Aera pov
Hari ini pagiku diawali dengan panggilan eomma yang sangat mendadak. Ia sampai mengetuk pintuku dengan tempo cepat layaknya seorang yang sedang dikejar sesuatu,padahal ia hanya menyuruhku datang ke kantor dongwoo oppa untuk suatu hal yang sama skali aku tidak tau"Eomma.. aku benar benar mengantuk,aku baru selesai mengerjakan sedikit tugas pukul 3 pagi tadi" rengekku pada eomma yang masih bersikeras menyuruhku mandi dan memberikan sebuah amplop coklat pada dongwoo oppa
"Aera jebal,eomma sedang ada urusan penting dan tidak bisa mampir kesana.. jebal aeraya"
Jika sudah memohon seperti ini aku tidak ada alasan untuk menolak. eomma memang sepertinya sedang melakukan sebuah pekerjaan besar akhir-akhir ini,itu terlihat ketika aku jarang sekali bertemu dengannya ataupun appa dirumah
"Arraseo arraseo,aku mandi dulu" ucapku lesu,aku memaksa tubuh lemasku untuk bangkit kembali menuju toilet
Dalam penglihatan samarku,dapat kulihat eomma yang tersenyum bahagia. aku turut bahagia dengan ikut tersenyum sambil melanjutkan langkahku ke toilet,meskipun nyatanya aku tidak tau ia tersenyum karna apa
"Gomawoo aeraya,eomma janji akan menyiapkan makan malam untukmu hari ini"
Kebahagiaannya hari ini rupanya membawa dampak baik,setelah kupikir-pikir keluarga kami sudah jarang makan malam bersama,terimakasih amplop coklat.. 😊🎉
———————
waktu sudah menunjukkan pukul 10 pagi,tapi dongwoo oppa tak kunjung usai dari rapat paginya. Aku sudah menunggu hampir 1 jam dan ini sangat menyebalkan,meskipun ada hal yang lebih menyebalkan yaitu pesan dari eomma yang mengatakan bahwa amplop coklat ini tidak boleh diberikan kepada siapapun,harus aku sendiri yang memberikannya pada dongwoo oppa. SECARA LANGSUNG :)Hanya terdengar suara jentikan jarum jam dinding yang berhasil mengejekku karna saat ini aku benar-benar bosan sekali. Ditambah dengan tatapan sekretaris dongwoo oppa yang sedari tadi melirikku bagaikan sedang mengawasi seorang pencuri didalam mini market
"Hahhhh,Mian.. pagi ini ada rapat mendadak,aku juga tidak tau jika rapat itu akan dilaksanakan sepagi ini" akhirnya pria yang sedari ku tunggu datang yang diiringi dengan wajah frustasi dicampur lelah
"Wae" tanyaku singkat
"Aniya,ada sebuah perusahaan makanan yang ingin bekerja sama dengan kami,namun ia ingin perusahaan kyung juga ikut serta dalam bagian ini" dongwoo oppa memijat pelan keningnya dan menggeleng tak percaya dengan apa yang diminta oleh klien kerja nya
aku sebenarnya tidak setuju jika dongwoo oppa kembali bekerja sama dengan kyung,tapi jika itu hanya sebatas rekan kerja siapa yang bisa mengatur? Aku hanya bisa menjadi beban terberat dongwoo oppa jika pada akhirnya aku selalu melarang keputusannya
"Jadi kau ingin bekerja sama lagi-"
"Shireo,kau kira aku ini apa? Masih banyak perusahaan lain yang ingin bekerja sama dengan perusahaan ku.. dia hanya seorang manager dari restoran thailand baru disini" jawab dongwoo oppa santai
Aku mengangguk pelan tanda paham. Dongwoo oppa tidak sebodoh yang aku kira rupanya
"Ada apa?"
"Tidak tau,pintuku diketuk,lalu aku diperintahkan agar memberikan amplop coklat sialan ini padamu" gerutu ku agak kesal.
Dongwoo oppa mengambil amplop coklat yang tadi aku ulurkan padanya. Ia membukanya lalu membaca secarik kertas dengan raut wajah bingung, "eomma menyuruhmu mengantar ini padaku?"
YOU ARE READING
serendipity || park jimin
Storie d'amoreMalam itu lebih dari sebuah kebetulan,itu semacam takdir yang memang sudah direncanakan untuk bertemu denganmu. Perihal kejadian itu,aku tidak tau harus senang atau ikut sedih. Kita ikuti saja alurnya.. jika berakhir dengan senyuman maka aku akan me...