Sehun pov
Saju kembali turun untuk kedua kalinya.
Aneh, entah mengapa tapi cuaca dikorea saat ini sedang tidak stabil.Seharusnya dibulan mei ini musim semi bukan musim salju.
"Sehun, kita akan ketoko parfum dulu kan ?" Tanya gadis yang berada disebelahku.
"Ah iya, kita akan kesana dulu."
💊💉💊
Jeonni pov
Sehun menjalankan mobilnya sedikit cepat ke arah toko parfume. Jika kalian mengira kami diam disepanjang jalan itu salah.
Karena aku terus mencoba bagaimana suasana dimobil tak sepi, dan sehun juga selalu menanggapi perkataanku.
Akhirnya selang beberapa menit kami sampai di toko parfum, tokonya sangat terlihat cantik karena tembok toko berwarna pink muda dengan dipadukan hiyasan berwarna putih.
Kami segera memasuki toko karena kita tak punya banyak waktu aku dengan cepat memilih parfum.
Setelah memilih dengan cepat aku dan sehun keluar dari toko, awalnya sehun ingin membayar tapi aku hentikan.
"Aku memiliki uang sendiri jadi tak perlu kau bayar" itulah yang aku katakan padanya.
"Sehun ini.." aku memberikan sehun satu parfum.
"Ini untuk apa ?" Tanya sehun, dia mengambilnya membolak-balikkan botol parfum itu.
Aku tersenyum, "Aku membeli dua, yang satu aromamu dan yang satu aroma yang seringku pakai,"
Sehun mulai terfokus melihatku, lalu aku menyambung kalimat tak lupa dengan senyum.
"Yang kau pegang itu aroma milikku, jadi jika kita saling merindukan kau dan aku bisa memakainya dimanapun. Seperti menyeprotnya dikasur atau langit-langit kamar."
Aku kembali tersenyum, dan sehun hanya menatapku dengan tatapan mata yang entah, aku tidak mengetahuinya.
💊💉💊
Sehun pov
Aku mulai tersadar saat yang kupikirkan benar-benar salah, dengan cepat aku meraih tangannya, lalu memeluknya.
dan membenamkan wajahku dipundak gadis yang menatapku bingung, namun setelahnya aku bisa merasakan tangannya yang memeluk tubuhku.
Ya.. tuhan apakah aku salah ? Tapi, jika aku membiarkan gadis ini tetap mencintaiku apakah gadis itu akan menyukainya ?
Aku segera melepaskan pelukanku dan membawanya kedalam mobil, Tidak. Memang dari awal aku melakukan ini karena gadis itu yang aku cintai, bukan gadis ini.
"Sehun.."
Jeonni mulai menyentuh tanganku, aku melihat semuanya. Tatapan tulus yang dia berikan dan tangan lentiknya yang mencoba menenangkanku.
"Apa kau sakit ? Dari tadi kulihat kau seperti mencoba menyembunyikan sesuatu." Jeonni menatuh telapak tangannya didahiku.
"Anni, aku baik-baik saja. Ayo kita ke rumahku."
Aku mulai menjalankan mobilnya, disepanjang perjalanan yang aku pikirkan hanyalah 'bagaimana denganmu ?' Atau 'apakah kau akan baik-baik saja setelah ini ?'
Tetapi secepat mungkin aku menghilangkan pikiran itu, setelah sampai aku parkirkan mobilku digarasi rumah.
"Ayo turun." Ujarku dan diangguki gadis itu.
"Sekarang kau masuklah dulu, aku.. ada urusan sebentar.."
💊💉💊
Chanyeol pov
Aku menatap rumah mewah yang ramai dikunjungi banyak orang.
Tak kusangka dia akan mengadiri pesta megah seperti ini. Lalu apa yang harus aku lakukan ?
Masalahnya sekarang ini aku hanya menggunakan kaos putih jaket tebal berwarna hitam celana bawahan pendek dan topi berwarna hitam.
Bagaimana caraku masuk jika penampilanku seperti ini ?
Aku menggaruk-garuk kepalaku yang tak gata. sejenak aku melihat kerumunan gadis-gadis berpakaian cukup terbuka disana.
"Ah benar juga ?!"
💊💉💊
Jeonni pov
Langkahku terhenti saat melihat sebuah meja yang terdapat Kumpulan gadis-gadis disana.
Aku ingin bergabung tapi enggan, entah mengapa aku.. Takut. Takut untuk mencoba menyapa dan mengobrol.
Karena merasa tak nyaman aku pun duduk disebuah meja kosong. Aku hanya duduk, dan menunggu Sehun datang.
Mataku menulusuri setiap inci acara ini, banyak dari mereka yang meneguk soju.
Awalnya aku juga ditawari oleh Battler disana, tapi aku menolak. Jika Appa tahu aku minum, maka habislah aku.
Jam menunjukan pukul 08.00 malam. Aku terus mencari sosok Sehun. Ini sudah hampir setengah jam tapi Sehun tak datang-datang.
Setelah cukup lama menunggu akhirnya Sehun datang menghampiriku. Seketika senyum tepampang jelas diwajahku.
"Sehun!" Panggilku.
Sehun semakin mendekat alhasil membuat kami saling berhadapan.
Sungguh Sehun saat ini dari segi apapun dia sangat tampan. Dia terlihat sangat tampan dengan jas berwarna hitam keabu-abuan.
Sehun tersenyum padaku "aku ingin memberi tahu sesuatu."
T-tunggu! Apa yang akan sehun katakan ?!
Aku berusaha menetralkan degup jantungku yang semakin cepat saat Sehun benar-benar dekat.
Bahkan dia mengelus pipiku, Oh tuhan! Apa yang dia lakukan ?!
"S-sehun ada apa ?" Tanyaku.
Sehun tersenyum menyungging "Kau itu sangat tidak sabaran ya ?" Kemudian Sehun menjauhkan dirinya dariku.
Aku menatapnya bingung mencoba mencari topik pembicaraannya. Dia menaruh tangannya disaku celana miliknya.
Sehun juga sedikit menjauh dariku, jantungku semakin berdetak tak karuan saat dia tak melepaskan kontak matanya dariku.
"Ayo kita putus"
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINKILLER • OSH [TAMAT]
Fanfic[ ORIGINAL VERSION ] [TAHAP REVISI ADA DI ETALASE] [🔞] Intinya, Sehun itu pondasinya. Chanyeol itu kekuatannya. [Up tergantung kalian!] [HANYA VISUALISASI] 🔔 Diwajibkan vomment! [12/02/2019 - 14/12/2019] [Tahap Revisi]