AnardMatcha 3

376 53 3
                                    


"Jadi? Mana yang Tejo mana yang Zaenudin?" sekerjap Tj dan Zae berdiri memasang wajah kaget. Rahasia nama mereka yang sudah mereka tutup tutupi sejak lama. Akhirnya? Sudah ada yang mengetahui selain mereka bertiga.

Sejak kapan nih bocah tau nama gue? Batin Tj.

Pasti ni anak tau dari si Anard. Hrrrr. Batin Zae.

"Apa harus gue ulang pertanyaan gue barusan?" Sekali lagi Matcha bertanya dan melirik ke arah Anard.

"Lo tau dari mana nama nama kita?" Tanya Tj kepo.

"Arbeiii," jawabnya polos.

"Hufft.. jadi yang ini Tj dan yang ini Zae." Ucap Anard sambil menunjuk ke arah mereka.

"Ohh.. yang ini Tejo yang ini Zaenudin?" Lagi lagi kalimat Matcha membuat Tj geram. Sedangkan Zae, ia biasa saja.

"Jangan panggil gue Tejo!! Nama gue Tj sekarang!! Matchannn..."

"Miris yah Bokap- Nyokapnya Tejo, udah kasih nama bagus.. ehh malah diganti, ngikutin jaman lagi."

"Emakk abahhh Tejo kangen..." rengek Tj yang mendadak inget kedua orang tuanya di kampung.

"Tuh 'kan dia ngakuin nama dia." Anard dan Zae hanya bisa tertawa kecil melihat Tj yang merengek seperti anak kecil.

"Berisik.. lo ahh. Gue ingetin yah.. nama gue Tj bukan Tejo! Gue ganti nama ada alasannya yah.."

"Oiya? Apa?"

"Lo gak perlu tau! Ini privasi."

"Ohh," Matcha mengangguk seolah ia mengiyakan.
"Kenapa sih kalian bertiga pada gak mau dipanggil pake nama asli?!" Tanya Matcha yang kali ini membuat mereka bungkam.

"Lo mau tau kenapa?" Tanya Zae

"Nama kita JELEKKKKK." rengek mereka barengan seperti anak kecil yang ingin meminta ASI.

"Kata siapa jelek? Nama kalian bagus kok. Jarang jarang lo ada nama nama kayak kalian dikalangan artis. Apalagi kalian artis muda." Ucap Matcha yang meyakinkan.

"Oiya?" Ucap Anard.

"Iya. Nih yah.. Tejo Ahmad.. nama lo gak buruk- buruk amat menurut gue. Dan kalo kata gue itu bagus kok. Lo dari Jawa yah Jo?" Tj mengangguk. "Pantes,"
"Lo Zaenudin." sambil mengelilingi tubuh Zae dengan tangan yang melipat. "Nama lo bagus. Zae-nudin itu sama dengan nama lo itu mencirikan kalo lo berasal dari Sukabumi? Bogor? Atau.. Bandung? Mana yang bener?" Tanya Matcha.

"Sukabumi,"

"Dan lo Arbeii" sambil menunjuk kearah Anard. "Nama lo juga bagus, kayak nama buah. Ar-bei. Buah mungil, indah, manis dan mungkin ada maksud lain dari Bokap Nyokap lo buat kasih nama lo itu. Ya gak?"

"Hmm, Lo juga Matcha?" Kali ini Anard yang angkat bicara.
"Matcha itu bukannya nama lain dari Tea 'kan?

"Ya! Gue tau itu,"

"Lo pernah mikir gak sih kalo orang tua kita sengaja kasih nama kita seperti ini?"

"No! Gak ada waktu buat gue pikirin hal yang gak penting!"

"Gak penting darimana nya? Dan lo pernah mikir gak sih kenapa gue harus dijodohin sama lo?!"

"Ya.. kalo itu gue pernah mikir. Kenapa gue harus dijodohin sama orang yang belagu kayak lo!"

"Rese!"

"Belagu!"

"Rese!!"

"Belagu!!"

"Ehh eh udah.. kalo mau pacaran jangan disini. Kasian yang jomblo liatnya miris." Ucap Zae

"Iya eh. Aduhh pusing pala inces "

Arbeinard Matcha [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang