"Alhamdulillahh..."
"Alhamdulillah yaallah.. engakau memberikan hamba kejutan yang luar biasa. Engakau juga kembali memberikan kepercayaan kepada kita"
"Jadi sayang.. kamu gaboleh capek-capek"
"Kamu harus istirahat total!!"
"Lohhh kenap-"
"Karna kamu bawa dua bayi sayang"
"H-hahh?? Kakak becanda kan??"
"Bener sayang" ujar Varlan meyakinkan Alliya
Sangking senengnya dan bahagia serta dengan sangat bersyukur Alliya menitihkan air matanya
"Kok nangis sayang?? Kamu gak seneng??"
"B-bukan gitu.. aku seneng bangett Allah terlalu baik sama All kak"
"Kakak minta maaf yah"
"Buat?"
"Ternyata Allah jauh lebih baik sama kakak. Ketika kakak hampir ajah menjauh dari Allah, Allah mengirimkan kamu buat kakak. Maafin kakak yang dulu selalu membuat kamu menangis. Gak menghargai adanya kamu. Kakak nolak mentah-mentah orang yang.. yang jelass kakak sangat bersyukur"
"Kak.."
"Hemm??" Ujar Varlan memeluk Alliya
"Kakak harus janji ke aku!!"
"Janji apa?? Kakak gak bisa sayang-"
"Kenapa?? Gak aneh-aneh kok"
"Astaghfirullah. Makannya dengerin kakak dulu sayang"
"Eheheheh"
"Kakak ini manusia biasa kalau kakak berjanji pasti kakak akan ingkar sayang. Tapi bakal kakak usahain kok"
"Hemm.. iyahh kak"
"Jadi??"
"All cuman minta. Kalau kita ada masalah, yanh memang serius. Tolong jangan sampai ada kata pisah diantara kita. Tolong jangan sampai saat kita bertengkar. Kita bertengkar dihadapan anak-anak. Dan tolong jaga hati masing-masing"
"Kakak bakalan usahakan sayang.."
"Dan.. kak.. tolong jangan terlalu keras mendidik anak. Jangan juga terlalu mengumbar anak. Pilih kasih. Juga tolong bimbing All supaya menjadi ibu dan istri yang baik untuk kakak"
"Iyah sayang.. kalau kakak punya salah. All tegur kakak Yah"
"Iyah.."
"Sekarang kamu istirahat yahh"
"Lah kan masih pagi.. oiya aju juga mau kerja"
"Enggak boleh!! Kakak ajah ambil cuti kok"
"Ta-"
"Ayoo naik ke kamar. Kakak temenin tidurnya"
"Aku gamau tidur kak Varlan"
"Yaudah rebahan"
"Bosen nanti" protee Alliya
"Yaudah sambil nonton TV sayang" ujar Varlan mulai geram
"Aku mau sama Nathan" tanpa babibu lagi Varlan menggendong tubuh Alliya yang menurutnya gak seberat gajah
"Kak turunin yallahh.."
"Gak sampai kita dikamar"
"Masyaallah kak.. ihh turunin aku bisa jalan sendiri"
"Gak.. udah ah jangan nolak.."
"Kakak.. ih ngeselin.. astaghfirulahh, nanti encok loh badan kakak"
"Gak akan tenang ajah"
"Kak. Nanti aku jatuh masyallah"
"Kak turunin" protes Alliya terus menerus
"Turunin gak??"
"Kakak ihh" ujar All sambil terua menutup matanyq
"Yallah"
"Udah nyampe tempat tidur sayang"
"Hah?? Kok bisa"
"Yah bisa lah.. kan kakak jalan All.. dari bawah ke kamar itu gak kayak dari bumi kelangit sayang"
"Hah?? Ehehehe.. iyaaa dehhhhh"
"Sekarang istirhat.. rebahan kakak peluk"
Pada akhirnya saat mereka bosan menonton TV, mereka memilih untuk tidur dengan TV yang masih menyala
Alliya dan Varlan tidur dengan wajah yang terlihat tenang dan damai.
Memang sudah takdirnya mereka untuk berjodoh. Meskipun ada saja yang tidak suka, ada saja yang menolak
Meskipun Varlan dulu sangat mencintai kekasihnya itu
Dan, tidak peduli lagi dengan siapa saja dia menjalin kasih saat itu, seberapa pun dia memiliki mantan kekasih. Tapi kalau takdir dan jodohnya adalah Alliya. Semua bisa apa?? Semua sudah beda cerita ketika waktu berjalan 1 detik saja
Assalamualaikummm (gak jawab dosa loh, jawabnya sama komen ajah hehe)
Cambekk gaessssssss
Kalo Typo mohon di komen supaya bisa direvisi
Voment jangan lupa
Oiyaaa butuh extra part 2 dan 3 nggak??
Wassalamualaikum♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Alliya Jodohnya Kak Varlan (SEGERA TERBIT)
РазноеCinta itu tidak bisa ditebak. Cinta tidak bisa diprediksi untuk siapa kita mencintai Walau kita paksakan untuk tifak mencintai. Jika sudah takdirnya, maka sekeras apa pun menghindar. Cinta itu akan tetap terjadi