CHAPTER 2 | TAWARAN

116 20 7
                                    

Apa kamu tidak pernah berpikir bahwa kata-kata yang kamu ucapkan menyakiti perasaan orang lain?

Tawaran?


Zella berjalan di lorong sekolah sambil menunduk sebab dia habis menangis semalaman matanya jadi bengkak.

BRUK!! "Ck. kalo jalan tuh liat liat punya mata gak sih!!" hari ini mood Devan rusak sebab zella menabraknya, "eh malah nunduk lagi lo, emangnya ada koin jatuh! Orang nya yang lagi ngomong sama lo di sini!"

"Yaelah maaf gak sengaja juga"jawab zella, " cowok ko alay" ucap zella sangat pelan tapi devan sangat mendengarnya dengan jelas.

Devan menarik dagu zella agar menatapnya.

"Ikut gue" devan langsung menarik paksa tangan mungil zella.

"Mau kemana lepasin tangan gue " zella ketakutan bukan main sebab terdengar kabar bahwa devan sudah sangat terkenal nekat sejak masa orientasi sekolah apapun keinginan nya pasti akan dia lakukan tapi zella tetap memasang ekspresi bodo amat karna dia tidak ingin disebut lemah dan direndahkan .

"Ck.Udah diem gausah banyak omong" ucap devan sambil melirik zella sinis.

"Tapi ini udah mau masuk pelajaran pertama! Apa-apaan si lo!" zella mencoba melepas cekalan devan tapi hasilnya nihil cekalan devan lebih kuat.

Devan menarik tangan zella menuju rooftoof entah apa tujuannya.

"Kita ngapain kesini ini kan udah jam pelajaran pertama gue harus masuk, ogah bangat buang-buang waktu berharga gue" zella beranjak akan pergi ke kelas setelah cekalan devan lepas, tapi devan kembali menahannya.

"Karna lo tadi nabrak gue dan gue bakal maafin lo dengan satu syarat dan lo wajib nurutin apa kata gue" ucap devan dengan tatapan sinis dan tertawa merendahkan.

"Loh ko gitu tadi kan gue udah minta maaf ke lo!" ucap zella tak kalah ketus sambil menyilangkan tangannya si dada.

"Gue udah bilang kan ada syaratnya lo juga udah numpahin minuman gue kebaju gue tadi, nih kotor!" ucap devan dengan malas.

"Yaudah apa mau lo gue mau kekelas" akhirnya zella mengalah pada devan karna dia malas berdebat dengan laki-laki itu hanya buang-buang tenaga tak akan ada habisnya seperti berdebat dengan ibu-ibu komplek.

"Lo harus jadi pacar boongan gue" jelas devan dengan nada datarnya entah apa ekspresinya tak terlihat.

"Hah" zella melongo seperti orang bego, "eh kita aja baru kenal gak gamau! OGAH!" balas zella sambil menekankan kata ogah.

"Lo pikir gue mau sama lo yang cewek urakan gini?!"

"Kalo gamau ngapain lo suruh gue buat jadi pacar boongan lo"

"Supaya celsea gak ngejar-ngejar gue" ucap devan sambil melambungkan tangannya.

"Sampai kapan lo jadiin gue pacar boongan lo?"

"Sampe celsea bener-bener ga ngejar gue"

"Sorry, ogah emang gue babu lo" saat zella akan beranjak pergi devan mencekal tangan zella hingga zella meringis kesakitan. "Aaa..ww lepasin."

"Gue ga akan lepasin tangan lo sebelum lo mau jadi pacar boongan gue."

"Gak maaf ogah mau pacar boongan kek beneran kek sampe kapan pun ogah!"

RAPUH [SF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang