Sirah Nabawiyah 16; Perang Bani Mushtaliq.
Peperangan ini terjadi pada Syaban 6 Hijriah. Meski bukan perang besar, rangkai-an peristiwa di dalamnya menggemparkan masyarakat Islam akibat ulah orang-orang munafik. Dilatarbelakangi pengerahan kaum bani Mushtaliq, di bawah pimpinan Harits bin Abu Dhirar dan kabilah-kabilah Arab di bawah pengaruhnya, pasukan menuju Madinah untuk memerangi Rasulullah saw.
Beliau segera mengutus Buraidah bin Hushaib Al Aslami. Setelah mendapat kepastian, Rasulullah langsung memimpin pasukan menuju perkampungan bani Mushtaliq turut di dalamnya seorang pembesar munafik, Abdullah bin Ubay bin Salul. Urusan Madinah diserahkan kepada Zaid bin Haritsah.
Setiba di Muraisi, mata air di Qudaid, beliau dan pasukan singgah dan mengatur strategi. Bendera muhajirin dipegang Abu Bakar, sedangkan bendera ansar dipegang Sa'ad bin Ubadah. Terjadilah pengepungan secara ketat terhadap bani Mushtaliq lalu dengan mudah dapat dilumpuhkan. Harta, anak-anak, dan wanita ditawan kaum muslimin. Di antara tawanan itu terdapat Juwairiyah binti Al Harits yang kemudian menjadi istri Rasulullah saw.
Sebelumnya, Rasulullah mengundi istri-istri beliau, Aisyah-lah yang terpilih untuk turut berperang. Di persinggahan, Aisyah keluar untuk suatu hajat hingga dia kembali lagi. Namun, para pasukan telah beranjak. Dia duduk menunggu di tempat hingga tertidur karena kelelahan. Shafwan bin Mu'aththal melintas dan terkejut melihat istri Rasulul-lah tertinggal.
Lalu, dia dimohon naik ke untanya untuk disusulkan ke barisan pasukan, sedangkan dirinya berjalan menuntun unta. Setibanya di barisan, Abdullah bin Salul menyebarkan fitnah dengan menuduhkan bahwa istri Rasulullah, Aisyah, telah berbuat dosa. Berita bohong (haditsul ifki) itu menyebar di kalangan umat Islam.
Rasulullah mendapat beragam saran dari para sahabat hingga beliau bertanya langsung kepada Aisyah. Lalu, turunlah wahyu surah An-Nur, 24: 11 yang menegas-kan kebohongan berita itu.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Analisis Peta 16; Peta Lokasi Peperangan Bani Mushtaliq.
Bani Mushtaliq adalah perkampungan yang dihuni oleh bani Mushtaliq dari bani Khuza'ah di selatan dari arah Madinah yang letaknya lebih dekat ke Mekah. Perkam-pungan bani Mushtaliq terletak di tepi Kota Qudaid, wilayah yang berada di jalan utama Mekah-Madinah yang dihindari oleh Rasulullah pada saat hijrah.
Pasukan muslimin beranjak dari Madinah Al Munawarah kemudian melewati Bi'ru Shalih, berhenti dan beristirahat beberapa lama kemudian melanjutkan perjalanan melalui Wadil Fara' dan sampai di Muraisi, Qudaid. Di Muraisi', pasukan muslimin berhadapan dengan bani Mushtaliq.
🎀🎀🎀🎀
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLAS Dakwah Nabi Muhammad SAW (Terbit) ✓
No FicciónAlhamdulillah, pada kesempatan ini, author berusaha menulis ulang sejarah dari baginda Rasul dalam judul buku : ATLAS Dakwah Rasulullah Muhammad SAW, yang dilengkapi dengan kisah dan analisisnya. Berikut ini materi Pembahasan Secara Umum: ✍ Basmalla...