Cahaya sang surya sudah terganti oleh cahaya biru bulan dan terang redup lampu malam dijalanan. Jimin tak lekas kembali ke rumah sepulang sekolah , dia pergi ke rumah jungkook dan dia juga menyuruh para sahabat yang lainnya pergi juga ke rumah jungkook.
'Sungguh pemuda sialan!' Batin sang pemilik rumah. Tentu saja bagaimana mungkin jungkook tidak merasa kesal sedangkan seorang pemuda yang membuat rumahnya jadi tempat berkumpulnya orang-orang konyol ini sungguh tak tepat waktu, dia ingin pergi ke bar tadinya dan yang membuat jungkook tambah kesal adalah dia sama sekali tak meminta izin atau memberitahunya terlebih dahulu.
Jimin sampai di rumah mewah milik jungkook, gerbang lansung dibuka oleh security rumah jungkook, hampir semua penjaga dan asisten jungkook mengetahui jimin ataupun 5 sahabat lainnya jungkook. Mobil jimin diparkirkan security,dia langsung masuk kedalam rumah jungkook, rasanya seolah sudah jadi rumah sendiri karena sering kesini.
Jimin melewati ruang utama dan pergi ke ruang TV dan tepat disisi sebelah kirinya adalah taman kecil dan kolam renang, rumah ini memiliki 2 taman. Jimin juga melihat para sahabatnya sedang berkumpul dibalik kaca besar yang memisahkan antara indoor dan outdoor rumah itu.
"JI...MI...NN...!!!" Teriak jeon jungkook dengan nada setiap kata nya yang naik perlahan. Ketika jimin menggeser pintu kaca dan baru saja meletakkan sebelah kakinya.
Teriakkan jungkook membuat jimin menarik kembali kakinya ke dalam dan lekas menutup kembali pintu dengan tangannya yang sedikit gemetar karena teriakkan jungkook membuatnya terkejut dan ketakutan.
"Ee-ehh,, jungkook kk-kenapa?" Tanya jimin setelah perlahan menghampiri para sahabatnya.
"Jimin... Jimin... Habislah kau jimin" ucap taehyung dengan nada menakut-nakuti jimin.
"Yy--yaa!! Memangnya aa-apaa?! A-ada masalah apa aku dengan jj-jung-kook?!!" Jimin terbata-bata sambil menaikan nada bicaranya.
"TUAN JIMIN YANG BAIK.
Maaf,tapi anda memakai rumah saya, tanpa meminta izin ataupun memberitahu saya sebelumnya. oh, barbeque nya bahkan belum siap, TUANN!!" Jungkook berbicara dengan nada yang begitu gregetnya pada jimin."Ah--Ahh,, Jungkook. Ehmm... Ehehee maaf ya JK, aku lupa mwhehe maaf ya maaf". Jimin meminta maaf dengan cara terbaiknya. Oh tidak, itu sebenarnya terlihat menggelikan tapi itu benar-benar trik jitu dengan memasang sedikit muka memelas dan aegyo nya.
"Oke oke, sudah perangnya?" Namjoon bertanya pada dua orang lelaki itu. Melihat mereka tak menjawab, namjoon melanjutkan perkataanya "oke, sudah ya. Let's to the point!, Jimin sebenarnya ada apa?"
"Tidak ada sih, hanya ingin berkumpul saja."
"Heyy!! Jim--" ucapan seokjin terputus.
"Aku hanya rindu yoongi." Ucapan jimin itu membekukan seketika para sahabatnya yang ingin memberontak karena kesal.
"Ya, siapa yang tidak merindukan orang itu? Seminggu ini kita tidak menjenguknya." Ucap taehyung.
"Apakah kalian tidak mau memaafkan ara? Kurasa dia juga dimarahi oleh yoongi karena perbuatannya." Pernyataan jimin membuat suasana menghening seketika.
"Jimin! Apa maksudmu?! Kamu lupa apa yang dia bilang? Kamu lupa bagaimana perlakuannya?!" Ucap jungkook membuat suasana jadi lebih tegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy With Luv
FanfictionBoy with luv yang satu ini adalah cerita yang sangat berbeda! Puitis? Komedi? Romance? Sad? Semuanya ada, tenang karena kita pasti punya moment itu semua tentu? Tidak terpaku pada satu suasana, hanya membuat cerita ini lebih berwarna💃 Ini gak laya...