Wonder

5.9K 478 149
                                    

Taehyung menyukainya semenjak dia berusia tiga belas. Dengan tenang dan hati-hati, dia menyukai orang itu bahkan sebelum ia menyadari bahwa itu adalah sebuah perasaan.

Kisah cintanya itu klise, menjijikan, dan tampak bodoh. Itu bahkan bukan kisah cinta, sebenarnya. Itu hanya runtutan kisah patah hati karena perasaan sepihaknya yang bodoh. Bagi Taehyung, perasaan tak bergunanya pada Jeon Jeongguk semenjak berusia tiga belas adalah sebuah neraka.

Itu berawal seperti kisah cinta remaja tanggung kebanyakan. Mereka bertemu, tidak terbiasa saling sapa karena pada dasarnya mereka memiliki lingkar pertemanan berbeda. Jeon Jeongguk adalah orang itu, seseorang yang memiliki bakat dan selera humor yang bagus. Dia bermain basket dan alat musik. Dia benar-benar sebuah penggambaran tokoh utama sempurna dengan wajah dan tubuh diatas rata-rata.

Pertamakali Kim Taehyung memperhatikan Jeon Jeongguk adalah hari dimana dia mendatangi sebuah bimbingan belajar yang sama. Satu-satunya hal yang tidak sempurna dalam Jeon Jeongguk adalah pelajarannya. Sebagaimana seorang anak laki-laki yang lebih gemar berlari dalam sebuah pertandingan, atau menari dan menyanyi, Jeon Jeongguk tidak pernah benar-benar memutar otaknya. Setidaknya, itu adalah apa yang Kim Taehyung pikirkan dari orang itu. Nilainya parah, dibawah rata-rata kelas. Hampir masuk dalam kategori mengerikan.

Jeon Jeongguk adalah seorang dengan kepribadian ceria dan pemberontak. Jadi bahkan saat kelas itu adalah kelas pertama bimbingan belajarnya, dia dapat dengan cepat membaur dan menarik perhatian. Dia sering melucu dan berdebat dengan tutor mereka, dan begitu, Kim Taehyung mulai menaruh sedikit perhatiannya pada Jeon Jeongguk. Dia mulai tertawa karena banyolan pria itu, memperhatikan gosip-gosip yang bertebaran tentangnya.

Lalu itu adalah hari kelima. Tutor mereka sedikit terlambat dan kelas menjadi gaduh dengan dominasi rentetan pertanyaan yang dilontarkan untuk si idola Jeon Jeongguk. Balasan yang seringkali sembrono dan tidak menjawab pertanyaan itu justru membuat kelas semakin gaduh, bersemangat untuk menggali lebih dalam tentang si populer Jeon Jeongguk.

"kalau kau dari SMP itu, apa kau mengenal Taehyung?" itu suara Seulgi. Kim Taehyung mengenalnya belum lama ini dan mereka mulai nongkrong bersama. Mendengar gadis itu menyebut namanya, Taehyung hanya bisa diam saat seluruh kelas mengalihkan pandangan padanya. Itu sedikit membuatnya gugup, tapi dia berusaha menahan wajahnya untuk tetap lurus. Jeon Jeongguk menatapnya, tersenyum sumringah. Taehyung membalas senyuman itu bersamaan dengan tutor yang masuk dengan permintaan maaf.

Kelas berakhir dengan cepat. Seperti biasa dihiasi dengan kelakar yang dikeluarkan Jeongguk juga argumen-argumen bodoh yang sengaja ia keluarkan untuk mengganggu tutor mereka. Seperti biasa juga, Taehyung akan menunggu Seulgi dari kamar mandi. Mereka telah memiliki kegiatan tetap seperti nongkrong bersama sesudah kelas bimbingan berakhir.

Jadi disana Taehyung, bermain dengan ponselnya sampai Kim Seulgi menepuk punggungnya, berkata bahwa dia sudah selesai dan mereka bisa berangkat sekarang. "kita bisa berangkat sekarang, Taehyung. Oh! Jeongguk dan Mingyu juga ingin ikut nongkrong, bagaimana menurutmu?"

Itu adalah pertamakalinya Taehyung berdiri begitu dekat dengan Jeon Jeongguk. Jarak mereka adalah dua keramik besar, Jeon Jeongguk tersenyum sembari merangkul Mingyu yang sibuk dengan ponselnya.

"hay, Taehyung. Aku dan Mingyu ingin ikut nongkrong, apa itu oke untukmu?" Jeongguk disana, menatapnya dan tersenyum dengan begitu cerah. Saat itu, dalam pikirannya Kim Taehyung hanya menebak bahwa mungkin, Jeon Jeongguk penasaran pada seseorang yang berasal dari sekolah yang sama dengannya, jadi dia mengangguk, membalas senyuman Jeongguk sembari mengantongi ponselnya.

Mereka berakhir nongkrong bersama, membicarakan banyak hal dan menertawakan banyak hal juga. Seperti yang sudah Taehyung perkirakan, Jeon Jeongguk benar-benar pandai bergaul. Dia memiliki lelucon dan banyak topik. Dia membicarakan musik, olahraga, manga, dan sesuatu seperti gosip bahwa tutor mereka memiliki banyak kekasih. Bahkan seseorang seperti Taehyung yang semula tak nyaman, sedikit demi sedikit mulai terbuka pada pembicaraan. Lalu saat Seulgi pergi memesan kopi keduanya dan Mingyu pergi untuk mengangkat panggilan dari pacarnya, Jeon Jungkook mulai bertanya padanya.

WONDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang