Yoongi yang bahkan menggerakkan jempol kakinya saja belum sempurna terlihat bersusah payah untuk sedikit menundukkan kepalanya sebagai salam penghormatan ke arah Tuan dan Nyonya Kim.
Meskipun beberapa saat yang lalu Taehyung sudah membantu untuk menaikkan sedikit bagian atas ranjang rawatnya, tetapi Yoongi masih agak kesulita untuk bergerak.
"Tidak perlu banyak bergerak dulu. Kami tahu bekas operasi itu pasti masih sakit," ujar Nyonya Kim merasa tidak enak. Saat itu ia baru menyadari maksud Taehyung melarang mereka tadi. Mungkin karena takut membuat Yoongi jadi merasa tidak nyaman.
"Maaf karena harus menyambut kalian dengan sambutan seperti ini," ujar Yoongi dengan susah payah. Terlalu banyak bicara membuat otot di bagian perutnya mengencang dan itu berimbas terhadap rasa nyeri di bekas operasinya.
"Seharusnya kami yang minta maaf karena memaksa untuk menjenguk. Kami berpikir, kalau tidak sekarang kapan lagi kita punya kesempatan untuk bertemu," Tuan Kim angkat bicara.
Yeonha yang duduk bersebelahan dengan Taehyung di sofa refleks menoleh ke arah pria itu. Taehyung pun melakukan hal yang sama. Sorot matanya mengatakan kalau ia sedang merasa gelisah atas penyataan ayahnya barusan. Ia takut kekhawatirannya menjadi kenyataan. Bagaimana jik kedua orang tuanya itu benar-benar melamar Yeonha sekarang?
Namun, Taehyung segera menepis pikiran itu jauh-jauh dari kepalanya. Kedua orang tuanya tidak mungkin melamar Yeonha sekarang. Mereka pasti akan bertanya tentang keberadaan orang tua gadis itu terlebih dahulu. Taehyung memang belum bercerita banyak tentang kehidupan Yeonha yang hanya memiliki seorang kakak. Itu pun kakak tiri. Oleh sebab itu tidak ingin pertemuan ini terjadi sekarang. Ia butuh waktu untuk menjelaskan kepada orang tuanya pelan-pelan.
Atensi Yeonha kembali teralih ke arah Tuan dan Nyonya Kim seraya meneguk ludahnya ketika terdengar Tuan Kim melanjutkan kalimatnya.
"Di mana orang tua kalian?"
Terlihat Yoongi melirik ke arah Yeonha dan Taehyung seolah ingin meminta pendapat mereka harus menanggapi apa. Pertanyaan itu tepat sesuai dugaan Taehyung. Sekarang bagaimana?
"Jika kalian ingin bertanya siapa wali Yeonha, aku walinya," Yoongi berkata mantap sebelum Taehyung makin tenggelam dalam rasa paniknya.
"Jadi, kalian sudah tidak punya orang tua lagi? Lalu apa pekerjaanmu, Tuan Song?" Tuan Kim bertanya antusias.
"Margaku Min. Namaku Min Yoongi. Aku kakak tirinya dan aku sudah menjadi walinya sejak ia duduk di bangku sekolah menengah pertama," Yoongi berujar mantap. Bukankah ini kesempatan untuk membuka satu per satu tabir kehidupan Yeonha? Untuk melihat sejauh apa keseriusan mereka mengambil Yeonha sebagai bagian dari keluarga Kim.
Terlihat Tuan dan Nyonya Kim tercengang mendengar penuturan Yoongi barusan. Makin memperkuat dugaan Yoongi jika hubungan Taehyung dan Yeonha tidak akan semulus seperti yang dua orang itu inginkan.
Kondisi keluarga mereka terlalu jauh perbedaannya. Yoongi bisa membaca situasi sampai ke arah sana.
"Jadi, kalian yatim piatu, Nak? Maafkan kami yang telah bertanya di mana keberadaan orang tua kalian," lagi-lagi Nyonya Kim menunjukkan rasa tidak enaknya.
Sementara Yeonha terlihat menunduk. Air wajahnya berubah sendu dan Taehyung segera menyadarinya. Diraihnya tangan gadis itu untuk ia genggam. Agar ia merasa lebih tenang. Ia tidak sendirian. Ada Taehyung di sana bersamanya. Mereka akan menghadapi semuanya bersama.
"Aku bekerja untuk atase kedutaan. Pergi dari satu negara ke negara yang lain untuk memperkenalkan kebudayaan korea melalui musik. Aku tergabung dalam tim khusus itu sebagai komposer. Jadi, aku jarang berada di Korea."
KAMU SEDANG MEMBACA
[Sudah Terbit] Ridiculous ✓
FanfictionMereka pertama kali bertemu di sebuah padang rumput, ketika Song Yeonha sedang bertingkah konyol dengan anak-anak yang sedang berburu tonggoret. Setelahnya Yeonha selalu menghindari Shin Taehyung karena malu dan mengira pria itu sudah berkeluarga. S...