*5. kesempatan

1.1K 38 2
                                    

Sekolah hari ini dipulangkan lebih awal. Dikarenakan para guru mendadak rapat di kantor pusat.

"Akhirnya pulang awal juga" aku dengan segera menggendong tasku keluar kelas, dan menemui Diya.

Aku dan Diya bertetangga,jadi pulang sekolah bisa nebeng kalo paginya dianter.

"Diya ayo pulang, nebeng lagi aku" kataku sambil jongkok menunggu Diya membenarkan sepatunya

"Iya ayo"ajaknya lalu berdiri

"Sasa!" Sapaan orang tersebut terpaksa menghentikan langkahku "pulang bareng yuk" ajaknya setelah sampai disamping ku

"Eh enggak makasih, lain kali aja"kataku

Sebenarnya sih mau-mau aja bareng Rasya, tapi Diya gimana?

"Oh udah ada temen yaudah, aku duluan" Rasya pergi dan menghilang dari jangkauan mataku

_______________________________________

Kini aku sampai dirumah. Aku langsung menyambar duduk didepan TV dan merampas cemilan Dion

"Huwaaa, bundaa kak asa jahatt" mendengar teriakan Dion aku langsung mengembalikan cemilannya dan pergi ke kamar.

Dikamar aku langsung merebahkan diri.

Drrttt..drrttt..

Handphone kesayangan ku berdering, pertanda pesan masuk. Dan aku langsung membukanya

RasyaWM: Sasa! Udah Sampe rumah?

RasyaWM: pasti jenuh yaa dirumah?

RasyaWM: ikut aku yuk, jalan jalan. Ayolah please!

Oh my gosh,kesambet apaan nih anak. Baru kali ini dia ngajakin keluar. Bahagianya diriku :) :)

SasaMaharaniP:kemana?

RasyaWM: terserah, aku jemput ke rumah ya?

SasaMaharaniP: nggak usah kesini, aku tunggu di depan minimarket

RasyaWM: oke siap!

Dengan perasaan senang, aku segera pergi ke kamar mandi dan bersiap.

"Bunda, aku izin pergi jalan-jalan" kataku sambil mencari tas selempang

"Sama siapa?" Tanya Bunda yang duduk didepan TV bersama Dion

Aduh sama siapa ya bilangnya, kalo jujur pasti Bunda gak izinin. kataku dalam hati

Ya memang, Bunda tidak ingin aku pergi bersama laki-laki, bahkan itu temanku. Bunda takut terjadi sesuatu padaku.
Hanya pak Firman yang bisa ibu terima, ya karena dia ustadz ku. Pasti perilakunya sopan. Jadi Bunda tidak khawatir.

"Sama Santi Bun" ucapku terpaksa berbohong

Berjalan bersama Rasya adalah saat yang langka bagiku.Aku sudah dari dulu ingin dekat dengannya.dan kini dia yang mengajakku keluar. Senangnya hati ini..

"Oh yaudah hati-hati, jangan lama-lama!"

"Iya Bunda assalamu'alaikum" setelah mencium tangan Bunda, aku langsung pergi

"Wa'alaikumsalam"

__________________________________________

"Mau kemana sya?" Kataku setelah menaiki motor Rasya

"Jalan-jalan" jawab Rasya simpel, dan fokus menyetir

Tiga puluh menit aku berada di motor Rasya, dan kini motor berhenti disuatu tempat

UstadzkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang