Porvenir

13 0 0
                                    

Aku mengambil salah satu buah pikiranku, menariknya dengan kencang, dengan harapan aku dapat membuang diriku dari hiruk pikuk dunia yang semakin ramai ini.

Aku menarik salah satunya, acak. Dan ternyata, aku mengambil yang tidak menyenangkan, sialan!

2028
Tahun yang terlihat di salah satu baliho.

Aku terlempar di sebuah kota antah - berantah, yang jelas di depanku ada sebuah mobil terbang "hah? apa itu?" tiba - tiba seorang wanita mendorongku karena terburu - buru, lalu memasuki benda itu, dan melesat kencang, bayanganku satu : itu adalah kecepatan mobil dimana jalan tol lengang dan kau bebas menjadi orang gila yang terobsesi dengan kecepatan, dan tentu pula kematian.

Aku melihat sebuah kota, dengan desain yang melayang - layang diatas tanah, dan berbentuk tidak ada ujung yang tajam, mungkin ini yang biasa disebut sebagai futuristik.

Aku pun melihat manusia lalu lalang dengan cepatnya, tidak memperdulikan manusia lain, seperti di hipnotis hanya untuk melihat tujuan masing - masing.
"Pantas saja wanita tadi se brengsek itu." umpatku dalam benak. Tidak lama kemudian, ada satu papan transparan besar yang belakangan ku ketahui bernama hologram muncul di tengah - tengah, di antara gedung, tepat di atas jalanan, dan di atas lautan manusia yang seakan sibuk.

"Perhatian! Server akan diperbaiki sementara waktu, mohon istirahat bila diperlukan." lalu papan tersebut berdiam untuk beberapa waktu yang cukup lama. Bersamaan dengan diamnya papan itu aku melihat hal yang cukup aneh, setidaknya bagiku yang baru saja terlempar ke dunia canggih namun gila ini.

Mobil - mobil yang cepat itu mendadak melambatkan dirinya; manusia - manusia yang keparat itu mendadak merambatkan dirinya kepada yang lain, namun tetap saja. Manusia - manusia itu sekarang malah menggenggam perangkat canggihnya masing - masing.

Aku tertegun, bisa - bisanya mereka tidak berkomunikasi dengan yang terdekat sekarang. "Apakah teknologi memang semenyeramkan ini?" batinku, namun tiba - tiba alarmku berbunyi menandakan sekarang sudah jam 7 pagi.

Aku bangkit dari tempat tidurku, mendatangi kamar mandi untuk mencuci mukaku yang kulihat kusut yang lantas menjadi segar kembali setelah terbasuh. Tak lupa aku mengambil telepon genggamku, dan kulihat banyak sekali notifikasi yang masuk. Aku membukanya sambil berjalan keluar menjalani aktivitas yang membosankan seperti kebanyakan orang.

Kulihat ada satu pesan menarik muncul, "Hei aku butuh tempat curhat." langsung ku respon tanpa menyadari bahwa mobil kencang bergegas untuk menabrakku.

1 ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang