41

46 1 0
                                    

08:15 WIB.

Aku merasa sangat pusing, aku mencoba bangun dari tidurku. Namun, seperti ada yang mendekap tubuhku dengan erat, aku mulai membuka mata. Yahh,, dugaanku benar, dia adalah Rahmat. Aku mencoba melepaskan dekapannya namun dia terbangun.

"Argh.. Udah lah diem dulu. " pintanya, aku pun hanya bisa diam. Aku melihat kearah jam, begitu molornya dia tidur. Tanpa memperdulikan resiko, aku langsung melepaskan dekapannya dan segera beranjak pergi dari kamar menuju ke dapur.

Aku melihat bibik yang sedang masak makanan, akupun langsung menghampirinya.

"Bi, Mmmm... Aku mau tanyak, kalau ada orang mabuk terus biar cepet sadar dan hilang bekasnya itu gimana ya bi?" tanyaku.

"Emang siapa non?" tanyanya.

"Ada itu, bi tolong carikan ya, kalau udah dapet tolong langsung bawa ke kamarnya rahmat ya bi!" pintaku.

"Baik non." akupun langsung pergi meninggalkan bibi dan menuju ke kamar rahmat. Aku melihat dia masih tidur, padahal ini sudah hampir jam sembilan, akupun langsung menuju ke kamar mandi dan mengambil air setimba. Aku memghampiri rahmat yang masih terlelap tidur, aku mencoba membangunkannya. Tapi, dia malah mengabaikannya. Aku geram dengan hal ini, aku langsung mengambil timba yang berisi air dan langsung ku guyur badannya.

"Aarrgghhh... Apa apaan sih ini! " bentaknya sambil emosi.

"Cepet mandi! Aku mau pulang! " bentakku. Tapi,  dia malah tidur kembali. "Ya udah, kita putus aja! " bentakku sekali lagi.

Cahaya Cinta Seorang Wanita Biasa❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang