Trauma

135 41 6
                                    

Chanyeol pov

Suara sirine ambulan mendominasi jalanan padat kota besar Seoul.

Tanganku terus mengenggam tangan Jeonni.

Aku bisa melihat bagaimana wajahnya berubah menjadi pucat, dan tangan yang kini terasa dingin.

"Kumohon... Jeonni.." aku terus begumam memangilnya yang tak kunjung bangun.

"TOLONG CEPAT!!! DETAK JANTUNG PASIEN SEMAKIN LEMAH!!" Ucap sang perawat.

'Aku mohon.. tolonglah bangun..'

💊💉💊

Sehun pov

Kai menaruh dua kaleng soda dihadapanku.

"Kau benar-benar ingin mengetahuinya ?" Ujar Kai sekali lagi.

Dan aku mengangguk, merasa mendapati jawabannya Kai mulai duduk dan menghadap padaku.

"Jeonni.. bukan orang yang kau duga."

Aku menaikkan satu alisku, "maksudmu ?"

"Jeonni.. gadis itu memiliki satu alasan yang hanya dirinyalah yang tahu. Dan waktu itu saat Taehyung mejelaskan-.."

"Taehyung ? Dia menjelaskan apa padamu ?" Tanyaku memotong perkataannya.

"Taehyung adalah pria yang mengejar Jeonni mati-matian."

" Dia sangat menyayangi dan mencintai Jeonni, bahkan ia sangat marah saat mengetahui kau berpacaran dengannya."

Aku masih menyimak penjelasan Kai. Hah.. aku masih tak mengerti apa yang ia katakan.

Taehyung mencintai Jeonni mati-matian ? Dia mencintai gadis pembunuh seperti dirinya ? Apa akalnya sudah gila ?

"Tunggu-tunggu, aku tak mengerti apa yang kau bicarakan bisakah langsung saja keintinya ?"

Ok. Aku mulai sebal dengan sikap Kai yqng berbelit-belit kalau sedang bicara.

"Baiklah aku langsung keintinya dan kau harus pastikan, jika kau sudah mendengarnya Jauhi Jeonni."

💊💉💊

Chanyeol pov

  Tubuhku semakin terasa bergetar saat Dokter memasuki UGD tempat Jeonni dirawat.

Aku mengepalkan kedua tanganku, "ya tuhan jangan ambil dia.." gumamku dalam do'a.

Tubuhku demakin lemah saat melihat Eomma yang datang bersama Jihoon.

Eomma segera mengintip ruang UGD yang tertutup rapat. Tubuhnya merosot terjatuh sembari menangis.

Jihoon juga hanya diam mencoba menahan isak tangisnya. Aku menghampiri Eomma dan mengajaknya untuk duduk bersamaku.

"Seharusnya Eomma tak menjauhinya Chanyeol. Seharusnya Eomma terus berada disisinya..." Eomma semakin terisak dalam diam.

Jihoon yang sedari tadi diam ikut berkumpul dengan kami, Jihoon duduk menyetarakan tingginya dengan lutut Eomma.

Sedangkan tangannya memegang tangan Eomma. "Eomma. Jihoon minta maaf.. se-sebenarnya.. Jihoon.. hiks.. yang berbohong pada kalian. Dan yang Noona katakan itu benar Jihoon pergi kebar-.."

PAINKILLER • OSH [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang