Bukankah cara terbaik untuk mengakhiri sesuatu adalah mengikhlaskannya?
"Zi, lo yakin ngelakuin ini?"
Pertanyaan Andra membuat pandangan Grazio teralihkan dari layar ponselnya. "Gue udah muak sama semuanya," jawab laki-laki itu seadanya.
"Tapi lo ba-"
"Lo yang seharusnya ngelakuin ini sama Viana, Dra. Biar semuanya lurus. Lo nggak kasihan liat Ayu sakit sendirian ngelihat gebetannya ditaksir sama sahabatnya sendiri?"
"Dan lo rela ditolak mentah-mentah sama dia?" Kali ini, Bryan angkat bicara.
"Siapa yang rela dapet jawaban enggak dari seseorang, Yan?"
Bryan terdengar kesal karena ucapan Grazio mengingatkannya pada masa lalu. Sementara itu, Andra memukul setir mobil. Ia nampak kesal karena Grazio begitu pasrah dengan jawaban Ayu.
"Kalau emang Ayu bahagianya sama si anak baru, kenapa gue harus ganggu? Kalau gue berusaha perjuangin perasaan gue, berarti gue nggak sayang sama dia. Kesannya malah gue ngerusak kebahagiaannya dia," lanjut Grazio dan membuat seisi mobil diliputi keheningan sejenak.
Hari ini Grazio, Andra, Bryan serta Ayu sepakat ke toko bunga yang pernah dikunjungi mereka beberapa minggu yang lalu seusai pulang sekolah hari ini. Karena ini ajakan Andra, seharusnya Andra yang membawa mobil untuk mengangkut tiga temannya. Tapi karena Andra super licik, ia pun beralasan mobilnya hanya boleh dipakai bersama Viana. Dan lebih parahnya lagi, Andra memaksa Grazio untuk menyetir, padahal itu bukan mobilnya. Alhasil dengan terpaksa Grazio yang menyetir mobil.
Alasan awal mereka ke toko bunga adalah karena Andra ingin membeli buket bunga untuk Viana, tetapi karena Grazio tiba-tiba ingin menyatakan perasaannya pada Ayu, semua rencana itu gagal. Memang, tak ada bedanya jika rencana awal dengan rencana baru karena keempat remaja itu memang sepakat untuk pergi ke sana bersamaan. Namun, sekarang ketiga cowok-cowok itu jadi lebih fokus ke Grazio. Baik Andra maupun Bryan tahu persis bahwa Ayu menyukai si anak baru-dimana ini kali pertama Ayu membuka hatinya-, tetapi perasaan Grazio juga perlu dipikirkan. Bisa saja Grazio mengatakan segalanya akan baik-baik saja, namun keduanya tahu betul bahwa tidak akan ada yang baik-baik saja setelah mengalami cinta bertepuk sebelah tangan. Meskipun keduanya sudah memaksa Grazio untuk berhenti melakukan itu, tetapi Grazio tetap ngotot untuk mengatakannya apapun yang terjadi.
Sembari menunggu kedatangan Ayu yang sedang menyelesaikan urusan OSIS, ketiga remaja nakal itu sibuk berbincang-bincang di mobil. Kadang membahas game, kadang membahas perempuan. Obrolan mereka tak terlalu penting namun cukup berarti bagi ketiganya.
Ayudia Senja : otw cuk
Setelah ketiga remaja nakal itu membaca pesan Ayu, secara bersamaan mereka membersihkan interior mobil. Mereka membuang sampah-sampah yang berserakan di dalam mobil dengan kilat. Tak lupa juga mereka memasang kaus kaki serta sepatu yang sudah mereka lepas kala menunggu gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Away From You [REVISI]
Teen FictionIni cerita Ayudia Gadis Senja, gadis sosiopat akibat masa lalunya yang kelam, dengan Aditya Pratama murid pindahan asal Inggris. Keduanya dipertemukan di SMA Conquer Galaxie. Memang Aditya jatuh cinta pada gadis itu pada detik pertama, tetapi gadis...