1. MENGAPA

45 4 0
                                    

part 1

-hanya malam dan tak ada satupun yang mengerti hembusan napas yang masih tersisa sekuat tenaga ku coba meraihnya hidup. Bagaimana ini ? Apakah kehidupan masih akan berada di pihakku?-

Kelam•
Ayah,Bunda lihatlah aku, seorang gadis kecil yang tak dapat memecahkan karang senja senyu yang menjadi sahabat di dalam penderitaan ini.
Mengapa ??
Mengapa harus diriku, tuhannn....

***
Perlahan mata sayup nan indah itu terbuka, melihat keadaan di sekelilingnya. Tak ada lagi sebuah ranjang mewah yang memanjakan dan membuat tubuhnya terasa nyaman. Tak ada lagi bunyi alarm mahal yang mengingatkan dirinya.
Vanya hanya mampu tersenyum dan menghela nafas, ternyata ini bukanlah hanya sebuah mimpi, ini kenyataan-kenyataan yang selalu ia sebut mimpi terburuknya. Lalu dirinya lekas terbangun, di tempat yang benar benar tak layak untuk di jadikan tempat tinggal, bagaimana bisa dikatakan layak jika berada di emperan sebuah toko. Sebuah kardus bekas minuman yang sekarang menjadi alas tempat dia duduk. Benar benar berbeda 180% dari kehidupan sebelumnya.
"Hidupku akan terus berjalan. Aku tidak boleh bermalas malasan seperti ini. Aku harus mencari sebuah pekerjaan" gadis manis itu beranjak dari tempatnya. Segera melipat kardus yang ia jadikan alas tidur dan membawanya. Siapa tahu saja pemilik toko ini akan mengusirnya jika ia terlalu sering beristirahat disini. Dengan cepat gadis manis ini pergi sambil membenarkan kerudung bajunya yang kusut lalu bergegas untuk mencari pekerjaan.

***
"Maaf nak, saya sedang tidak membutuhkan pekerjaan bulan ini, semua telah terisi penuh. Jika kamu benar benar kelaparan, saya akan memberikan satu porsi Menu kami, tak usah membayarnya nak" mimik wajah vanya seketika langsung berubah, hari ini dia mendapatkan makanan gratis, tapi bagaimana dengan besok ? Dengan perasaan kecewa, vanya tersenyum sambil memegangi kedua telapak tangan wanita paruh baya Dihadapannya "terimaka kasih nyonya, saya tidak akan makan gratis, mungkin saya dapat bernyanyi di tempat ini untuk membayar semuanya, izinkan saya nyonya" wanita paruh baya itu tersebut bangga. Gadis ini benar benar berhati suci,pikirnya. Jarang dinegara padat penduduk ini terdapat orang sepertinya " tentu saja nak kau boleh bernyanyi, saya akan menyiapkan makanan, ayam bakar spesial dan kentang goreng akan saya berikan padamu, mari"

Vanya mengembangkan senyumnya dengan semangat yang berkobar. Ia segera memasuki cafetaria yang sepertinya sangat sarat pengunjung. "Ekhem Ekhem" vanya berdehem pelan, menyiapkan suaranya untuk segera bernyanyi. Sambil berlalu menghampiri sebuah panggung kecil dengan tinggi setengah meter dari permukaan lantai, vanya masih terus memikirkan nasibnya kedepan. Mungkin saat ini keberuntungan dipihaknya, tapi entah untuk besok dan selanjutnya.
Dari pagi sampai sore ini, ia masih mencari tempat untuk bekerja. Tapi, tetap saja banyak sekali tempat yang sudah sarat 'mengapa aku harus terlahir dikota ini?'.
Bandung, tempat yang benar benar fenomenal bagi sebagian orang di dunia. Bagi vanya tempat ini benar benar fenomena.

Helena Vanya Alexandra terlahir sebagai anak pengusaha kaya di kota Bandung. Namun Naasnya, saat usianya beranjak 20 tahun, kedua orang tuanya meninggal dunia akibat kecelakaan pesawat menuju California untuk mengurus suatu urusan bisnis. Dan yang lebih parahnya lagi, perusahaan orang tuanya bangkrut tak tersisa. Hartanya habis direbut oleh paman tirinya. Dan tentu saja, kuliahnya harus berakhir begitu saja,dahsyat bukan? Sudah jatuh, tertimpa tangga.
"Silahkan nak, mereka akan mengiringi mu dalam bernyanyi" wanita paruh baya itu membuyarkan lamunan vanya, ibu jarinya wanita itu menunjukkan segerombol anak band yang sudah siap denga alat musik masing masing.
"Lagu ini saya persembahkan untuk teman saya saat saya masih berkuliah, Happy listening"

              Kodaline-all i want
All i want is nothing more
To hear you knocking at my door
Cause if i could see your Face once more
I could Die a Happy man I'm sure

Vanya masih terus menghayati lagu yang ia bawakan, bayangan pria itu kembali merasuki otaknya. Batinnya menjerit, entah mengapa ia sangat merindukan pria yang dulu mencintainya dimasa kuliah. "Siapa gadis yang tengah bernyanyi itu tante?" Dua orang perempuan masih terduduk sambil berdecak kagum menikmati permainan vanya. Suara gadis cantik itu membuat seluruh bulu kuduk orang yang mendengarnya meremang. Tante Sarah pemilik cafetaria itu menoleh kearas gadis di samping nya yang tadi memanggil nya tante. Gadis itu terlihat senang mendengarkan vanya bernyanyi. Sarah ikut senang melihat senyum keponakan perempuannya mengembang lagi.
Jujur, Sarah sangat merindukan keponakannya ini, setelah lama mengenyam pendidikan di negeri sebrang yaitu   Stanford university, silicon valley. Akhirnya gadis berusia 23 tahun ini dapat kembali dan datang mengunjungi dirinya. " Dia gadis yang ingin melamar pekerjaan disini. Sayangnya, tante tidak memilikinya. Tante rasa dia kelaparan maka dari itu tante memberinya seporsi makanan berat. Kamu menyukainya ?".

Gadis itu mengangguk."tentu saja, dia terlihat sangat cantik dan manis. Aku akan mempekerjakan dibutik miliku. Walau dia pantas menjadi seorang penyanyi, lebih baik bekerja daripada tidak sama sekali. Lagi pula gayanya terlihat oke. Aku akan menjadikannya desainer terkenal". Sarah mengelus lembut puncak kepala gadis disebelah nya "kamu memang keponakan tante yang baik"

But if you love me
Why'd you leave me
Take my body, take my body
All i want is, and all i need is
To Find Somebody
I'll Find Somebody, like you oohh

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

-Mengapa-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang