Bagian 43

906 75 29
                                    

Happy Reading---

Setelah melakukan nayana,mereka berdua langsung membersihkan diri mereka dan Jihoon segera ke kamar anak-anaknya dan segera memasak. Tenang saja,mereka berdua nayana gak aka nada yang bakalan dengerin kok.

Yaiyalah,kamar mereka kan ada peredam suaranya,kalo nayana biar gak ganggu orang lain.
Guanlin yang masih mandi pun melanjutkan aksi mandinya dan mempercepat mandinya,karena ini sudah pukul 6,mereka berdua nayana sekitar 1 jam lebih.

Jihoon saat ini sudah berada di kamar anaknya untuk membangunkan anak-anaknya,tak lupa membangunkan Sian yang akan berangkat sekolah. Sian hari ini akan berangkat kesekolah pukul 8 pagi,Guanlin akan mengantarnya karena jam kerja Guanlin pukul 9.

“Eh sian udah bangun”

“Udah dong bunda”

“Mandi yuk sayang,bunda udah siapin air hangat nya”

“Oke bunda,tapi seragam sian gak ada bunda”

“Seragamnya sian ada kok dikamar bunda,buku pelajarannya sama tas sian ada dikamar bunda juga”

“Oh gitu,okedeh. Sian mandi dulu ya bunda”

“Mau mandi sama bunda atau mandi sendiri?”

“Sendiri dong,kan siang sudah besar”

“Oke deh sian sudah besar”

“Hehehe”

Sian memang sudah besar karena saat ini sudah berumur 9 tahun,menurut kalian memang masih kecil,karena Sian masih kelas 3 SD,tetapi percayalah Sian itu anaknya sangat mandiri,walaupun usianya masih segitu tapi dia sudah bisa mandi sendiri tanpa bantuan orang lain,apalagi jika mamanya sedang bekerja dan dia juga berada di ruangan mamanya,jika Sian lapar,maka Sian akan membeli makan sendiri dan juga langsung membayarnya.

Selagi Sian mandi,Jihoon melihat bahwa Karen sudah bangun terlebih dahulu dan segera menggendong anaknya itu,tak lupa juga menciumi wajah Karen dengan gemas.

“Bunda,ayah mana?”

“Ayah lagi mandi sayang? Why?”

“Mobil”

“Mobil kenapa sayang?”

“Mobil yang beli kemalen bunda”

“Mobilnya dateng nanti siang sayang”

“Hueeeeee lama banget bunda”

“Kan tokonya bukanya masih nanti sayang,pak Jaya kan juga masih nanti ambilnya kalo tokonya sudah buka”

“Hueeeee,kalen mau mainan mobil bunda”

“Mainan yang lain dulu aja ya sayang”

“Ndak mau bunda hueee” tangis Karen pecah detik itu juga
Jihoon segera membawa Karen keluar kamar,karena tidak ingin membangunkan Naren dan Danen yang masih terlelap tidur.

Disaat Jihoon sedang menenangkan Karen yang maish menangis,Guanlin datang dan mengecup pipi gembul Jihoon dan pipi gembul Karen.

“Kenapa nangis sayang?” tanya Guanlin

“Pengen mobilan yang kemaren yah” – Jihoon

“Mobil hikss mobilan yang kemalen ayah” ucap Karen masih dengan tangisannya.

“Iya sayang,sabar ya. Nanti siang diambil sama pak jaya kok” – Guanlin

“Lama huee ayah” – Karen

“Tokonya kan masih tutup sayang bukanya nanti siang” – Guanlin

“Tuhkan bunda juga bilang kalo bukanya siang” – Jihoon

MY CHOICE [PANWINK] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang