Kenapa Gue Harus?
Yudan masih terbaring santai di tempat tidur Ciko, dia melirik malas ke arah temannya yang sedang sibuk membaca buku. Doni, Jala, dan Heri telah pulang ke asalnya beberapa menit yang lalu, tinggal dia yang masih bertahan di rumah Ciko.
"Gak pulang, Yud?" Tanya Ciko tanpa mengalihkan perhatiannya dari buku.
"Ngusir, Cik?" Tanya Yudan balik yang fokus dengan ponsel pintarnya.
"..."
Ciko tidak bertanya lagi, dia membaca bukunya lalu menghela napas panjang. Murid terpintar di sekolahnya itu berdiri dari kursi dan berjalan menuju tempat tidurnya, dia membaringkan tubuhnya di samping sahabatnya itu.
"Lu beneran gak mau belajar?" Tanya Ciko sambil menatap lurus langit-langit kamarnya.
"Kenapa gue harus belajar?" Tanya Yudan balik.
"Lu gak mau lulus?"
"Untuk apa gue lulus?"
"Lu gak mau kuliah?"
"Gak."
Ciko terdiam dengan jawaban Yudan. Dia tidak menyangka Yudan akan menjawab seperti itu, sama sekali dia tidak berpikir temannya itu tidak berniat lanjut ke pendidikan lebih tinggi.
Setelah lama terdiam, Ciko kembali bertanya. "Kenapa gak kuliah?"
"Kenapa gue harus kuliah?" Tanya Yudan balik.
Untung saja Ciko diberikan kesabaran ekstra untuk menghadapi Yudan. Jadi dia hanya terdiam dan menolak untuk marah atas jawaban pertanyaan dari pertanyaannya.
"Kenapa lu harus belajar?" Tanya Yudan tiba-tiba.
"Gue mau masuk di Universitas yang gue impikan." Jawab Ciko.
"Terus kenapa gue harus belajar?" Tanya Yudan lagi.
"..." Ciko hanya diam.
Yudan bangkit dari tempat tidur Ciko. "Gue gak punya alasan apa pun untuk belajar, gue gak kayak lu, Jala, Doni, ataupun Heri. Gue balik dulu." Ucapnya yang langsung menuju ke pintu kamar dan keluar.
Ciko terduduk di atas tempat tidurnya menatap kepergian Yudan, lalu tatapannya teralihkan ke toples yang berisi permen karet. Dengan enggan, Ciko mengambil satu permen karet dari toples tersebut dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Sebenarnya dia tidak pernah suka makan permen karet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys
Teen FictionWarning* *Cerita ringan yang beberapa chapter hanya berisi satu atau dua kalimat doang. *Terdapat kata-kata kasar/umpatan. *Tidak ada prolog/sinopsis, langsung baca aja. Cerita sepaket : Titik Bukan koma (TBK) > MangaToon/Noveltoon