√ [Book 1] Incest ° Chenmin

[Satu ° Empat]

YAOI AREA🔞!
CHILDREN NOT ALLOWED READ THIS, BUT UP TO YOU.
DON'T LIKE? DON'T READ AND BASH! JUST GO AND BLOCK THIS ACCOUNT!🚫

Don't forget to leave comment and tap for vote this story, thank you!😙

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Tenang, Jongdae—"

"Tidak bisa!! Sesuatu pasti terjadi!" Bentak Jongdae pada Wonwoo.

"Kris-hyung sedang mengarahkan anak buahnya untuk mencari Minseok, dia ditemani Seokjin dan Namjoon."

Jongdae mengacak rambutnya. Dia merutuki dirinya sendiri yang bisa-bisa nya tertidur dan mengabaikan Minseok.

Namun sedetik kemudian, matanya membulat.

"Kau punya informasi dimana Changmin sialan itu tinggal?"

Wonwoo menoleh. "Jangan bilang kau akan pergi kesana?"

"Kemungkinan Minseok bersamanya disana. Kau hubungi Kris-hyung untuk mengarahkan anak buah nya ke apartemen Changmin. Kirimkan alamatnya, nanti kalian menyusul ku."

Wonwoo mengangguk dan memberi Jongdae alamatnya. Dia menepuk bahu teman nya itu dengan gerakan menenangkan.

"Hati-hati, dia tangguh."

Chenmin : Incest
-Chapter 14-

"Anime? Yaampun, sudah lama sekali aku tidak menonton nya!" Minseok berbinar melihat daftar film yang ada di genggaman Changmin.

"Kau mau yang mana?"

"Hm, aku mau nonton yang itu saja." Kata Minseok sambil menunjuk sebuah film berjudul 'Kimi no na wa'.

Changmin tersenyum sambil memasukkan kaset film ke dvd player nya. Dia kemudian duduk di sebelah Minseok.

"Itu Ice Tea-nya, sudah kubuatkan."

Minseok menoleh, lalu mengangguk lucu. "Terimakasih, Hyung."

Diambil nya Ice Tea dari nampan, lalu Ice Tea tersebut berakhir di tenggorokan Minseok hingga habis tak tersisa.

Changmin tersenyum lebar melihatnya. "Kau menyukai Ice Tea, ya?"

"Sangat suka, Hyung. Sejak kecil."

Changmin membalasnya dengan senyuman yang tidak dapat diartikan. 'Tunggu saja, sebentar lagi ...'

Setengah jam terlewati dengan hening, hanya ada suara yang diciptakan oleh Anime di televisi.

Minseok gelisah, astaga.. kenapa tubuhnya terasa sakit?

"Hyung?"

"Hm?"

"Aku mau pulang, boleh?"

Changmin terkekeh dalam hati. "Ada apa? Perlu kuantar? Ini belum malam, kok, tenang saja."

"Aku tidak enak badan," jawab Minseok.

"Kenapa? Kau salah makan?" Tanya Changmin sambil mendekat. Satu tangannya menggenggam tangan Minseok, dan satu nya lagi mengelus punggung Minseok seduktif.

Minseok memejamkan matanya. Kenapa rasa sakit dalam tubuhnya menghilang ketika Changmin menyentuhnya? Bahkan ini terasa nikmat.

"H-Hyung, aku mau pulang." Rengeknya sambil menahan nafasnya yang memburu karena rasa sakit yang terus menghujam tubuhnya.

"Sakit, hm?" Bisik Changmin di telinga Minseok.

"Hyung!" Minseok mendorong Changmin ketika sang kakak tingkat menyentuhkan tangannya di lehernya. Tangan Changmin dingin, dan Minseok menyukai sensasi itu. Tapi dirinya menolak habis-habisan.