"Woi, segelas buat gue."
"Oke, cantik."
Dentuman dari musik yang sangat keras itu memang dapat membuat telinga siapa saja menjadi tuli bahkan pusing.
Namun, itu tidak berlaku bagi seorang gadis yang sering– ah mungkin tiap hari berkunjung ke tempat itu. Dengan di isi kebanyakan oleh para manusia yang sedang berjoget ria, atau bahkan "berpacaran".
Gadis itu hanya duduk diam di tempat yang menyediakan minum sendirian sembari menunggu pesanannya datang.
"Silahkan cantik." Ucap seorang pegawai yang menyediakan minuman untuk gadis itu, Jimin.
"Thanks, Jim."
"Your welcome, sweety." Ucapnya sembari mengedipkan sebelah matanya.
Gadis itu, Min Gera, seorang gadis dengan paras yang rupawan dengan darah blasterannya serta kebiasaannya yang sering sekali datang ke bar untuk menghabiskan waktu malamnya.
Mungkin bagi semua orang itu adalah hal negatif untuk di lakukan, namun bagi Gera itu adalah pelarian dia untuk keluar dari masalahnya. Bagi beberapa orang pelarian yang di lakukan gadis SMA ini memang salah, namun, Gera tidak tau lagi harus melakukan apa selain ini yang dia lakukan.
Gera memang tidak terkenal seperti anak anak yang sering datang ke bar ini, namun, beberapa orang mengenalnya dengan baik bahwa Gera sering sekali menghabiskan setiap malamnya di sini hanya untuk 'melepas penatnya'.
Salah satunya adalah Park Jimin, yang sudah lama ini menjadi sahabat barunya. Lelaki itu senantiasa mendengarkan keluh kesah yang tidak bisa Gera tahan sendirian lagi.
Lelaki yang memiliki tubuh mungil dan wajah yang sangat imut dengan senyum yang selalu membuat semua orang ingin 'memakannya'.
Bahkan, lelaki pun dapat melirik salah satu sahabatnya ini karena keimutannya.
"Jadi, gimana hari hari lo sekarang?" Tanya Jimin pada Gera yang sedang meminum minumannya.
"Ya kaya biasa aja, napa lo?"
"Gapapa sih, yaudah lo have fun aja dah disini, gua mau layanin tamu tamu yang lain." Ucap Jimin tak lupa mengusap kepala Gera –lebih tepatnya mengacak acak rambut Gera sehingga membuat kepala perempuan itu bergoyang.
"Lo–!"
"Ampun kanjeng hahahahahahaha."
Lalu, Gera pun kembali sendirian setelah sahabatnya itu kembali untuk bekerja. Ia pun meminum minumannya dengan cepat dalam satu gelas, dan segera meminta untuk di isikan kembali.
Telah 5 gelas yang di minum Gera malam ini, dan itu membuat Jimin khawatir juga.
"Heh, lo banyak amat minumnya."
"Ha? Ya serah gua dong–, lagi lu ngapain sih disini? Ganggu aja lo babi," Gera sepertinya telah kehilangan kesadarannya, padahal biasanya Gera selalu kuat jika minum.
"Sumpah, lo bener bener kobam anjir."
Gera tidak menghiraukan ucapan Jimin, ia kembali membawa gelasnya dan ia berjalan agak sempoyongan ke tempat kerumunan orang orang yang sedang berjoget.
Gera berdiri di ujung para manusia yang sedang berkerumun itu dengan musik yang berdentum keras, lalu Gera hanya tersenyum dan mulai menggoyang goyangkan kepalanya mengikuti alunan musik dan badannya yang ia gerakan sedikit.
Malam ini, perempuan itu hanya mengenakan mini dress tanpa lengan berwarna merah maroon dan high heels nya yang berwarna hitam, tak lupa ia memberikan polesan sedikit di wajahnya.
Namun, itu dapat membuat kesan cantik natural pada diri Gera dengan anting anting mungil berwarna gold yang menghiasi telinganya dengan cantik.
Gera pun kembali meminum minumannya sembari mengikuti alunan musik yang keras itu.
Perempuan itu lama lama benar benar merasakan pusing dan ia terlihat lemas dengan tubuh yang sempoyongan.
Duk!
Tak!
"Anjing lo! Kalo jalan liat liat napa, sakit nih kaki gue." Gera yang akan berjalan ke tengah kerumunan orang orang itu tiba-tiba menabrak seseorang dan mengakibatkan kakinya yang terinjak.
"Yang ada elo kalo jalan tuh liat liat, nyalahin gua lagi." Seseorang yang di tabrak dan menginjak kaki Gera berbalik sembari membalas perkataan perempuan itu.
"Berani ya lo sama gua." Ucap Gera sembari mengangkat tangannya dengan tubuh yang lemas dan membuatnya tidak dapat menopang berat badannya.
Lelaki itu, yang memiliki insiden dengan Gera hanya diam dan melihat perempuan di depannya dengan datar.
"Awas ya lo! Gua nih gini gini anak karate, belom aja leher lo gua patahin." Ucap Gera mabuk.
Sang lawan bicaranya hanya diam menatap intens apa yang di lakukan oleh gadis ini.
"Lo– kenapa diem aja ha? Takut kan lo." Ucapnya sembari menunjuk nunjuk lelaki jangkung itu yang menatapnya dengan datar.
"Emang bangsat ya lo jadi cowo, sama aja! Males, transgender aja lo jadi cewe. Banci." Ucap Gera semakin ngawur dan lelaki di depannya hanya menyilangkan tangannya di depan dada dan menatap Gera dengan serius.
"Cape gua ada di dunia ini. Dunia ga berguna. Mati aja lo semua!" Teriak Gera membuat semua orang langsung melihat perempuan itu dengan tatapan tidak suka.
Lelaki itu sadar akan situasi dan langsung melakukan tindakan, "Eh, sorry sorry temen gua lagi mabok parah. Udah gausah dengerin, lanjut aja."
Lalu, ia menarik Gera menjauh dari sana dan menuju ke tempat duduk yang berada jauh dari keramaian.
Gera pun duduk dengan terus mengoceh, lelaki itu pun hanya melihatnya dan kemudian membuka handphone nya untuk mengecek, kemudian melihat Gera kembali dan perempuan itu tengah tertidur disana.
Lelaki itu menatap perempuan di depannya dengan intens,
"Woi."
Ia pun sadar dari lamunannya tentang perempuan di depannya.
"Apaan?"
"Napa disini lo? Woaaah, cewe baru Kuk?" Ucap lelaki yang baru saja datang ke tempatnya.
"Bukan."
"Terus?"
"Gua nemu tadi." Ucapnya sembari membuka handphone nya.
"Dih lo kata dia kucing, tapi boleh juga lah." Lalu seseorang yang tadi duduk di pinggir Gera sembari menatap wajahnya.
Lelaki yang di panggil 'Kuk' menatap kelakuan sahabatnya itu dengan tajam, entah kenapa.
ווו×
anying— eh anyong anyong!✨
gua kali ini bawa book baru lagi awoak, soalnya yang kemaren booknya gakan gua terusin, karena—
adalah pokonya.
pengennya di book kali ini alurnya lebih seru sama mendalami banget, jadi ke kaliannya kek bener bener ngerasain apa yang gua tulis disini.
semoga ya!!!
VOTE JUGA WOI WOI WOI!😽
ps ; ° follow gua juga dong, tar yang mau di follback silakan chat gua aja di message wattpad nya!😭👍
KAMU SEDANG MEMBACA
bitch • jjk
Fanfiction"Lo satu satunya bad girl yang bikin hati gua berantakan." "Lo bukan tipe cowo gue ya! Jauh jauh lo." ;-' semuanya bukanlah kebetulan, tetapi ini adalah takdir yang telah di tuliskan oleh tuhan di dalam skenario hidup mereka.