Harith mengangguk tanda betol yang Akil sudah disantau .

" Bismillahirahmanirahmin " lalu ayat ayat ruqiah dibaca . Akil terpekik tatkala telinganya dibacakan denga ayat kursi oleh Zaidi . Ustad Harith masih membaca ayat ayat ruqiah . Akil semakin lemah . Zaidi mengalir air mata . " Kau mesti kuat Kil . Kau mesti kuat . " Dia mesti hapuskan santau itu pada malam ini .Dia takut dia kehilangan Akil selama lamanya .

" Jangan dekat ! Jangan ambil anak aku !! Jangan ! " Balqis menuruni anak tangga apabila melihat mahluk berbulu itu didalam biliknya ketika dia sedang membakar patungnya . " Kau tak boleh lari Balqis ! " suara itu membisik ke telinganya . Balqis menyorok ditepi sofa .Dia memeluk patung itu . Tiba tiba mahluk tadi muncul dihadapannya . Akibat panik , Balqis berlari keluar rumah . Lantai diluar rumahnya licin akibat hujan . Dia terjatuh . Pandangannya kabur . Mahluk tadi duduk mencangkung di hadapannya menyeringai .

Pagi itu , Balqis dikejarkan kehospital akibat kehilangan banyak darah . Mujur tadi ada orang terlihatnya . Dia dimasukkan kedalam wad . Patung kecil ditangannya semalam dilihat oleh Zaidi . Zaidi yang mahu berangkat ke tempat kerja berasa pelik kerana perkarangan rumah Balqis dipenuhi orang . Dia bukan tidak kenal Balqis . Balqis sangat tergilakan Akil . Tapi Akil tidak pernah melayan gadis liar seperti Balqis . Banyak khabar mengatakan Balqis sudah rosak , pelacur kelas atasan dan ada yang mengatakan dia seorang kupu kupu malam . Kini dia tahu siapa yang menyantau kawan baiknya .

" Nina bobok , nina bobok "  Balqis menepuk nepuk anak patung teddy bearnya . Balqis melihat Akil , lalu tersenyum dan memberikan ciuman terbang kepadanya . Akil melihat Balqis diluar bilik Balqis . Sekarang Balqis menjadi penghuni tetap Hospital Tampoi . Sungguh sedih dia melihat gadis yang cantik itu menjadi seperti itu . Hanya kerana dia berwajah serupa seperti arwah tunang Balqis , Balqis sanggup menyantaunya . Bukan dia tidak sudi akan Balqis , tapi dia sendiri tahu . Balqis sedang mengandungkan anak luar nikah . Cuma dia tidak tahu siapa bapanya . Akil berlalu pergi bersama Zaidi . Balqis pula sedang bermain dengan mahluk berbulu yang sekarang menjadi teman hidupnya .

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 06, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Karya Dulu² ChekBungaWhere stories live. Discover now