Fionna melangkah dengan degupan kencang didadanya, oh apa cupid sedang memihaknya kali ini? Marshall memintanya datang, tapi kenapa harus di taman belakang? Disana kan sudah tidak terpakai lagi.
"Marshall?" Fionna mendapati Marshall berdiri membelakanginya, ugh... oke ini cukup menyeramkan walaupun ia sedang bersama Marshall sekali pun.
"Fionna? Sini sebentar." Suara serak dan berat itu entah kenapa terdengar mengerikan ditelinga Fionna, tapi ia tetap mendekat.
"Kenapa Marshall? Manggil di tempat yang ngeri gini?" Tangan Fionna ingin menyentuh pundak Marshall, namun sebelum itu terjadi, Marshall dengan cepat memeluk erat Fionna.
"Eh eh... kenapa ini? Kamu kenapa??" Kebingungan dan deg degan, itulah yang Fionna rasakan. Namun Marshall masih tak bergeming.
"Fionna... kamu tau kenapa aku suka sama kamu?" Fionna merasakan deru nafas Marshall ditelingnya, ahh... ada apa ini?!
"hm? Kenapa? Tapi bisa ga kamu lepas dulu ini? Sesak." Alih alih melepaskannya, Marshall malah semakin memeluknya dengan erat. "Ugh, Marshall!"
Mata Marshall menyala merah, taringnya terlihat dari bibirnya. Marshall mengecup leher Fionna, membuat Fionna merasa geli. "Jangan... ada apa ini, Marshall?" Kali ini Fionna memutuskan untuk memberontak, ternyata tujuan Marshall berpacaran adalah untuk ini?
Namun perlawanannya sama seperti tikus yang dililit ular, ia tak bisa bergerak sama sekali. Sedangkan semakin lama, Fionna merasakan Marshall menjilat lehernya, membuatnya merinding seketika.
"Aku pacaran denganmu karena kamu gendut Fionna."
Oke itu agak aneh, ada bingung, kaget, dan malu saat Marshall mengatakannya. "Kalau begitu kita putus saja, gapapa kok." Ucap Fionna berusaha mendorong tubuh Marshall yang melekat padanya.
"Hei kamu berani mencampakkan ku?" Kuku Marshall yang tajam sekarang mencengkram erat bahu Fionna, membuatnya nyaris menangis.
"Tapi... k-kenapa kamu mau pacaran sama aku, kalau aku gendut?" Sakit... Fionna ingin Marshall melepaskannya.
"Karena entah sebanyak apa aku menghisapmu, kamu tidak akan mati." Ada jeda sebelum Fionna mencerna perkataan Marshall baru saja, hah? Menghisap? Apa maksudnya?
Sebelum bisa Fionna menjawab, ia merasakan sesuatu menggigit lehernya secara pelan namun menyakitkan. Ia terkejut tak main hingga tak mampu mengeluarkan suara, apa yang Marshall Lee lakukan padanya?
Fionna mendengar suara Marshall meminum sesuatu, hah? Apa itu? Darahnya kah? Benarkah? Kenapa?
Pandangannya mengabur bersamaan dengan pelukan Marshall yang melonggar. Hal terakhir yang Fionna ingat adalah seringaian Marshall dengan darah disekitar bibirnya, lalu ia mengecup bibir Fionna sekilas.
"Terima kasih atas makanannya."
Dan semuanya gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mysterious Boyfriend
Fanfiction"Aku suka pada mu, mau ga jadi pacar ku?" Aku hanya tercekat mendengar kata kata itu keluar dari mulut seorang pangeran sekolah bernama Marshall Lee, dan tentu saja... aku mengangguk. Namun aku tak pernah menyangka, kalau sebenarnya kisah cinta yang...