Prolog

1.3K 72 18
                                    

"Matcha cepat ganti baju.. bentar lagi kita akan berangkat ke rumah Om Tirta, " ucap Maesaroh yang tak lain Bundanya Matcha.

Ya.. kenalin gue Matcha Claudi Salsabila. Biasa dipanggil Macha atau Matcha. Nama gue memang rada aneh sama seperti sikap gue, tapi yasudahlah ini kisah gue.

"Iya Bun, ini juga lagi siap siap," Bundapun langsung masuk ke kamar Matcha dan melihat anak gadisnya belepotan.

"Ya ampun.. itu liptint kamu keluar garis.. alis juga gede sebelah.. apalagi ini bulu mata kamu nyengsol (miring) bunda mulai berisik. "Yasudah sini Bunda bantu dandanin. Haduh.. anak gadis kok gak bisa dandan."

Matcha hanya diam dan menuruti apa kata Maesaroh. Bundanya. Tak lama...

"Nah kan anak bunda cantik. Ayo berangkat. Ayah sama adek sudah nunggu dibawah." Ucap perempuan yang menggunakan baju gamis dipadu dengan jilbab pitchnya.

"Emang kita mau ngapain sih bun kesana? Pake dandan kayak begini."

"Kita mau ketemu artis," ucapnya heboh.

"Ohh si Arbei buah mangga itu? Alahh artis belagu aja dibanggain." Ucapnya yang sinis.

"Gak boleh ngomong kasar kayak gitu! Gak baik. Bunda gak suka. Ayo cepat nanti kita telat."

"Iya iya Matcha ambil tas dulu,"

...

Setelah sekitar 45 menit lamanya akhirnya mereka sampai tujuan.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam," ucap seseorang dari dalam rumah, "Ehh.. tamu istimewa sudah datang. Ayo masuk," ucap Maemunah. Mamahnya Arbei.

"Ahh.. gak usah berlebihan begitu Jeng saya jadi malu,"

"Gak berlebihan kok. Ayo masuk, anak nya mana?"

"Masih di mobil. Nanti juga nyusul, biasa cewek."

"Ohh iya iya iya" mengangguk paham.

Tak lama Matcha masuk, bersalaman lalu duduk dengan kaki satu diangkat diatas pahanya.

"Matcha duduk yang benar. Kamu udah cantik. Udah anggun," ujar sang mamah sambil bisik bisik.

"Iya Ma.." Matchapun menurunkan kakinya.

"Kamu cantik. " ucap Maemunah.

"Makasih Tante."

"Tante gak salah pilih kamu buat Arbei."

"Ha?? Maksud Tante?" Matcha mengernyitkan dahinya.

"Ehh itu arbei sudah datang." Pembicaraan merekapun berhenti saat sosok pria menghampiri dan duduk disofa bersama mereka.

"To the point," ucap pria itu dengan nada malas.

Songong! Batin Matcha.

"Jadi begini.. Papa mau jodohin kalian berdua."

"Apa?!" Ucap mereka barengan.

"Tapi Pa.. gimana karir aku?"

"Om. Matcha masih SMA. Masa iya udah main jodoh jodohin aja?"

"Arbei.." ucap Tirta, Ayah Arbei.

"Jangan panggil aku Arbei." Ucapnya sinis.

"Okee. Anard. Dengar Papa, Papa makin kesini makin tua sering sakit sakitan pula. Jadi, Papa hanya mau memilihkan jodoh yang baik untuk mu."

"Terbaik buat Papa atau terbaik buat aku?"

"Ka-"

"Tapi pah. Aku udah gede. Aku bisa cari pasangan aku sendiri. Gak perlu main jodoh jodohan kayak begini. Sekarang jaman udah modern pah."

"JANGAN BANTAH! "
"Jalanin aja dulu. Ntar juga nyaman."

"Pah.."

"Om.." rilih Matcha sayup. "Bunda.. Ayah.. Matcha masih SMA. Masa Matcha mau dijodohin sih Bun? Sama artis belagu kayak dia lagi."

"Matcha jaga ucapanmu!" Bentak Bram. Ayah Matcha.
"Ayah hanya ingin memiliki mantu yang terbaik. Dan masalah kamu masih SMA itu masalah belakang. Yang terpenting kalian setuju dulu."

"GAK!!" Ucap mereka barengan.

"PENDIDIKAN DAN KARIR JUGA PENTING, YAH."

Mereka langsung pergi. Matcha yang masuk ke dalam mobil sedangkan Anard masuk ke kamarnya.

"Sebel gua. Kenapa ayah main jodoh jodohin gue aja? Mana sama orang yang belagu. Songong "
"Ya Allah mimpi apa Matcha semalam." Rilihnya.

...

Lanjut yah.. vomentnya :))♡


7, Juni, 2019

Arbeinard Matcha [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang